04

227 36 63
                                    

⚠️peringatan : mungkin ada sebagian dari cerita LIGHT yang gak cocok dibaca under17, please, be aware⚠️






LIGHT




Satu minggu berlalu dan hari ini Tzuyu bakal kembali kuliah. Sejak pagi gadis itu semangat menyambut harinya pagi ini. Tzuyu bangun pagi dan seperti biasa membangunkan Mark dengan kecupan bertubi-tubinya.

Mark juga sudah bekerja sekarang, di tempat Xiaojun. Setiap hari ia berangkat pagi dan pulang malam. Tzuyu kerap sekali marah-marah karena Mark jadi jarang ada waktu dengannya. Tapi, laki-laki itu selalu memberi pengertian jika apa yang dia lakukan sekarang adalah untuk kebaikan bersama.

"Mark keluar dari kamar mandi dengan telanjang dada dan celana kolor seperti biasa. Ia bisa melihat bagaimana Tzuyu yang sudah rapi dan cantik siap untuk berangkat.

"Beneran mau kuliah?" Tanya Mark, memeluk Tzuyu dari belakang.

"Iyadong. Udah kangen sama anak-anak." Kekeh Tzuyu, tapi kemudian matanya mendelik karena badan Mark basah.

"Mark! Kamu basah!" Teriak Tzuyu membuat Marj ikutan panik.

"YaAllah sayang, maaf aku gak sadar." Ucapnya. Tzuyu mau tak mau harus mengeringkan bajunya sebelum berangkat dan Mark segera memakai bajunya sendiri.

"Buah yang kemarin dibawa kan? Susunya udah diminum? Bawa air putih sayang. Vitamin nya jangan lupa diminum." Mark tiba-tiba jadi cerewet. Dia memeriksa semua isi tas Tzuyu dan meng-absen satu-satu isinya lalu menambahi apa yang kurang.

"Mark, gue mau kuliah. Bukan mau tamasya. Liat tas aku penuh sama makanan minuman vitamin, bukunya gaada."

"Emang masih jaman pakek buku. "

Tzuyu memutar matanya. Walau kesal tapi dia juga senang Mark perhatian sama dia.

"Lo gak ada kelas hari ini, Mark?" Tanya Tzuyu. Mark terdiam, lalu menggeleng. Kemudian Tzuyu keluar kamar untuk mengisi botol air nya. Mark terduduk. Tzuyu masih tidak tau jika Mark mengambil cuti untuk bekerja. Tzuyu jika tidak tau kalau rekeningnya sudah dibekukan. Mark bahkan punya rencana untuk berhenti kuliah aja.

"Mark, lo inget gak gue pernah bilang gamau hamil pas masih kuliah?" Suara Tzuyu terdengar sampai kamar, padahal gadis itu ada di dapur.

"Iya. Inget. Siapa yang nakal pas itu." Goda Mark.

"Hahaha. Itu sih yang gue bilang takdir itu lucu ya."

Takdir Tuhan ya. Boleh gak Mark bicara sama Tuhan, takdir apa yang bakal Mark hadapi selanjutnya karena setiap detik hidupnya sekarang hanya berisi ketakutan. Entah karena apa.

"Tapi bener sih Tzu,"

"Bener kenapa?"

"Gue juga bakal mati tersenyum kalau ternyata takdir gue berhenti disini. Karna lo yang gue liat terakhir kali."

Mark tidak mendengar suara Tzuyu lagi, tapi ia mendengar langkah kaki lalu Tzuyu datang dengan matanya yang berair.

"Kenapa ngomong gitu sih?" Ucap Tzuyu menahan isakannya. Mark jadi terbawa perasaannya juga, sama seperti Tzuyu ia membiarkan matanya tergenangi air. Ia usap rambut Tzuyu pelan. Ia tatap lekat wajah itu seolah tak akan melihatnya lagi.

"Gak ada yang tau takdir. Gue takut, Tzu." Ucap Mark lirih bersamaan air matanya yang jatuh. Tzuyu segera mendekap Mark ke pelukannya. Mark tersengal, menangis bersuara di pelukan Tzuyu. Tzuyu pun sudah berurai air mata, tapi ia berusaha untuk menenangkan Mark nya.

"Mark, apapun yang terjadi sama kita nanti, tolong jangan nyerah tentang kita. Jangan bilang takut, karena aku cuma punya kamu. Kalo kamu takut, siapa yang bakal lindungi aku dan anak kita. Kamu punya aku. Kita bagi semuanya. Pundak ku pundak mu juga. Masalah mu masalah ku juga. Sakit mu sakit ku juga. Ayo kuat bareng, berproses bareng, jadi orang tua yang baik buat anak kita. Kita tunjukan pada mereka yang menentang." Tzuyu mengusap punggung Mark. Sampai laki-laki itu kembali tenang dan mengusap air mata dan ingusnya.

LIGHT -  [MARK-TZUYU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang