23.rapat osis

740 84 3
                                    


jex membawa Jean ke rumah sakit dengan mobil teman nya. jex selalu memalingkan wajah nya melihat luka sobek di lengan Jean, sangat besar. di pikiran nya, Jean apakah bisa menahan itu atau terpaksa di tahan.

"memang yang aman nya Lo sama gue aja"beberapa kali jex menghembuskan nafas nya. ia masih emosi, rasanya ingin menusuk laki laki yang bernama ozi itu beberapa kali, dan membuang nya ke limbah.

tapi bagaimana pun sekarang Jean lebih penting.

sampai di sana, jex masuk ke dalam rumah sakit dan meminta pertolongan. dan di sini Jean sekarang, terbaring di brankar ruangan UGD, sedangkan jex berdiri termenung melihat dokter mengobati luka Jean.

"dok. saya minta rawat inap"

...

"gue gak ada nyalahin Jean.."Jean memalingkan wajah nya yang penuh dengan beberapa goresan.

"gue cuma mau Lo aman aja"

"Lo kira gue gak bisa apa apa?"tolak Jean membela diri.

"Lo kan di iket, gimana mau ngelawan?"

"iya sih.."jex terkekeh mendengar gumaman Jean. meskipun khawatir, ia tetap harus menghibur Jean.

"jangan di garuk"jex menarik tangan kanan Jean yang barusan menggaruk pinggir luka di tangan nya.

dia gak ada niat tanya kejadian tadi apa?

"masih pusing?"tanya jex mengulurkan tangan nya mengelap keringat di wajah Jean.

Jean mengangguk.

"nanti makan dulu baru minum obat ya"Jean tidak menjawab melainkan menatap manik mata jex. yang di tatap malah salah tingkah.

"kenapaaaa"

"cuma seneng"

"kenapa? karna apa?"tanya jex menahan senyum nya.

"ada yang khawatirin gue lagi"senyum jex mengembang. tangan nya mengusap punggung tangan Jean.

"gue gak mau khawatirin Lo terus terusan. Lo harus jaga diri sendiri. kan gue minta sama Lo buat jadi Superman!"Jean terkekeh pelan.

"sini deh jex"Jex mengangkat alisnya bingung. Jean menarik tangan jex pelan agar mendekat.

jex mematung karna bibir tipis merah jambu milik Jean menempel pada bibir nya. bibir yang biasanya basah dan lembab itu berubah menjadi kering, tapi saat jex mulai menikmatinya bibir itu kembali basah.

bibir itu yang menjadi candu baginya. Jean mendorong pelan bahu nya pertanda ingin selesai. jex yang mengerti menjauhkan dirinya.

"pait ya?"

"manis"padahal Jean belum memakan apapun atau meminum air yang ada rasa. tapi kenapa bibir laki laki itu selalu manis membuat nya ingin lebih.

canggung. itu yang rasakan, terlelap dalam pikiran masing masing. biasanya tidak seperti ini, jika sudah seperti ini biasanya salah satu dari mereka memecahkan suasana.

"gue laper!"

"hmm? laper? yaudah gue–"jex sudah berdiri tetapi ucapan nya terpotong.

"tapi gue ga mau makanan rumah sakit"alis jex terangkat. kenapa pipi Jean memerah?.

"mau makanan luar aja?"Jean mengangguk dengan wajah yang sedikit tegang.

"mau apa?"

"apa aja"jex mengangguk, tapi sebelum jex beranjak dari ruangan itu ia mengacak rambut Jean lalu pergi dari sana.

...

"baju di keluarin lagi! kalian semua mau jadi apa sih"

"ngerokok, bolos, ganggu murid lain. sebenernya hukuman ini aja gak cukup sama perilaku kalian"ucap Jean menguatkan suara nya di hadapan lima laki laki yang barusan ketauan merokok di jam pelajaran.

badboy its my boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang