16. Holiday

642 96 4
                                    

"Irene, apa yang harus aku lakukan? Aku sudah menyatakan perasaanku, tapi aku belum mengajaknya berkencan." Tanya Jeongyeon.

"Huh?? Ini sudah seminggu sejak kalian berdamai, tapi kalian belum meresmikan hubungan??" Kaget Irene.

"Yeah, aku belum memiliki keberanian untuk mengajaknya." Angguk Jeongyeon.

"Dia sudah pasti menerimamu! Apa yang kau takutkan huh?!" Tanya Irene.

"Justru kau harus takut jika terlalu lama tidak menyatakan cintamu, Mina akan lebih dulu menjadi pacar orang lain." Irene menakut nakuti.

"Aku tidak mau!" Ucap Jeongyeon.

"Kalau begitu segeralah pikirkan cara untuk mengajaknya berkencan. Aku akan membantu dengan menempatkan kalian di kamar yang sama." Ucap Irene.

"Baiklah baiklah." Angguk Jeongyeon.

"Kau ini bagaimana sih?? Kalian sudah sangat mesra, bahkan berciuman, tapi belum juga pacaran." Irene menggeleng geleng.

"Eumn itu.." Bingung Jeongyeon.

"Apalagi?" Tanya Irene.

"Kami belum pernah saling mencium bibir." Jawab Jeongyeon.

"Mwo?! Lalu bagaimana saat kalian melakukan 'itu'?" Tanya Irene.

"Aniyo, kami belum pernah melakukan itu." Jeongyeon menggeleng.

"Kau belum pernah bermain bersamanya diatas ranjang?? Astaga Jeongyeon, Mina adalah wanita tersexy yang pernah aku temui. Tubuhnya bak ukiran mahakarya dan bisa bisanya kau, orang satu satunya yang mencuri hatinya, belum pernah menidurinya. Bukankah kalian selalu tidur bersama??" Tanya Irene.

"Yeah, tapi kami hanya cuddling dan tidur bersama. Tidak ada aktifitas sexual diatas ranjang." Jawab Jeongyeon.

"Sekedar menyentuh buah dadanya kau tidak pernah??" Tanya Irene.

"Kau gila? Aku tidak mesum!" Sangkal Jeongyeon.

"Astaga kau memang bukan orang yang oportunis." Irene memijat pelipisnya.

"Apa yang membuatmu jatuh cinta padanya?" Tanya Irene.

"Pesona dan energi positifnya." Jawab Jeongyeon.

"Bagian tubuh mana yang paling kau suka darinya?" Tanya Irene lagi.

"Mata dan tangannya kurasa.. Oh ya dan pinggangnya. Aku suka memeluk dan mengelusnya." Jawab Jeongyeon.

"Apa warna matanya?" Tanya Irene.

"Coklat muda." Jawab Jeongyeon.

"Dada atau bokong?" Tanya Irene.

"Kenapa kau bertanya seakan seperti aku seorang yang mesum??" Bingung Jeongyeon.

"Karena cepat atau lambat kau harus melakukan 'itu' dengannya. Dia pasti menginginkanmu untuk melakukan dengannya." Jawab Irene.

"Well, aku akan melakukannya setelah mengajaknya menjadi kekasihku nanti. Rencanaku adalah mengajaknya saat sunset di pantai." Ucap Jeongyeon.

"Kalau begitu lekas lakukan misimu." Perintah Irene.

"Hey, kalian lama ya menunggu?" Momo, Mina, Sana, dan Yeri datang membawa makanan.

"Wahh terlihat sangat enak." Komentar Jeongyeon.

"Sudah selesai semua check in bagasinya?" Tanya Mina sambil mendudukan diri disamping sang pujaan hati.

"Sudah, kita hanya perlu menunggu 40 menit lagi hingga boarding." Angguk Jeongyeon.

If Only You KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang