Segeralah dibaca sebelum aku batalkan publikasinya 😣
#edisi_gabut
This story contain mature and sexual contents
..
.
Sasuke melihat keadaan jalan sekitar kantornya melalui kelambu putih dari ruangannya. Seorang pria berpakaian jas sedang mengawasi di salah satu gang seberang jalan. Gerak geriknya terlihat tak wajar. Pria itu yang Hinata sewa untuk mengawasinya. Ruang geraknya sekarang terbatas, tapi bukankah ini bagus karena bisa dijadikan alasan untuk bercerai bila Hinata mengadu pada orangtua mereka bahwa Sasuke sedang berselingkuh.
Kembali duduk di kursi kerjanya, dia mulai berpikir apa alasan Hinata mengawasi bak sebuah kamera CCTV.
Memastikan ia akan kembali ke rumah?
Memastikan ia tak ke minimarket sunrise lagi?
Tak bertemu dengan rekan kerja?
Tak bertemu dengan perempuan yang bernama Sakura?
Sasuke bahkan baru pertama kali berbincang pada Sakura saat itu. Mana mungkin Hinata bisa mengambil kesimpulan negatif tanpa proses berpikir panjang. Nampaknya ia harus bernegosiasi agar sama-sama terlepas dari stalker. Sasuke akan berbicara langsung pada Hinata malam ini. Perempuan 'murahan' yang suka memamerkan tubuhnya pada pria lain, menikmati sesi bercinta dengan pria asing, benar-benar tak tahu diri. Bersikap seperti anak baik saat berada bersama keluarga namun menjadi liar saat bersama pria asing yang diinginkannya. Rahasia yang hanya diketahui olehnya. Beruntung ia tak merasakan cinta padanya, bila tidak ia akan merasakan sakit hati yang begitu dalam.
Sasuke memimpikan dirinya menjadi seorang pria single. Tak memikirkan urusan cinta yang rumit. Bahkan, bila ia bertemu perempuan yang dinilainya tepat, ia tak sungkan akan langsung melamarnya.
.
.
.
Ting..Tong...
Bel berbunyi, menandakan ada seseorang yang bertamu. Sakura segera mengeringkan tangannya yang basah karena sedang mencuci piring. Hari ini ia mendapatkan jatah libur dari kerja part time-nya.
Bel berulangkali dipencet. Sakura bergegas berlari kecil untuk membukakan pintu.
"Iya, tunggu sebentar." jawab Sakura terburu-buru.
Begitu pintu dibuka, Sakura sedikit kaget, ada seorang perempuan berambut merah panjang berdiri dihadapannya. Kushina Uzumaki. Ternyata ibu mertuanya datang berkunjung, sendiri tanpa ditemani ayah mertua.
"Ibu?" kata Sakura, tak lupa melemparkan senyum menyambut tamu spesialnya. "Silakan masuk."
"Suamimu tak makan siang di rumah?" tanya Kushina begitu ia memakai sandal rumah dan mulai masuk kedalam. Meletakkan tas di sofa dan bungkusan yang tertutup kain di meja makan.
"Ibu memasakkan okra untukmu, ditambah daging sapi. Kau pasti suka."
"Wah, pasti enak. Terimakasih ibu." ucap Sakura, dia mulai membuka bingkisan dan aroma harum masakan sedikit tercium.
Kushina duduk di kursi makan. Ia menatap Sakura yang masih sibuk memindahkan makanan yang dibawanya ke piring saji lalu menuangkan teh oolong dingin dari kulkas ke gelas. Sakura menyodorkan teh segar itu di hadapan Kushina.
"Terimakasih, Sakura." ucap Kushina. "Hari ini sangat panas, ya."
"Benar, aku kira musim panas akan segera berakhir."
KAMU SEDANG MEMBACA
Marital Affair
RomantikPLOT : Cerita romansa benar-benar terjadi bahkan ketika sudah menikah. Degupan jantung kian kencang saat berhubungan dengan orang selain pasangannya. . Sakura Uzumaki, seorang ibu rumah tangga yang bekerja part time sebagai kasir di sebuah minimark...