WARNING!⚠️
Slight mature content🔞
"Loh Hyunjae sudah sehat?"
Hyunjae membalikkan badan ketika mendengar suara bibi Jung memanggilnya. "Ah sudah enakan. Terima kasih supnya!" Bibi Jung menganggukan kepala melihat Hyunjae kembali memakan supnya. Ia melihat sekelilingnya dan tidak mendapati Juyeon.
"Dimana Juyeon?"
"Dikamarku."
BIbi Jung menatap Hyunjae. "Kamu?" "Dia tertidur." Bibi Jung hanya menghela nafas. "Jangan sakiti dia, Jae." Hyunjae hanya mengangkat pundaknya dan melanjutkan makannya. "Bibi titip jus ini untuk Juyeon. Ia akan merasakan sakit ketika bangun nanti." Bibi Jung menaruh sebuah jus jeruk dihadapan Hyunjae dan berjalan menuju belakang rumah.
KLEK
"Hey."
Juyeon langsung bersandar ke kepala tempat tidur dan menarik selimutnya, menutupi badannya yang masih telanjang. Hyunjae berjalan mendekat dan duduk disamping Juyeon. "Masih sakit?" Juyeon menghindar ketika Hyunjae mengangkat tangannya dan menggelengkan kepalanya keras.
Melihat reaksi Juyeon, Hyunjae merasa bingung. "Ada apa?" Juyeon kembali menggelengkan kepalanya dengan keras dan berusaha untuk bangkit, mengambil pakaiannya. Setelah mengambil pakaiannya, ia berjalan tergesa menuju pintu, namun tangannya ditahan oleh Hyunjae.
"Maaf." Juyeon hanya mengangguk dan berusaha melepaskan genggaman tangan Hyunjae. Merasa semakin memberontak, Hyunjae akhirnya melepaskan Juyeon, yang langsung berlari kearah kamarnya.
---
"Si cecunguk satu! Udah gue bilang, istirahat dulu kenapa malah balik ke kantor?"
DUGH
"aaAH! SAKIT!"
PLAK!
Bukan pemandangan asing lagi ketika dua orang ini bertemu, banyak suara "kekerasan" yang terdengar hingga menarik perhatian beberapa karyawan baru.
"Lagipula persiapan Changmin dan timnya sudah matang. Harusnya minggu depan bisa mulai untuk shooting mv dan pemotretan album mereka." Hyunjae menganggukkan kepalanya. "Tidak ku sangka, Changmin yang awalnya hanya ingin menjadi dancer, akhirnya setuju untuk debut dengan tim idol." Younghoon tertawa kecil, "Ya selama lu masih mengijinkannya untuk terus menjadi dancer didalam tim dan di sini, gue rasa ia akan tetap setuju." Hyunjae membolak balikkan data dari tim yang akan didebutkan.
"Ngomong-ngomong, hoon." Younghoon yang sedang membalas chat dari Changmin, langsung menoleh ke arah Hyunjae. "Kenapa jae?" Hyunjae mengangkat salah satu data seorang trainee ke arah Younghoon. "Anak baru?" Younghoon mengambil data anak tersebut dan menggelengkan kepalanya. "Sudah lama dia masuk. Sekitar setahun yang lalu?"
Hyunjae menganggukan kepalanya. "Sesama dancer?" "Iya dia teman dekat Changmin saat bersekolah dulu." Hyunjae meneliti data anak yang bernama Lee Minho tersebut. "Mirip seseorang." "Apa?" Hyunjae menoleh ke arah Younghoon yang menunggu jawaban. "Mirip siapa?" Hyunjae menggelengkan kepalanya. "Ga. Masa lalu."
"Masih?" Hyunjae menghela nafasnya. "Bahkan gue tidak punya fotonya, bagaimana gue bisa mencarinya?" Younghoon menepuk pundak Hyunjae. "Pasti ketemu. Ngomong-ngomong, kalau betemu dengannya, lu udah ga straight lagi dong?" Hyunjae berdecak dan mencubit tangan Younghoon. "Berisik!" Younghoon tertawa keras.
"Sana pergi urusi Changmin. Gue rasa dalam 5 menit, ia akan kembali berteriak mencari lu disini kalau lu ga segera kesana." Younghoon mengangkat HPnya yang bertuliskan nama Changmin dan menggoyang-goyangkannya. "Gotcha!" Hyunjae menatap Younghoon malas dan membiarkan rekan kerjanya keluar dari ruangan itu. "Dasar bucin!"
"HYUNGGGGG!" Changmin berlari dan loncat memeluk Younghoon. Younghoon yang kaget langsung menahan Changmin yang loncat dan memeluknya. "Ahh ada apa, hm?" Changmin mengusakkan kepala ke potongan leher Younghoon dan menghirup bau Younghoon. "Kangen." Younghoon tertawa kecil dan mencoba untuk duduk tempat duduk dekat mereka.
"Kita baru saja bertemu kemarin." Changmin mengerucutkan bibirnya dan membuat Younghoon tidak tahan untuk tidak mengecupnya. "Aku mau main kerumah Hyunjae-hyung." Younghoon menatap Changmin bingung. "Mau ngapain?" "Bertemu robot!" Younghoon menggelengkan kepalanya.
