24.ayang jex

990 71 1
                                    


di tengah terik matahari saat ini di penuhi kebisingan akibat perkelahian antara jex dan wakil osis. banyak murid murid yang mendukung Ozi maupun jex.

"ozi! ozi! ozi!"

bugh!

"udah gue bilang jangan ganggu dia lagi!"jex duduk di atas tubuh milik Ozi dan menarik kerah seragam ozi.

"gue gak ganggu dia"ucap membela diri Ozi di sela batuk nya.

cleo dan teman teman nya yang baru kembali dari kantin sontak berlari melihat kerumunan di tengah lapangan.

"wah gak ada kapok kapok nya si jex"

"panggil Jean!! buruan!"ucap Cleo heboh memukul mukul bahu Haikal yang berada disebalah nya.

"hah?"

"ha ho ha ho! buruan anjir!"Haikal mengangguk lalu segera berlari ke ruang pribadi Jean. sebenarnya Jean ingin ikut kembali ke kelas bersama teman teman nya setelah makan di kantin tadi, tapi ia lupa mengurus sesuatu.

"Lo sengaja kan! Lo sengaja padahal kemaren Lo hampir mati!!"

"kalo temen temen gue gak kasihan sama Lo kemaren Lo udah gak akan nginjak sekolah ini lagi!! bangsat Lo!!"jex kembali menonjok rahang Ozi membuat murid murid yang melihat nya histeris.

"JEX STOP!"jex yang mendengar suara familiar itu berhenti dan menoleh, begitu pun dengan anak anak yang lain.

"berdiri Lo"jex menatap tajam Ozi yang terkapar lemas di tengah tengah kerumunan.

"gue bilang berdiri jex"jex berdiri dengan deru nafas yang memburu, ia melirik Jean yang menatap nya tanpa ekspresi. hanya itu tapi mampu membuatnya merinding.

"Lo juga Ozi"

semuanya merasa tegang mendengar suara Jean yang benar benar rendah dan datar.

"Lo wakil osis. jangan malu maluin"Ozi hanya menunduk lemah tanpa membalas perkataan Jean.

"ikut gue"Jean meninggalkan lapangan dan kerumunan anak anak. sedangkan jex dan ozi saling pandang dengan tatapan dendam.

selama perjalanan di belakang Jean. jex sedikit tegang dan berfikir jika Jean akan mendiami nya. berbeda dengan Ozi yang hanya santai santai saja walaupun tangan nya sedikit bergetar.

"permisi pak"Jean masuk ke dalam ruang BK bersama dua kunyuk di belakang nya.

"saya baru mau ke lapangan"ucap pak Ahmat ramah pada Jean, lalu setelah nya pak Ahmat menatap jex dan ozi sinis.

"duduk kalian"

"kalau begitu saya permisi ya pak"Jean sedikit membungkukkan badan nya lalu keluar dari ruangan BK.

sunyi. hanya terdengar suara jarum jam dinding di ruangan itu. pak Ahmat menatap dua manusia di depan nya dengan tatapan tak habis pikir, guru yang di kenal dengan kesadisan nya itu mengurut pelipis kiri nya.

"kalian anak siapa sih"kepala jex dan isi terangkat mendengar nya.

"saya gak habis pikir sama kamu jex"pak Ahmat menggeleng gelengkan kepala nya.

"apa lagi kamu ozi. kamu itu wakil osis, siapa yang mulai duluan?"dua makhluk itu sontak menunjuk diri mereka satu sama lain.

"dia diluan pak"

"dia pak"pak Ahmat menghembuskan nafas nya sesabar mungkin.

"kalian mau orang tua kalian bapak panggil?"

"jangan pak"tolak ozi panik membuat jex berdecih.

"kasih saya hukuman aja pak"pak Ahmat mengangguk asal tapi tatapan nya mengarah ke jex yang santai.

badboy its my boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang