***
Sejak di sekolah, hingga kini mereka telah sampai di rumah. Yuki di pusingkan dengan ocehan alrez yang selalu membahas pria yang saat ini sedang mendekati nya, kevin.. Lelaki itu terus mendekati nya sejak dua bulan yang lalu.
Anak pindahan yang baru saja masuk ke sekolah nya.Yaa.. Saat ini mereka sudah menduduki bangku SMA. Dan satu tahun lagi, mereka akan lulus.
Saat ini.. Waktu bagi mereka untuk terus mempersiapkan segala materi pelajaran, agar mereka dapat lulus dengan nilai yang sempurna seperti yang sebelum nya.
Namun alrez, lelaki itu tidak henti nya membahas hal yang membuat yuki muak. Namun yuki mencoba terus bersabar, tidak ingin terbawa emosi. Karena jika tidak, perdepatan ini tidak akan ada habis nya.
Dengan perlahan, yuki membuang nafas nya pelan.
Ia menoleh pada alrez, lalu menatap nya.
Membuat lelaki itu seketika terdiam dengan menaikan sebelah alisnya." kau tidak capek ? Sudah tiga jam sejak di sekolah. Aku tidak menyukai nya. Kau puas " ujar yuki dengan nada frustasi nya.
Sedangkan alrez, lelaki itu kini justru menatap nya, seolah mencari kebenaran dengan apa yang baru saja ia katakan.
" kau harus ingat, kau istri ku. Jangan berani dekat dengan pria manapun selain aku! Dan besok, aku akan katakan pada semuanya jika kau adalah istri ku, bukan adik ku " ujar nya lalu pergi begitu saja.
Membuat yuki hanya mendengus, lalu menyandarkan tubuh nya pada sofa.Alrez selalu seperti itu, tidak mengizinkan nya dekat dengan siapa pun.
Sehingga yuki tidak mempunyai banyak temen.Padahal sejak dulu banyak anak anak yang mendekati nya, ingin menjadi teman nya. Namun alrez selalu membuat mereka takut, lalu lari menjauhi nya. Membuat yuki hanya pasrah.
Bukan, bukannya yuki tidak berani melawan alrez, hanya saja ia terlalu malas berdepat dengan nya.Alrez memang terkenal dingin dan tidak pernah bicara. Namun berbeda ketika dengan nya, lelaki itu akan mengeluarkan beribu kata hanya untuk memancing emosi nya.
Dan yuki, harus selalu menahan diri agar tidak terpancing oleh lelaki itu.
..
.
" dadddd.. !" teriak alrez, memasuki ruang kerja bastian dengan wajah masam nya.
Membuat bastian hanya mengerutkan kening, merasa penasaran dengan masalah baru anak nya.
" besok, aku ingin dady mengatakan pada kepala sekolah. Jika yuki bukan adik ku, tapi istri ku "
Bastian semakin mengerutkan kening nya, tidak paham dengan maksud anak nya yang mulai menginjak dewasa itu.Yaa.. Semenjak sekolah dasar, bastian memang mendaftarkan yuki sebagai adik dari alrez. Bukan karena ingin menutupi setatus mereka, hanya saja usia mereka yang masih terlalu dini. Akan sulit bagi setiap sekolah untuk menerima mereka.
" ada maslah ?" tanya bastian.
" yaa.. Tentu saja! Semua lelaki mendekati nya! Membuat ku pusing!".
Ya seperti itu lah alrez saat ini, lelaki sedingin es itu akan mencair seketika jika menyangkut soal yuki.
Membuat bastian hanya menggelengkan kepala nya, menghadapi anak satu satu nya itu.Sifat alrez yang sangat mengekang yuki dan melarang gadis itu bergaul dengan teman nya, membuat bastian merasa kasihan terhadap nya. Namun bastian juga tidak dapat melakukan apapun untuk menasehati alrez, karena lelaki itu sangat keras dan tidak bisa di mengerti.
" lalu, kau dan yuki tidak akan bisa mengikuti ujian. Kau ingin itu ? Jika iya.. It's ok. Dady akan menemui kepala sekolah mu besok" ujar bastian tanpa menatap alrez sama sekali, lelaki itu terlihat fokus pada pekerjaan yang sedang dikerjakan nya.