***
ellena melirik jam, sudah hampir jam 10 dan kedua bocah itu belum juga keluar, membuat nya khawatir.
" dad, apa mereka bertengkar ?" ellena menyenggol suami nya yang tengah fokus menonton bola.
" tidak tau "
" sepertinya mereka ribut lagi, apa tidur ? tapi mereka belum makan "
ellena kembali menoleh pada tangga, berharap melihat mereka turun." mungkin mereka tidur, sudah biarkan saja, nanti juga kalo lapar mereka keluar, ingat mom mereka sudah besar "
ellena melirik suami nya, apa yang bastian katakan memang benar, tapi bagi ellena mereka tetap anak kecil nya yang menggemaskan.
" tapi bagi ku, mereka tetap anak anak kecil ku yang menggemaskan "
" mungkin juga anak kecil mu itu sedang membuat anak kecil juga " jelas saja perkataan bastian membuat ellena melebarkan matanya, dan langsung memukul lengan suaminya keras yang membuat bastian mengaduh, namun tidak berani membalas ketika melihat tatapan tajam istrinya.
----------------
yuki mencengkram erat bahu al, rasa nya semakin membuat ia gila, seperti ada aliran yang mendesak ingin di keluarkan, terasa menyengat namun begitu ahhh.. entahlah rasa nya sulit di jelaskan.
keringat semakin membahasi tubuh mereka, sebenarnya al sudah tidak tahan, tapi ia tidak ingin permainan ini berakhir cepat, ini pertama kali untuk mereka, dan al ingin membuat nya selama mungkin hingga mereka tidak akan melupakan momen ini.
" allll......." desahan yuki yang terus memanggil namanya seakan menjadi candu.
al tersenyum dan kembali melahap bibir yuki. keduanya semakin menggila di bawah selimut tebal itu.---------------
al memiringkan tubuh yuki untuk menghadapnya, setelah percintaan panas mereka, gadis itu sepertinya malu dan malah membelakanginya, membuat al tidak tahan.
keduanya masih sama sama polos di dalam selimut, tidak ada yang berniat untuk mengenakan pakaian nya.
al tersenyum, sambil menyingkirkan uraian rambut yang menutupi wajah cantik istrinya. rona pada pipi yuki semakin membuat al tersenyum.al mendekat, kembali menghapus jarak di antara mereka " apa aku menyakitimu tadi ?" yuki menunduk, dan hanya menggeleng sebagai jawaban, entah lah yuki merasa malu.
namun berbeda dengan al, melihat yuki yang seperti ini membuat al sangat gemas, dan rasanya ingin lagi memasuki kehangatan gadis itu.
tapi al juga menahan ego nya, ia tidak ingin membuat yuki kelelahan." ayoo tidur, besok kita harus ke sekolah " al menarik selimut nya dan membawa yuki tidur di dekapan nya.
..
.
" yuki, ayo kekantin " ajak suzy dengan penuh semangat.
" kau duluan saja, nanti aku nyusul "
" why ? aku tidak ingin sendiri, myungso pasti akan mengganggu ku " keluh suzy sambil melirik myungso, namun aneh nya lelaki itu seperti tidak menggubrisnya, dan malah pergi begitu saja, yang membuat suzy mengerutkan keningnya heran.
" aku ingin keruang kepala sekolah dulu " ujar yuki membuat suzy kembali fokus pada gadis di depan nya.
" ahh.. baikalah, aku duluan " dan suzy pun melangkah pergi.
tersisa al dan yuki yang masih berada di dalam kelas. melihat suzy yang sudah menghilang, al pun mendekati yuki " ada apa keruang kepala sekolah ?" yuki mengangkat wajah nya, lalu menatap al sambil menggeleng " tidak, aku hanya pura pura agar suzy tidak memaksa ku "
