🌼🌼🌼
Yuki kecil berlarian dengan raut wajah cerah nya, dengan senyuman yang begitu lebar menghampiri alrez.
" alrezz Look, I got the mail back (lihat, aku kembali mendapat surat )" girang yuki begitu ia sampai dihadapan alrez.
Sementara alrez hanya mendengus, karena lagi lagi yuki terlihat bodoh di hadapan nya.
Sudah hampir satu bulan mereka bersekolah di tempat ini, dan setiap harinya yuki selalu mendapatkan surat.
Surat dari para anak laki laki yang mengagumi nya, dan entah kenapa hal itu membuat alrez kesal." kau tidak bosan setiap hari mendapatkan itu ?" tanya al dengan malas.
Yuki menggeleng antusias sambil tersenyum " tidak, kali ini berbeda. Lucas yang memberikan nya "
Al langsung melirik yuki, lucas ! Anak laki laki yang memang yuki sukai.
Dan al langsung merebut surat itu begitu saja, al tidak menyukai nya !Yuki melebarkan matanya, merasa tidak suka dengan apa yang al lakukan.
" kembalikan surat ku !" seru yuki yang kini sudah menatap al dengan tajam." tidakkk !" dan al justru pergi meninggalkan nya, dengan membawa surat yang sangat ingin yuki ketahui isinya.
Yuki mendengus, ia hampir saja menangis. Tapi yuki menguatkan dirinya untuk tidak kembali menjadi anak cengeng. Semenjak kejadian dimana alrez mendorong nya, dan ellena memberikan nya sebuah liontin, yuki sudah memutuskan untuk tidak jadi anak yang manja dan cengeng.
" yuki.. Kau sudah membaca surat ku ?" yuki langsung menoleh, terkejut dengan suara yang tiba tiba terdengar di belakang nya. Dan yuki semakin terkejut begitu melihat lucas.
Lucas tersenyum melihat yuki yang nampak sangat lucu di matanya " kau sudah membaca surat ku ?" kembali lucas bertanya.
" ahh.. Lucas, maaf. Alrez mengambil nya " yuki menundukan kepalanya, ia merasa bersalah pada anak laki laki itu.
" tidak apa, isi surat itu aku hanya ingin mengajak mu masuk kedalam kelompok ku untuk tugas mrs. Anna minggu depan "
Yuki mengangkat kepalanya dengan binar di matanya." kau serius "
" tentu saja "
Dan senyuman nya semakin merekah, yuki memang menyukai anak laki laki di depan nya ini, di kelas nya lucas anak terpintar, dan yuki sangat ingin berteman dengan nya.
" lucas.. Tapi, alrezz ?" yuki kehilangan senyum nya begitu ingat tentang alrez, entah kenapa ia tidak ingin meninggalkan bocah itu.
Lucas tersenyum " alrez boleh ikut, jika dia mau "
Dan senyuman yuki pun kembali merekah.
" alrez pasti mau, aku akan memaksanya "
Tawa keduanya pun pecah, dengan cepat mereka menjadi akrab.Mengabaikan keberadaan alrez, yang sejak tadi memperhatikan keduanya.
Alrez sangat kesal, yuki selalu mendapatkan teman baru.
Sedangkan dirinya ? Alrez melirik surat yang masih ia pegang, lalu merobek nya begitu saja, dan pergi dari tempat itu.
..
.
Yuki berlarian kecil dengan sangat gembira menghampiri alrez, wajah nya yang cantik, terlihat semakin cantik ketika bibir itu melengkung dengan indah.
Alrez hampir saja terdiam seperti patung , jika ia tidak langsung menyadari kedatangan bocah itu untuk apa." alrez.. Alrezz, kau pasti suka dengan apa yang ku bawa " girang yuki, namun alrez tetap mendengus tak suka melihat nya.
" tidak ! Aku tidak akan menyukai nya " alrez sangat yakin, jika bocah itu pasti akan mengajak nya masuk kelompok lucas.
Yuki mengerutkan kening nya, merasa bingung " kau tau apa yang akan aku katakan ?"
" yaa.. Tentu sajaa !"
Yuki terdiam, dilihat dari raut bocah itu, memang alrez selalu serius dalam ucapan nya.
Yuki menghembuskan nafas nya perlahan, padahal ia belum mengatakan apa pun pada nya. Namun bocah itu telah berhasil membuat nya kecewa.Yuki menjatuhkan tangan nya yang sejak tadi ia sembunyikan di belakang punggung nya, dan membuang nafas kasar sebelum ia kembali menoleh pada alrez.
" nihh.. Jika memang kau tak suka buang sajaaa !" ujar nya lalu pergi begitu saja, setelah menyerahkan sebuah benda yang sengaja ia belikan untuk alrez. Sebuah mobil kecil yang terbuat dari kayu, dengan ukiran yang begitu indah.
Yuki jadi ingat, betapa ia sangat menginginkan mobil mobilan itu untuk ia berikan pada alrez, mengingat bocah itu begitu menyukai mobil mobilan. Dan yuki harus rela menyisihkan uang jajan nya untuk ia tabung selama satu bulan hanya untuk mendapatkan nya.
Dan sekarang bocah itu malah mengecewakan nya, sungguh yuki ingin menangis detik itu juga di hadapan alrez. Namun seperti tekad nya, ia tidak akan memperlihatkan kesedihan nya di depan bocah itu.Sedang kan alrez.. Lagi lagi ia terdiam, menatap takjub benda yang kini ada ditangan nya, miniatur mobil yang sangat cantik. Ukiran nya pun sangat terlihat nyata.
Namun seketika, diam nya berubah menjadi penyesalan, ia merasa bersalah pada bocah itu.Alrez membuang nafas nya, sebelum ia kembali tersenyum menatap mobil mobilan nya.
Tidak apa, ia akan meminta maaf pada yuki.
Lalu ia segera melangkah kan kaki nya, dan mengejar bocah itu, yang alrez yakini jika saat ini yuki pasti sedang menangis di dalam lemari.Ahh.. Kebiasaan itu alrez ketahui tanpa ia sengaja.
Alrez ingat.. Setiap sedih atau merasa takut, bocah itu pasti langsung masuk kedalam lemari, seperti nya ia tidak ingin membiarkan nya mengetahui.
Oleh karena itu biasa nya alrez akan tetap membiarkan nya, dan menunggu bocah itu keluar dengan sendirinya.
Dan alrez akan langsung berpura pura tidur atau bersembunyi ketika mengetahui yuki akan mulai keluar. Alrez akan tetap bersikap tidak tau, agar yuki tetap nyaman dalam persembunyian nya.Mengingat semua itu, membuat alrez tersenyum geli. Ia tidak bisa membayangkan, jika kebiasaan bocah itu akan dia bawa sampai dia besar nanti.
Maaf untuk kengaretan yang terus aku lakukan yaaa 😂😂
Salam dari saya sang penulis amatirrr 😜😜