Minho berjalan memasuki ruangan Hyunjae setelah mendengar suara Hyunjae dari dalam. Ia melihat ke sekitar dan duduk dihadapan Hyunjae yang sedang sibuk mengetik sesuatu di laptopnya. "Maaf mengganggu waktu latihanmu. Sudah dengar sesuatu dari Changmin?"
Minho memiringkan kepalanya bingung. "Maaf, mendengar apa ya? Changmin jarang mengobrol dengan saya." Hyunjae melepaskan tatapannya dari laptop dan menatap Minho. "Kamu menyimpan foto saya?" Minho tersentak kaget, tetapi tanpa menurunkan pandangannya dari mata Hyunjae. "Iya." "Untuk apa?"
Minho mengeluarkan HPnya dan menunjukkan sebuah roomchat. "Saya dibrefing oleh tim rekruter agar bisa mengenali anda saat pertama kali masuk kesini. Dan saya juga melakukan penyimpanan otomatis sehingga foto anda tersimpan di HP saya. Saya juga bukan orang yang suka bebersih hp sehingga mungkin yang Changmin temukan adalah foto ini." Hyunjae menganggukkan kepalanya dan menghela napas kasar. "Baiklah, kau boleh keluar dan tolong panggil Changmin." Minho menundukkan badannya dan berbalik keluar ruangan tersebut, tentu dengan sebuah senyum kecil diwajahnya.
BRAK!
"SIALAN! GUE GA BOHONG!" Changmin menggebrak meja Hyunjae kasar. "GUE BENERAN NGELIAT WALLPAPER DIA BARENG SESEORANG MIRIP ROBOT LU DAN BUKAN FOTO ITU YANG GUE MAKSUD!" Changmin menatap Hyunjae tajam, dan dibalas dengan tatapan yang tak kalah tajam dari Hyunjae. "Gue menempatkan lu di posisi lebih tinggi dari mereka bukan untuk mencoba sok berkuasa dan SOK mengetahui PRIVASI mereka, Ji Changmin. Tugas lu disini hanya sebagai leader dan mengawasi mereka latihan hingga debut nanti. Jangan membuat masalah di dalam tim sebelum debut!" Changmin meremas kasar rambutnya dengan kesal.
"Apa yang membuat lu sangat yakin dengan jawaban Minho? Apa yang dia lakuin sampai lu se percaya itu dengannya?" Hyunjae mengetukkan jarinya. "Dia engga keliatan gelisah? Dan juga ia membuka hp serta sebuah roomchat yang memang membuktikan bahwa ia mendapat foto itu dari tim kita." "Lu ga liat wallpapernya?" Hyunjae berpikir sejenak. "Yang gue liat sekilas emang foto dia bersama seseorang."
BRAK
"ITU YANG GUE MAKSUD LEE HYUNJAE! FOTO ITU! LU GA MERHATIIN KAN?" Hyunjae menggelengkan kepalanya. "AH TAU LAH! Pokoknya gue akan terus bersikeras kalau dia punya maksud terselubung dibalik tujuannya masuk ke perusahaan ini!" Changmin berjalan keluar ruangan dan membanting pintunya dengan keras. "Hahhh kenapa ribet sekali..."
---
"Juyeon mau kemana?" Bibi Jung melihat Juyeon yang berdandan rapih keluar dari kamarnya. Juyeon menunjuk ke pintu depan. Bibi Jung menggeleng keras dan menggoyangkan tangan Juyeon. "Tidak. Kamu gaboleh keluar lagi! Kamu kan tau apa resikonya jika kamu keluar dari rumah ini?"
"Tapi saya yang akan jaga dia kok bi. Tenang saja." Younghoon muncul di belakang bibi Jung sambil tersenyum. "Mau kamu bawa kemana dia?" Bibi Jung menatap Younghoon. "Hanya jalan-jalan sedikit. Toh Hyunjae juga udah memberikan ijin kepadaku." Bibi Jung menganggukkan kepalanya dan membungkuk ke arah Younghoon. "Yuk, Juy." Juyeon membungkuk ke arah bibi Jung lalu mengekori Younghoon keluar rumah.
"Bagaimana tinggal sama Hyunjae?" Juyeon yang tadinya hanya melihat ke arah luar jendela, langsung memalingkan pandangannya ke arah Younghoon. Juyeon menggelengkan kepalanya pelan. "Sakit ya?" Tangan Younghoon menepuk pelan kepala Juyeon dan membuat Juyeon tersipu dan kembali memalingkan pandangannya keluar jendela. Younghoon tertawa kecil.
"Sebenernya Hyunjae itu baik." Juyeon langsung kembali menatap Younghoon bingung. "Ia kemaren cerita kalau ia membawamu pergi keluar jalan-jalan. Bahkan ia selalu menolak ajakkan gue untuk pergi jalan-jalan, kecuali gue iming-imingi akan ada gadis penghibur di tujuan kami. Walau gue juga tidak tau apa yang ia lakukan kepadamu kemarin." Juyeon menundukkan kepalanya mengingat kejadian beberapa hari yang lalu. Dimana ia diperlakukan secara baik oleh Hyunjae dan untuk pertama kalinya, Hyunjae tidak memaksanya saat mereka melakukan 'kegiatan' tersebut.

KAMU SEDANG MEMBACA
ERROR - MilJu
Science FictionHyunjae memesan robot wanita. Namun yang ia dapatkan seorang robot laki-laki yang bernama Juyeon. Ia membenci Juyeon karena ia harus menunggu selama setahun lagi untuk mendapatkan robot yang ia inginkan. Tetapi Hyunjae sadar, 1 tahun bukanlah waktu...