***
Yuki melirik pria yang duduk di samping nya, sikap dingin dan cuek nya sudah tidak yuki hiraukan lagi, karena ia telah terbiasa dengan nya.
Namun yang yuki pikirkan saat ini adalah, untuk apa lelaki itu datang kekelas nya, dan dengan seenak nya duduk di samping nya tanpa izin.
Dan yuki hanya menghembuskan nafas nya pasrah, ketika melihat raut wajah nya yang tak bersahabat itu.
" sudah ku katakan pada mu untuk menjauhi nya, kenapa kau tak mendengarkan ku !"
Yuki menaikan sebelah alis nya, dan kini yuki mengerti mengapa lelaki itu mendatangi nya.Yuki menghembuskan nafas nya, sebelum ia menjawab perkataan lelaki itu " aku tidak mendekati nya ! Dia yang selalu mendekati ku!"
" cihhh.. Kalau kau tak meladeni nya, dia juga tidak akan terus mendekati mu "
Yuki melebarkan mata nya, nafas nya mulai memburu menahan kekesalan. " wahh.. Ucapan mu brengsek sekali, memang nya kau siapa ?"
Al tersenyum sinis, lalu menoleh kearah yuki dan menatap nya tajam. " aku alrez, suami mu !"
Yuki terdiam, suami ? Ahh.. Bahkan yuki tidak yakin jika mereka memang menikah waktu itu.
..
.
Usia nya baru menginjak 6 tahun, dan ia harus menghadapi sebuah pernikahan yang harus ia jalani.
Yuki menikahi seorang anak lelaki dari sahabat ayah nya.
Entah apa yang dulu mereka janjikan, sehingga membuat kesepakatan menikahkan anak mereka di usia yang masih dini.
Dan alrez, saat itu dia pun berusia sama dengan nya.Yuki melirik alrez dengan takut takut, pasal nya anak lelaki di samping nya itu terlihat menyeramkan, tidak ada senyum sedikit pun dari bibir nya.
Yuki menggeser tubuh nya, dan memeped pada tubuh sang ibu, yang memang duduk di samping nya.
" momm, apakah sudah selesai ? Yuki ingin pulang, yuki ingin tidur, dan menyiapkan pr untuk sekolah besok "
Sang ibu dengan begitu lembut nya membelai rambut yuki, dan tersenyum.
" dear.. Dengarkan mom ok , yuki akan ikut bersama tante ellena juga om bas. Mulai sekarang yuki akan tinggal bersama mereka, yuki harus jadi anak baik ok "Yuki terdiam, ia tidak mengerti dengan apa yang baru saja ibu nya katakan, namun satu yang yuki pahami.. Ia tidak ingin berpisah dengan sang ibu.
" no !! Yuki tidak ingin ikut, jika mom tak ikut " dan kini yuki mulai merengek.
Sang ibu kembali tersenyum, lalu membawa tubuh munggil nya kedalam dekapan hangat nya.
" kau harus ikut bersama nya, mom tidak bisa menjelaskan nya sekarang, tapi nanti.. Ketika kau dewasa, kau akan mengerti dear. Maaf karena mom tidak bisa tinggal lebih lama dengan mu, disana.. Daddy mu sangat membutuhkan momy "
Dan tangisan yuki pun pecah, ia terus menggeleng di dalam pelukan ibu nya, ia tidak ingin berpisah dengan sang ibu.
Dan tunggu.." daddy.. ? Apa mom juga akan meninggalkan ku seperti daddy ? "
Sang ibu mengangguk, yang membuat yuki kembali menangis dengan kencang, karena seingat yuki, daddynya pergi dan tidak pernah kembali lagi.
" no.. No ! Please mom, yuki ingin ikut "
Dengan segala kemampuan nya, sang ibu menahan hati nya, ia tidak boleh menangis di hadapan putri kesayangan nya ini. Bagaimana pun, takdirnya seperti ini, dan ia harus meninggalkan yuki dan menikahkan yuki agar yuki tidak seperti nya.
.