"Kamu tau, Hyunjae orangnya posesif. Jadi mungkin kapan-kapan baru bisa bertemu." Changmin turun dari pangkuan Younghoon dan melipat tangannya didada. "Tapi hyung bertemu terus dengannya!" "Kan aku yang menemaninya membeli robot itu." Younghoon mencubit pipi Changmin gemas. "Kapan-kapan aku janji." Changmin menganggukkan kepala dan menatap jamnya.
"Baiklah hyung. Aku akan kembali latihan. Ngomong-ngomong, orang yang bernama Minho itu aneh." Younghoon menegakkan posisi duduknya setelah mendengar kata Minho. "Ada apa dengannya?" "Sebenarnya tidak ada apa-apa dengannya, tetapi aku sedikit curiga dengannya." Changmin mengangkat kedua pundaknya.
"Curiga karena?"
"Aku pernah melihat foto Hyunjae-hyung di galeri hpnya." "Wow kamu membuka galeri hp orang? Bukankah itu tidak sopan?" Changmin menggeleng keras. "Tidak! Aku hanya meminta video kami latihan dan ia menyerahkan hpnya begitu saja! Apakah aku salah?" Younghoon tersenyum kecil dan mengusak kepala Changmin. "Tidak sih. Yasudah mungkin ia mendapat gambar itu dari grup chat atau tersimpan otomatis ke hpnya. Sana lanjutkan latihanmu. Malam ini jadi makan bareng kan?" Changmin menganggukkan kepala keras. "Iya! Hari ini kami pulang cepat karena besok mau mulai shooting dan pemotretan!"
---
Juyeon keluar kamarnya setelah memastikan tidak ada Hyunjae dirumah itu. Ia menemukan Darong yang duduk didepan kamarnya. Mencoba mengajak bermain Darong, Juyeon menggendong Darong kearah kolam renang. Ia menaruh Darong untuk duduk disebelahnya dan menyemplungkan kakinya didalam kolam.
"H...hai... D..dar....Ong......"
Juyeon berusaha untuk berbicara kepada Darong dan dibales dengan satu gonggongan. Juyeon tersenyum senang dan tertawa memeluknya. "D...da...erong... mau....mm...a....kan?" Darong yang mendengar kata makan, langsung berlari ke arah dapur. Juyeon mengikuti Darong kearah dapur, namun langkahnya berhenti ketika ia menemukan sosok Hyunjae yang sedang memeluk Darong.
"Lu mau terus berdiri disana?" Juyeon menggelengkan kepala dan membalikkan badan meninggalkan dapur. Hyunjae yang melihat Juyeon, melepaskan Darong yang berusaha mengejar Juyeon. Kaget melihat sosok Darong, Juyeon membalikkan badannya menatap Hyunjae. "Makan?" Juyeon menghela nafas dan kembali memasuki dapur.
Makan bersama Hyunjae terasa begitu lama. Keduanya tidak berusaha membuka percakapan dan tetap diam selama makan. Sesekali Juyeon melirik ke arah Hyunjae yang sibuk makan dan menatap HPnya. Merasa sudah selesai, Juyeon menaruh piringnya ke tempat cuci piring dan mencuci piringnya. Tiba-tiba, ia merasakan pelukan dari belakang dan sebuah tangan masuk ke dalam kaosnya.
Tubuh Juyeon menegang dan setitik airmata jatuh membasahi pipinya. Hyunjae yang menyadari itu, langsung melepaskan pelukan dan memutar tubuh Juyeon. Mengusap airmata itu dan membisikkan sebuah kalimat ke telinga Juyeon, "Ingat. Gue yang beli lu dan lu harus selalu siap jika gue...
Menginginkan tubuh ini." Hyunjae meremas pantat Juyeon pelan dan mengecup bibir Juyeon. "Gue tunggu dikamar 5 menit. Jangan lupa kasih makan Darong." Hyunjae berjalan ke arah kamarnya, meninggalkan Juyeon yang terduduk lemas di lantai dapur. Merasakan air matanya kembali keluar dengan deras.
Ia harus dan akan terbiasa dengan semua ini. Cepat atau lambat.
---
Double update becos aku lama banget ga ngelanjutin ini hehe. Sebenernya pas ngetik, kasian juga sama Juyeon huhuhu maafkan aku Ujuy. Penderitaanmu gaakan lama kok.
Semoga masih pada suka ya! Luvluv!
((BTW KAGET BARU DIPOST UDAH ADA YG VOTE PART 04NYA HAHAHAHA MASIH SIANG GAIS🥲))
SELAMAT MENUNGGU TISER KEMBALI MALAM INI!
((Maafkan kalau kebanyakan typonya HUHU))-luv byeongarin

KAMU SEDANG MEMBACA
ERROR - MilJu
Fiksi IlmiahHyunjae memesan robot wanita. Namun yang ia dapatkan seorang robot laki-laki yang bernama Juyeon. Ia membenci Juyeon karena ia harus menunggu selama setahun lagi untuk mendapatkan robot yang ia inginkan. Tetapi Hyunjae sadar, 1 tahun bukanlah waktu...