11

230 35 23
                                    

karena kemaren lama, sekarang double up🙏




LIGHT





Beberapa hari ini baik Mark maupun Tzuyu selalu pulang ke rumah tepat waktu. Hubungan mereka semakin baik, keromantisan rumah tangga mereka semakin harmonis, urusan ranjang keduanya juga makin lancar jaya. Keraguan yang sempat ada di benak Mark terkikis tak bersisa, yang ada hanyalah, rasa cintanya kepada Tzuyu semakin berkali-kali lipat. Membicarakan satu sama lain tentang mungkin akan banyak orang-orang disekeliling mereka yang mencoba memisahkan mereka, percaya satu sama lain juga membicarakan semua hal dengan kepala dingin. Itu janji mereka.

Seperti hari ini ketika Mark pulang dan disambut Tzuyu dengan gaun tidurnya. Tersenyum sumringah menatap kedatangan Mark. Rasa lelah yang dideranya dari pagi hingga petang lenyap begitu saja.

"Masih jam berapa, kok udah pake gaun tidur?" Tanya Mark menaik-turunkan alisnya karena berpikir jika gaun itu adalah kode Tzuyu kalo lagi pingin. Haha.

"Aku mau tidur, Mark." Jawab Tzuyu agak lesu.

"Loh. Kirain mau ngajak kuda-kudaan." Kekeh Mark yang membuat Tzuyu agak tersipu tapi ia mengingat sesuatu, dan menggeleng.

"Tadi siang aku ke dokter Lukas, katanya badan aku meriang gara-gara—"

"Gara-gara apa?" Tanya Mark dengan wajah kawatirnya. Beberapa hari ini Tzuyu memang mengeluh sakit seluruh badannya, juga tidak enak badan.

"—gara-gara keseringan main."

Mark cengo. Main apa maksudnya?

"Duh lola. Maksudnya kita tuh keseringan berhubungan badan. Dokter Lukas saranin buat nggak main dulu sebulan ini."

Mark melotot. Menepuk pipinya dan memelorotkan diri ke tembok. Terkapar pasrah di lantai.

"Diiih, Alay banget sih." Tzuyu menarik-narik tangan Mark, sedang Mark masih tak berkutik di pembaringannya.

"Sebulan!? Lama banget Tzu." Ucap Mark parau. Tzuyu mau ketawa tapi kasian. Gak dipungkiri, ketika hamil, hormon libido Tzuyu juga meningkat, menyebabkan gairah seks nya juga meningkat, tapi, kayaknya tubuhnya yang gak kuat jadi dia sering sakit dan itu gak baik buat bayinya walau ia senang.

"Gak kasian sama Zui? Dia bisa sakit lo Mark kalo kita egois." Ucapan Tzuyu yang membawa Zui dalam drama ini membuat Mark mengangguk pasrah. Ia berdiri loyo lalu mencium pipi Tzuyu sekilas lalu beranjak menuju kamarnya.

Ia hanya bercanda. Ia juga gak akan melakukan hal yang bisa membuat nyawa bayinya terancam. Apalagi yang merasakan adalah Tzuyu bukan dirinya. Melihat gimana Tzuyu kesakitan sedikit saja hati Mark sudah sakit gak karuan.

Mark berada di kamar mandi, sedang Tzuyu sudah hampir membenamkan diri di kasur hingga bunyi panggilan ponselnya membuatnya tergoda untuk membuka. Ada nama Jungkook di layarnya dan itu membuatnya gelisah setengah mati. Beberapa hari ini, ia menghindari pesan Jungkook, tidak membacanya atau langsung menghapusnya, tapi kali ini, Jungkook bahkan meneleponnya.

Tzuyu menekankan tekatnya. Ia harus menjelaskan semuanya kepada Jungkook. Ia harus mengatakan kalau ia tak mau terlibat dengan Jungkook lagi. Tzuyu mengangkat teleponnya.

"Tzu...."

"Kak Jungkook. Stop. Jangan ganggu aku. Aku udah punya suami kak."

Tak ada jawaban dari seberang. Tzuyu pikir Jungkook akan menyerah dan sadar tapi,

"Oh. Jadi alasan kamu hindarin aku gara-gara Mark udah tau kalau kita berhubungan lagi?"

Mata Tzuyu membulat, kenapa perkataan Jungkook seolah-olah mereka sedang dalam sebuah hubungan. Padahal yang Tzuyu lakukan waktu itu hanya untuk menghibur Jungkook, kawatir sebagai manusia, itu saja. Tzuyu gak pernah bawa balik perasaaannya untuk Jungkook.

LIGHT -  [MARK-TZUYU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang