05

220 33 75
                                    

⚠️peringatan : mungkin ada sebagian dari cerita LIGHT yang gak cocok dibaca under17, please, be aware⚠️



LIGHT



Mark sampai di depan rumahnya. Langit sudah gelap, dan dia kelabakan pulang karena tidak menemukan Tzuyu di kampus. Dia juga tidak menerima pesan apapun dari Tzuyu kalau gadis itu pulang sendiri atau diantar teman-temannya. Parahnya lagi, Tzuyu tidak membuka pesannya padahal ponselnya aktif ketika Mark telpon, tapi juga tidak diangkat panggilannya. Pikiran jelek Mark bertubrukan di kepalanya. Disisi ia pusing karena baru saja dipecat, ia juga pusing dengan menghilangnya Tzuyu.

Tak sampai disitu, sakit kepala Mark bertambah begitu ia membuka pintu. Rumahnya berantakan, ada beberapa piring pecah, meja kursi yang tak lagi ditempatnya, ada bantalnya yang robek bahkan isiannya keluar. Lalu,

Tzuyu menangis.

Mark langsung merangkul Tzuyu, pikirannya dipenuhi dengan kemungkinan ada maling di rumahnya. Tapi begitu tangannya memegang pundak Tzuyu, gadis itu membuangnya kasar. Menatap Mark sadis, tidak seperti biasanya, dan Tzuyu menangis meraung.

"Tzu, lo kenapa!?" Tanya Mark.

Tzuyu meremat gagang gunting yang ada di tangannya sambil menatap Mark tajam dan itu membuat Mark membelakak dan sontak merebut gunting itu.

"Lo gila ha! Tzu! Lo gila ha!" Teriak Mark, ia mengguncang tubuh Tzuyu, menempelkan kedua tangannya ke pipi Tzuyu dan menggoyangnya.

Tzuyu hanya meraung, menangis, dan menatap Mark tajam persis seperti orang kesurupan. Mark gak pernah melihat Tzuyu seperti ini, sekalipun.

Mark mencoba merangkul Tzuyu, tapi gadis itu mendorong Mark keras bahkan sampai Mark terjungkal.

Tzuyu kembali menangis terisak ditempatnya. Mark terduduk lemah. Ia tidak tahu apa yang terjadi dengan Tzuyu sampai gadis itu menangis tersedu-sedu. Bagaimana ia harus menenangkan Tzuyu, bagaimana ia harus bertindak untuk Tzuyu, bagaimana ia harus siap menghadapi hal seperti ini kedepannya. Mark gak tau. Ia sadar dia gak tau apa-apa.

"Tzu...."

"Lo, gak mau bayi ini, kan! Yaudah, biarin gue sama anak gue mati."

Mata Mark kembali membelakak dan keterkejutan nya menjadi berkali-kali lipat, tapi, rasa sakit hatinya juga mendominasi.

"Maksud lo ngomong gitu apa, Tzu! Pernah gue bilang kayak gitu!" Bentak Mark, emosi nya juga meluap.

"Lo emang gak pernah ngomong sama gue! Tapi lo ngomong sama pacar anjing lo!"

Mark semakin pusing dengan ucapan Tzuyu, pacar anjing? Siapa?

"Gue gak ngerti, Tzu!"

"Hidup lo menderita setelah lo kenal gue! Lo kehilangan semua yang lo punya gara-gara gue! Lo juga ragu kalo bayi ini anak lo kan! Anjing!" Tzuyu semakin diluar kendali ia memukul Mark bertubi-tubi dan yang dilakukan Mark adalah membiarkan Tzuyu melakukannya. Sampai Tzuyu capek dan dia berhenti lalu nangis lagi.

Mark gak bisa menutupi kesedihannya. Air matanya yang coba ditahan menetes juga. Ia capek buat hari ini, jujur. Terlalu banyak takdir lucu Tuhan buat dia hari ini.

LIGHT -  [MARK-TZUYU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang