Ramai suara orang berbincang dan derai tawa terdengar jelas di telingaku saat kaki ini memasuki lapangan sekolah. Kenalkan, namaku Nammon. Seorang siswa yang pada saat ini akan mengikuti kegiatan Masa Orientasi Siswa (MOS). Kegiatan MOS di sekolah ini tidak seperti MOS pada umumnya, yang harus membawa berbagai atribut, aksesoris, atau penampilan lucu yang membuat kami sebagai siswa baru merasa malu. Kegiatan MOS di sekolah ini hanya perkenalan lingkungan sekolah, juga perkenalan guru-guru serta staf sekolah, dan juga kakak kelas yang menjadi mentor kelompok. Seketika aku merasa beruntung bisa diterima di sekolah ini.
Setiap siswa baru, akan dikelompokkan berdasarkan sekolah asal. Aku diterima di sekolah ini pun tidak sendiri. Ada Mek, Singto, TopTap, Maxi, dan Earth. Kami berenam berasal dari Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang sama. Karena itulah kami digabungkan menjadi satu kelompok. Sebenernya aku tidak dekat dengan mereka, hanya saja ketika kelas satu Smp, aku sekelas dengan Maxi dan Mek. Di kelas dua, sekelas dengan Earth juga TopTap. Di kelas tiga, aku sekelas dengan Singto dan Earth.
Aku sedang mengantri untuk ke wc, tiba-tiba bahu kananku dicolek. Ternyata TopTap pelakunya. Di belakang dia ada Maxi dan Singto. Aku tidak bisa menahan senyumku ketika melihat mereka. "waaah satu kelompok nih kita!" Ujar Singto dengan senyumnya.

YOU ARE READING
Cerita Kita
RomantizmKisah Guy Sivakorn dan Nammon Krittanai. Yang ceritanya hanya karangan penulis. Terima kasih.