***
Kini kedua nya menjadi pusat perhatian di sebuah kelas, semua mata menatap kagum kedua teman barunya yang masih berdiri di hadapan mereka.
Yuki tersenyum sangat manis, bersikap ramah seperti biasanya. Namun berbeda dengan al yang hanya diam seperti patung, dengan tatapan tajam nya yang mengarah kepara anak lelaki yang menatap yuki.
" baiklah kalian boleh duduk "
Yuki mengangguk dengan sopan, sementara al justru melenggang begitu saja." cepat.. Kau pindah tempat duduk, biarkan dia duduk bersama ku " seruan salah seorang anak perempuan membuat langkah yuki dan al terhenti, juga membuat semua anak mengarah pada nya.
Terlihat seorang gadis yang tersenyum kikuk dan hanya menampilkan deretan giginya yang putih. Gadis yang sangat cantik dengan rambut panjang, membuat yuki ikut tersenyum. Sepertinya ia akan mendapatkan teman baru.
" tidak mau ! Aku tetap ingin duduk disini !"
" haizz.. Aku saja yang pindah " seru gadis itu lagi, lalu menarik yuki begitu saja. Membuat al dan si pria hanya melongo menatap nya, lalu menghembuskan nafas kasar.
" kamu tidak apa jika kita duduk di belakang ?" tanya gadis itu sambil mengajak yuki untuk duduk.
Dan dengan cepat yuki mengangguk
" tidak apa, nama ku yuki " yuki mengulurkan tangan nya, yang langsung di sambut hangat oleh tangan gadis itu." suzy.. Bae suzy " dan kini kedua nya pun saling tersenyum dengan manis, sepertinya mereka akan cocok berteman.
Sementara al, kini ia hanya diam. Pandangan nya lurus kedepan tanpa ekapresi. Sama hal nya dengan teman satu bangkunya, seperti nya mereka mempunyai sifat yang sama.
" alrez, myungso.. Tidak kah kalian saling menyapa ?" ujar sang guru, yang membuat keduanya saling menoleh, dan menatap, namun detik berikutnya mereka kembali acuh dan mengabaikan ucapan sang guru.
Yuki maupun suzy, yang sangat hafal dengan sifat mereka hanya mengedihkan bahu nya, merasa tidak perduli.
" apa dia kaka mu ?" suzy menyenggol pelan lengan yuki.
Membuat gadis itu langsung menoleh pada nya." ya.. Kenapa ?"
Suzy terdiam, dia menatap mata lawan bicaranya.
" sepertinya, kakak mu tidak menganggap mu sebagai adik nya " ucapan suzy membuat dahi yuki berkerut, ia merasa tidak paham.
" kakak mu itu, sepertinya dia menyukaimu, dan menganggap kamu sebagai wanita nya, bukan adik nya. Terlihat jelas dari tatapan matanya "
Yuki terdiam, ia merasa gugup.
Sepertinya teman barunya ini sangat pandai memahami seseorang." lalu bagaimana dengan pria itu ?" yuki mengalihkan perhatian suzy dengan menanyakan lelaki yang tadi sebangku dengan nya.
" ahhh.. Dia lelaki gila. Dia selalu mengejarku sejak smp... Ahhh, rasanya aku benar benar frustasi menghadapi nya " suzy terlihat benar benar frustasi, membuat yuki tertawa.
" nanti akan aku ceritakan jika kita istirahat " lanjut suzy, yang langsung diangguki oleh yuki.
Dan kini mereka mulai fokus pada guru yang mulai menerangkan soal pelajaran..
.
.
Kedua gadis itu tertawa dengan sangat lepas, setelah berhasil kabur dari kedua lelaki yang menurut mereka sangat mengganggu.
Bagaimana tidak, kedua lelaki itu selalu mengikuti mereka kemanapun mereka pergi. Dan setelah mereka melihat peluang untuk kabur, mereka langsung melarikan diri dan kini mereka bersembunyi di bukit belakang gedung sekolah.
