-Lala POV-
Aku duduk di meja rias sambil mengeringkan rambutku dengan hair dryer. Saat mas Bima keluar dari kamar mandi, aku panik dan gelagapan, masih pura-pura sibuk mengeringkan rambut, padahal aku bener-bener kikuk, gatau gimana harus bersikap sekarang?
"Mau aku bantuin?" Tanya Bima sambil mencoba merebut hair dryer ku, kulit tangan kami jadi bersentuhan. Aku reflek melakukan gesture kaget dan ekspresi wajahku pasti kaya orang bodoh sekarang, jujur saja situasi ini bikin aku merinding.
"Hahaha..." Bima ketawa ringan, "Kok kamu keliatan kaku? Kan tadi kita udah deket dan ngerasa saling nyaman."
Aku tertawa gugup, "Hahahaha gak kok Mas, biasa aja."
Bima mulai membantuku mengeringkan rambut panjangku, dia berdiri di belakangku, sambil jari-jari panjangnya itu menyentuh rambutku, "Wangi..." bisiknya pelan.
Aku menepuk pipiku keras, aaaaaa aku gak sanggup! Setiap interaksi yang dia berikan membuat jantungku mau meledak!!!
Bima menarik tanganku, "Loh kok nampar pipi sendiri sih? kan pipi kamu jadi merah," Tangannya yang lain mulai mengusap pipiku.
"Hehe..." Aku bahkan gak tau gimana harus merespond, Bima mulai meremas tanganku, "Tangan kamu dingin Lala, apa sebaiknya AC nya aku kecilkan?"
Gaaak! ini bukan perkara AC, tapi ini tentang jiwa aku yang menggebu-gebu ingin menerkam mas Bima!!! aaa otakku pasti sudah rusak, aku gak pernah seperti ini sebelumnya!!! "Gak kok mas.... aku malah kepanasan," ucapku sambil mengipas-kipaskan jari ke leherku, ya memang panas! situasinya sangat panas!
Mas Bima tersenyum lebar, membuat kedua lesung pipinya terlihat jelas, wajahnya benar-benar manis, lesung pipi itu mengingatkanku pada aktor korea yang bernama Kim Seon Ho. Dia mengusap jariku sambil menatapnya serius, "Kita memiliki bekas luka yang sama DI jari telunjuk sebelah kiri kita, kamu dapat bekas luka ini kapan dan kenapa?"
Aku cengo, kemudian menatap jariku, "Entahlah mas, aku gak ingat, lagian ini cuma luka kecil."
Dia mengacak rambutku gemas, "Apa kamu pernah dengar mitos? Kalau kita memiliki luka di jari telunjuk kiri, artinya ada seseorang yang mencintai kita sangat dalam di kehidupan sebelumnya, bahkan gak peduli berapa kali mati dan reinkarnasi dia terus mencarimu dan mencintaimu,"
Aku memasang wajah terkejut, "Wah masa sih? Aku baru dengar! Keren banget kalau ada orang yang secinta itu ke aku, bahkan setelah di kehidupan baru!!!"
"Kita punya bekas luka yang sama, jangan-jangan kita sepasang soul mate yang saling mencari?" tanyanya sambil menatapku dalam.
Aku tertunduk dengan wajahku yang semerah tomat, "Hissssh.... Mas Bim..." Lirihku pelan.
Dia menyentuh daguku dan menarik wajahku agar tatapan kami bertemu, "Kamu sadar gak, saat kita baru ketemu rasanya kayak familiar, rasanya kayak udah lama kenal, terasa hangat... Seharusnya cinta gak datang secepat ini kan..." Tangan Bima mulai bergerak pelan dari dagu, ke rahang kemudian menyusuri kupingku, seluruh buluku merinding dan aku gak bisa berkata-kata apapun sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Husband
RomanceSinopsis: Zivana Ariska, pengusaha butik sukses yang memiliki kehidupan glamour dan bahagia tiba-tiba terjebak masalah yang bukan disebabkan oleh dirinya, sahabat sekaligus asisten kesayangannya hamil diluar nikah, Ziva terpaksa menyamar menjadi lak...