10 tahun kemudian...
"Nyonya, pagi ini ada pertemuan dengan pemimpin sektor 7 dan 13, lalu pukul 1 siang nanti ada makan siang dengan Lee Donghee, dan jam 7 malam nanti akan ada makan malam dengan ketua Ahn." Ucap sang sekertaris.
"Baik, terima kasih." Ucap Nyonya Myoi.
"Wahh lihatlah mama yang semakin sibuk semenjak harus memimpin perusahaan kakek." Ucap Mina yang sedang sarapan dengan piyamanya.
"Adek tumben sudah bangun." Sapa sang kakak yang sudah rapih dengan jasnya.
"Adek mau jadi morning person." Jawab Mina.
"Pengangguran sok sokan mau jadi morning person." Cibir sang kakak.
"Ih iri yaa sama adeknya yang pensiun dini??" Goda Mina.
"Makanya bang, papa bilang juga apa. Jaman sekarang itu mudah untuk males malesan tapi tetap dapat uang. Contoh ni si adek yang suka nulis nulis lagu, sekarang dia bisa hidup enak cuma dari royalti. Dia juga bikin start up bagus, dibeli sama pengusaha seperti ketua Ahn, sekarang uang seperti air aja meengalir ke rekeningnya." Ucap sang papa.
"Love you, pa." Mina bangkit dari duduknya dan mencium pipi sang papa.
"Kalau abang seperti adek juga, yang ada perusahaan papa sama mama tidak ada yang menghandle." Ucap sang kakak.
"Mau kemana, Mina?" Tanya sang mama.
"Main game." Jawab Mina sambil berjalan menuju kamarnya.
"Itu si adek main game itu juga dapat uang ya?? Keren juga dia.. Jaman memang sudah berubah.." Sang papa menangguk angguk sambil memakan nasi uduknya.
"Yang kurang cuma pasangan hidup aja si pa." Ucap sang kakak.
"Hahaha, jomblo." Tawa sang papa.
"Adek denger loh ini!" Ucap Mina dari atas.
Mina pun memasuki kamarnya dan melihat kesekeliling. Sudah sekitar 8 bulan yang lalu ia pindah ke apartemen pribadi miliknya. Disana adalah tempatnya untuk menulis lagu dan melakukan live streaming game. Namun karena ia rindu dengan keluarganya, beberapa bulan sekali ia sering menginap di rumahnya yang lama.
"Mari kita lihat, barang apa yang bisa dibawa ke apartemen." Mina pun berjalan menuju box besar diujung ruangan, tempatnya biasa menaruh barang barang lamanya.
*Sret.
Mina mengambil sebuah bungkusan dan membawanya ke atas kasur.
"Barang barang SMA ya?" Pikirnya sambil melihat betapa banyaknya foto foto dirinya bersama dengan keempat sahabatnya.
*bruk.
Beberapa barang terjatuh ke lantai.
"Ahh ada ada saja." Mina pun mengambil barang barang yang terjatuh, dan terpaku kepada sebuah barang.
Senyumanya terangkat seraya ia kembali ke atas kasur.
"Topi ini.." Mina membalikan topi itu dan melihat sebuah nama di bagian dalam topi tersebut beserta sebuah stik eskrim.
"Tak bisa ku percaya, cinta pertamaku adalah seorang perempuan." Mina merebahkan tubuhnya dan lanjut memandang ke arah 2 barang tersebut.
"Setelah ponselku rusak, aku akhirnya tidak pernah berbicara apalagi bertemu dengannya. Setelah itu masa SMA ku berlanjut begitu saja. Anehnya lagi, selain kak Jeongyeon, aku tidak pernah jatuh cinta pada perempuan atau laki laki manapun hingga saat ini. Menyebalkan sekali jatuh cinta pertamaku sangat sangat membekas sehingga tak ada satupun orang yang bisa menandinginya. Menyebalkaannya lagi aku tidak bisa bertemu dengan kak Jeongyeon. Ntah bagaimana kabarnya sekarang." Gumam Mina.
*Tok tok tok.
"Mina, papa dan mama mau berangkat, sayang." Ucap sang papa.
"Ah, iya." Mina pun keluar dari kamarnya dan memberikan pelukan, serta kecupan manis kepada keduanya.
"Hati hati yaa." Ucap Mina.
"Selamat bekerja dan bermain, sayang." Ucap sang papa.
"Thank you, dad." Balas Mina.
"Jaman memang sudah berubah." Suara papanya masih terdengar.
Mina pun kembali masuk ke kamar dan langsung berhenti sejenak.
"Jaman telah berubah." Ia mengulang ucapan papanya.
"Jaman telah berubah!! Hey ini bukan lagi seperti masa SMAku dulu! Sekarang media sosial sudah lebih beragam!" Mina segera mengambil ponselnya dan mengetik nama Yoo Jeongyeon di google.
"Biasanya sosmed milik kakak itu bisa kelihatan dari sini." Gumamnya.
"Wahh ada! Dia punya instagram!" Mina segera melihat instagram milik Jeongyeon.
"Ahh tidak ada foto wajahnya, hanya foto pemandangaan dan foto anjing." Sesal Mina.
"Eoh? Inikan di sini! Kak Jeongyeon sudah tidak di inggris??" Pikir Mina.
"Ahh aku sangat ingin bertemu dengannyaaaa." Mina merebahkan dirinya di atas kasur.
"Ya Tuhan.. Biarkanlah aku bertemu dengan kak Jeongyeon lagi walau sekali saja..." Mohon Mina.
"Aku masih ingat betapa lembut sorot matanya, betapa seru dan lucu dirinya, betapa perhatian dirinya, dan betapa hangat pelukannya.." Mina kembali teringat bagaimana waktu itu Jeongyeon memeluknya.
"Oh iya!" Mina mendudukan dirinya.
"Waktu itu memori card ponselku masih bisa terselamatkan!" Ia segera mencari cari di tumpukan ponsel lamanya.
"Ponselku setelah ponsel yang rusak itu apa ya?" Pikir Mina.
"Iphone 4 kalau tidak salah ya?" Ia mengambil ponsel itu dan melihat bahwa masih ada memori lama miliknya itu.
Mina pun membuka isi memori di komputernya dan menemukan video dirinya dan Jeongyeon hari itu.
"Haii semuanyaa, lihatlah aku mendapatkan apa dari Mina yang cantik ini! Yuhuuu didalam tempat makan yang sangat imut terdapat masakan yang terlihat sangat enak! Ini Mina peganglah kameranya, rekam aku saat mencoba masakanmu."
"Woahhh chiken katsu dengan kuah kare! Woww japanesse food from beautiful japanesse girl!"
"Astaga ini sangat enakk! Dan lihatlah ini! Tempat makan pinguin yang sangat lucu!"
Minapun tersenyum sumringah menonton video yang sangat singkat itu.
"Kita bahkan belum sempat berfoto bersama." Ucap Mina sambil menatap akun instagram Jeongyeon.
"Aku harus bertemu lagi dengannya." Mina menekan tombol direct message.
Bolehlah double up sekali kali hehe😙
Btw gimana cerita ini? Suka gak?
KAMU SEDANG MEMBACA
If Only You Know
FanfictionFull Chapter. Kisah cinta SMA yang klasik versi tijik✌