4.tuduhan

1.2K 140 12
                                    


Jean terbangun dari tidur nya karna Sinar mata hari memasuki ruangan nya, ia mengerjapkan matanya mengumpulkan nyawa, tiba tiba ia merasakan hal yang berbeda dengan kamar ini.

ini bukan kamar nya.

Jean duduk memperhatikan ruang itu dari ujung ke ujung.

"sial, gue dimana"Jean berjalan dengan cepat ke arah pintu.

tidak tidak, ini bukan suasana rumah nya.

"udah bangun?"Jean menoleh kebelakang dengan kaget.

"Lo ngapain?!"

"gue?"

"jangan bilang ini rumah Lo"jex mengangguk santai dan berjalan menuruni tangga. Jean berusaha menormalkan dada nya yang panik.

ia mengikuti jex menuruni tangga hingga duduk di meja makan, tetapi ia tidak ikut duduk karna ada keluarga jex di sana.

"ehh Jean nya udah bangun, sini nak"wanita paruh baya yang sepertinya ibu jex mengayunkan tangan nya menyuruh Jean ikut duduk.

dan ia duduk di sebelah jex.

"kamu pasti bingung ya kenapa di sini"Jean sedikit mengangguk.

"tadi malem jex bawa kamu ke sini, kaya nya kamu ketiduran jadi jex bawa kamu ke sini"Jean membulatkan mata nya menatap jex yang sudah memakan sarapan nya.

"ee.. maaf tan–"

"ga papaa, Tante juga seneng jex bawa temen nya ke rumah"ibu jex tersenyum.

"ah.. iya Tan"Jean mengangguk ngangguk, terkekeh canggung.

tunggu! di sini tidak ada ayah jex kan?! mati jika ada ayah nya di sini, hilang sudah image nya sebagai ketua osis.

"di makan ya Jean sarapan nya, kamu mau minum apa?"Jean tersadar dari lamunan nya.

"air putih aja Tan"Jean menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"oh yaudah kalo gitu"

"mama ga nanyain aku?"tanya jex dengan mulut yang sedang mengunyah.

"kamu aja udah makan! biasanya juga ga perlu mama tawarin apa apa"jex mengerucutkan bibirnya.

"jadi kalian temen sekelas?"Jean menggelengkan kepala nya.

"kalo ga salah papa jex pernah bilang ketua osis tahun ini nama nya Jean, kamu kan?"Jean mengangguk. refleks ibu jex memukul meja menatap jex.

"apa si ma"

"tuh! Jean anak osis, belajar sama dia aja kamu biar dapet ranking, ga bolos bolos lagi!"Jean terkekeh.

"kamu mau kan Jean?"

"hah?"Jena menatap jex yang sangat kesal.

"ahahaha, boleh ko Tan"cengir Jean menatap jex geram.

"nahh, pokonya setiap pulang sekolah Rabu sama Selasa kamu jadi guru privat nya ya, nanti Tante kasih upah deh"jex mendengus.

"ngapain pake di kasih upah coba, dia aja–"

"jangan protes kamu! Jean nya aja ga protes, iya kan Jean?"Jean tersenyum canggung dan hanya mengangguk.

"kalian nanti ga mau pergi pergi? kan ini hari Minggu"Jean dan jex sontak saling pandang.

"dia kan ada jadwal ngedate bareng pacar nya Tan"jex menendang kaki Jean. Jean hanya menaikkan sebelah alisnya.

"kamu punya pacar jex?"tanya ibu jex kaget.

"engga ko ma, jex–"

"gak ada ya! pokonya kamu ga boleh pacar-pacaran! fokus belajar dulu baru cari pasangan! ini nilai aja ga bener udah sok cari cewek, tidur aja masih perlu di kelonin"jex membulatkan mata nya menatap ibu nya sedangkan Jean tertawa mengejek.

badboy its my boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang