Aku bekerja di suatu perusahan di bidang Manufacturing, setiap hari senin-jumat aku bekerja berangkat jam 07.00 WIB dan mulai bekerja jam 08.00 aku pulang ke rumah sampai jam 19.00 WIB.
ah rasanya ingin mengeluh setiap hari tapi apalah daya aku butuh pekerjaan ini. Lebih cape lagi mencari pekerjaan dari pada bekerja, rasa bosan, malas berangkat kerja pun sudah menjadi makanan sehari hari tapi balik lagi ya karena butuh semua akan aku lakukan.
Setiap pagi jam 07.00 aku sudah harus siap berangkat bekerja agar tidak terkena macet dijalan tau sendiri jalanan sangat padat merayap. Karena ini adalah kota industri jadi tidak heran bila setiap harinya macet bagi anak perantauan pasti sudah sangat paham dan tidak asing lagi dengan situasi seperti ini, jika tidak ingin terkena macet ya harus berangkat lebih awal dari semestinya dan pastinya harus bangun subuh atau sebelum subuh pun terkadang sudah ada yang bangun.
Oh ya perkenalkan aku Aleena Putri Quenzee aku putri dari seorang buruh tani dan aku harus membantu orang tua ku untuk mencari nafkah. Dan ya karena aku tidak enak sama orang tuaku sering ditanya kapan kerja ya pada akhirnya aku memutuskan untuk merantau saja.
Karena orang tuaku sudah tidak muda lagi dan aku tidak ingin merepotkan orang tuaku jadi aku memutuskan merantau mencari pekerjaan. Aku memiliki 2 kakak yang semuanya sudah menikah dan ya semuanya ikut suaminya semua. Sebagai bungsu sudah pastinya menjadi harapan bagi orang tuanya sebagai bungsu menopang beban yang sangat berat dipundaknya dia harus bisa lebih baik dari kakak kakaknya.
Dan ya hari ini aku berangkat ke pabrik untuk bekerja.
*skip*
Aku terkadang merasa kesepian dengan situasi di kota orang karena aku tidak mempunyai temen yang bener bener akrab dengan aku, aku terkadang merasa sepi disituasi rame.
setelah pulang kerja aku langsung pulang ke kontrakan dan terkadang aku mencari makan terlebih dahulu biar tidak usah keluar lagi. Soalnya makanan yang enak jauh dari tempat kontranku.
Hari demi hari aku lalui dengan semangat ga semangat, karena selain beban dari pekerjaan juga ada permasalahan lain yang harus aku hadapi, berbeda dengan anak rantau yang lain mereka bebas untuk bermain kesana kemari, nongkrong sama temen atau hal lain yang bisa dilakukan.
Walaupun aku merantau tapi hidup aku tidak sebebas mereka mereka ya karena aku kena pantauan dari kakak iparku yang super protektif semuanya dipantau dan diintai semua kebebasanku hilang sudah karena pantauan kk ipar bahkan sampai Hp pun disadap sama dia, coba banyangkan saja betapa tersiksanya aku tidak bisa ngapa ngapain aku pergi kesini pasti tau keberadaan aku ah rasanya aku hidup bagaikan burung didalam sangkar.
Enjoy
Ini cerita ke 2 aku semoga kalian suka ya
KAMU SEDANG MEMBACA
Bagaikan Mimpi
RomantizmBagaikan tersamber petir di siang bolong bahwa dirinya tidak akan mengira bahwa dirinya akan berada di posisi yang sangat sulit seperti sekarang ini, dia hanya bisa pasrah kepada sang Maha Kuasa untuk kehidupannya sekarang, maju kena mundur pun kena...