14. If Only You Know Too

532 100 2
                                    

Mina terdiam.

*krak.

"Dan masalah ban bocor ini sudah selesai." Ucap Jihyo.

"Sudah selesai?" Kaget Mina.

"Tentu, karna aku tak membiarkan masalahnya berlarut larut hingga aku harus menyiksa diriku sendiri dengan kerinduan." Sindir Jihyo.

"Sorry?" Mina mengerutkan keningnya.

"Ini aku kembalikan dongkrakmu, terima kasih banyak" Ucap Jihyo.

"Sama sama." Angguk Mina.

"Oh iya Mina, apakah kau tau di kelasku dulu saat aku kelas 12, pernah ada peristiwa yang pasti diingat oleh semua orang karena kami menyebutnya tragedi tempat bekal imut berdarah?" Tanya Jihyo.

"Tragedi apa itu?" Tanya Mina.

"Apakah kau ingat saat kau memberikan Jeongyeon bekal di hari terakhirnya sekolah?" Tanya Jihyo.

"Ah ya aku ingat." Angguk Mina.

"Saat itu setelah Jeongyeon kembali ke kelas, Taehyung merebut tempat bekal itu dan membawanya berlari keliling kelas sambil mengejek Jeongyeon. Ia berteriak "Dedek Jeongyeon bawa bekal! Dedek Jeongyeon yang imut bawa bekal!" Ia membuat Jeongyeon marah dan mati matian mengejarnya hingga keliling lapangan. Hari itu, dihari terakhirnya bersekolah, Jeongyeon berhasil mendaratkan pukulan telak ke wajah Taehyung hingga bibirnya berdarah. Walaupun Jeongyeon cukup populer, tapi percayalah baru kali itu seseorang memasak untuknya. Dia menyombongkan hal itu ke seluruh kelas hingga semua orang di kelas kami tau namamu." Cerita Jihyo.

"Itulah mengapa setiap aku lewat kelas kak Jeongyeon-" Ucapan Mina terpotong.

"Semua anak laki laki yang sering duduk di depan kelas selalu memanggil namamu." Angguk Jihyo.

"Berikanlah dia kesempatan sekali lagi, Mina. Kau takkan menyesal." Ucap Jihyo sebelum menjalankan mobilnya.

"Have a nice day!" Lanjutnya.

.
.
.



*drrrt drrrtt.

"Halo?" Sapa Mina.

"Hey, girl.. Aku hanya ingin mengetahui kondisi hatimu. Apakah sudah membaik? Tidakkah kau rindu pulang ke Korea?"  Tanya Sana dari seberang.

"Ntahlah, masih dilema." Jawab Mina.

"Kalau begitu kami punya kabar baik! Kami berempat berhasil meminta izin untuk berkeliling ke sekolah SMA kita untuk berfoto dan bernostalgia karena kepala sekolah yang sekarang adalah klien langganan di butik Yeri. Apakah kau tak mau ikut menikmati momen yang langka ini?"  Tanya Sana.

"Benarkah?? Astaga yeah! Aku selalu mau melakukannya sejak dulu, tapi sangat susah untuk mendapatkan izin." Setuju Mina.

"Yashhhh! Kalau begitu cepatlah pulang, acaranya 3 hari lagi." Paksa Sana.

"Ya, baiklah aku akan pulang besok sore." Jawab Mina.

"Yayyyy!"

Setelah sambungan telpon itu, Mina pun langsung mencari tiket pulang untuk besok.

"Aku harus mulai berkemas. Ini adalah momen langka, aku tidak bisa melewatkannya." Semangat Mina.


.
.
.





3 hari kemudian...

"Akhirnya putri jepang ini pulang juga setelah 3 bulan mengasingkan diri." Ledek Momo saat mereka berlima sedang berada di dalam mobil.

"Bagaimana tuan putri? Apakah setelah 3 bulan sakit hati anda berkurang?" Tanya Yeri.

"Tidak sama sekali." Jawaban Mina membuat Semua yang berada di mobil tertawa.

"Lagipula siapa yang mengajarkanmu melarikan diri saat masalah belum selesai?" Tanya Irene.

"Ntahlah, hanya saja terlalu berat dan malu untuk aku hadapi." Jawab Mina sambil tersenyum tipis.

"Kau sampai lupa kalau kau punya kami berempat yang bisa menemanimu." Ucap Sana.

"Maafkan aku.." Sesal Mina.

"Well, things happend. Kita hanya bisa berusaha untuk tidak mengulanginya lagikan?" Tanya Irene.

"Setuju sekali dengan bunda Irene." Angguk Momo yang sibuk menyetir.

"Omong omong bagaimana kamu bisa dapat izin untuk datang ke SMA kita, Yeri?" Tanya Mina.

"Well, ibu kepala sekolah yang menjabat sekarang kebetulan salah satu klienku di butik. Dia meminta diskon untuk baju pernikahannya yang kedua, jadi aku berikan diskon 20% dengan syarat memberi kita izin berkeliling sekolah lama kita." Jelas Yeri.

"Wahh kamu memang terbaik, Yeri." Puji Sana.

"Setauku memang sangat susah untuk mengadakan acara disekolah ini. Reuni angkatan kita yang tahun lalu saja gagal diadakan di sekolah karena masalah izin yang terlalu rumit. Siapa sangka akan sangat mudah hanya dengan diskon 20%??" Momo terkekeh.

"Hey, lihatlah kita sudah sampai!" Irene begitu antusias.

Sesampainya disana, mereka pun turun dari mobil dan berkeliling mulai dari lantai 1 hingga lantai 3.

"Momo, temani aku ke toilet!" Ajak Sana.

"Yasudah kalau begitu kita tunggu disini saja ya? Ini kelas kita waktu tahun pertama kan? Tidak dikunci juga." Irene membuka pintu ruangan itu.

"Wahh masih tidak banyak berubah ya..." Mina tersenyum sambil berjalan menuju tempat duduknya dulu.

"Hey mejaku di sampingmu ya Mina?" Irene pun mendudukan dirinya.

"Hey, aku mau beli minum ke depan, ada yang mau titip?" Tawar Yeri.

"Aku ikut! Ayo Mina." Ajak Irene.

"Tapi Sana dan Momo nanti mencari kita. Aku tunggu disini saja deh." Tolak Mina.

"Ok, tunggu sebentar yaa." Pamit keduanya.

Mina pun kembali mengingat ingat bagaimana ia belajar di kelas itu bersama teman temannya.

"Aku tak percaya bisa kembali kesini. Masa masa dengan kenangan indah.." Gumam Mina.

*Tok tok tok.

Mina menoleh ke arah pintu masuk dan menemukan figur yang selama 3 bulan kebelakang ini ia hindari.

"Hey, Mina." Sapa Jeongyeon sambil tersenyum.



























Sorry for the late update ya guys hehe
Kemarin lupa up karna lagi liburan nih wkwk

If Only You KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang