4

405 71 17
                                    

***

Ellena mengerutkan kening nya begitu melihat yuki dengan raut wajah masam nya. Dan ellena sangat yakin, jika kedua bocah itu kembali bertengkar. Dan ellena hanya menggelengkan kepala nya, dengan kelakuan mereka.

Sedangkan yuki, dengan hentakan di setiap kaki nya, terus menggerutu sambil menaiki tangga menuju kamarnya. Mengabaikan ellena yang terus memperhatikan nya.

Yuki juga membanting pintu kamar nya, ketika ia telah berhasil memasuki kamar itu. Dan langsung berlari masuk kedalam lemari.

Rasa kesal nya pada alrez sejak di sekolah membuat yuki tidak bisa lagi untuk menahan tangis nya.
Bocah lelaki itu selalu mengesalkan dan membuatnya marah.
Padahal yuki selalu berusaha bersikap baik padanya.

Tangis yuki tehenti, ia membekap mulut nya dengan kuat, begitu ia mendengar suara pintu yang terbuka. Dan yuki sangat yakin jika itu adalah alrez.
Selama ini ia selalu bersembunyi jika sedang menangis, karena tidak ingin alrez mengatainya cengeng. Yuki tidak ingin menunjukan kelemahan nya pada bocah itu.

Namun suara kaki yang semakin mendekat kearah nya, membuat yuki semakin membekap mulut nya. Jantung nya pun mulai berdetak kencang. Bagaimana jika sampai alrez membuka pintunya, lalu menemukan dirinya yang sedang menangis. Bocah itu pasti akan kembali mengejeknya, dan yuki tidak ingin itu.

Namun seketika pintu itu terbuka, menampilkan alrez yang kini berdiri dihadapannya, juga tatapan yang mengarah pada nya.
Membuat yuki terdiam, dengan tangan yang masih membekap mulut.
Apa yang ia takutkan kini terjadi, bocah itu menemukan nya.

Sebenarnya alrez tidak ingin mengganggu yuki, tapi rasa bersalah nya terus mendorong ia untuk menemui bocah itu dan meminta maaf.

Melihat yuki yang membekap mulut nya, dengan hidung yang sangat merah. Jujur saja alrez semakin merasa bersalah.

Alrez ikut masuk kedalam lemari, kembali menutup pintu itu. Lalu menoleh menatap yuki.

Sedangkan yuki masih terdiam, dan semakin tidak mengerti dengan apa yang alrez lakukan.
Untuk apa bocah itu ikut masuk kedalam lemari.

" kau ingin kembali meneruskan tangis mu ?" tanya alrez dengan tiba tiba.
Membuat yuki dengan refleks langsung menggeleng.

" kau yakin ?"

Yuki melepaskan tangan yang sejak tadi membekap mulut nya, lalu sedikit bergeser menjauh dari alrez.

" memang nya kenapa ? Kau ingin meledek ku lagi?.

Alrez membuang nafas nya kasar, lalu menggeser tubuh nya mendekati yuki. Membuat yuki kini merasa mulai takut pada bocah itu.

" ka..uu, mau apaa?"  gugup yuki, karena alrez semakin mendekat. Dan tanpa yuki sadari, bocah itu kini mencium nya.
Membuat yuki langsung terdiam, dengan mata yang membulat. Juga mulut nya yang terbuka.

Alrez mencium pipi nya.

" maaf, dan terimakasih " ucap nya, dan kemudian langsung pergi. Meninggalkan yuki yang masih mematung di tempat.

Sebenarnya alrez ingin tertawa melihat reaksi bocah itu, tapi alrez juga tidak ingin memancing kemarahan yuki, yang nantinya pasti tidak akan berakhir singkat.

LOVE STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang