"Hey Mina, jangan lupa makan siang kita yaa." Ucap Momo dari seberang.
"Tentu Momo, lagipula aku juga akan membawakan hadiah untuk kalian." Jawab Mina.
"Astaga kau membuatku penasaran." Balas Momo.
"Jangan sampai terlambat yaaa." Lanjutnya.
Disela sela pembicaraannya dengan Momo, Jeongyeon tiba tiba keluar dari kamar mandi hanya dengan menggunakan sport bra dan bawahan handuk. Wanita itu berjalan melewati Mina dengan sangat santai untuk mengambil baju. Hal itu membuat Mina terpaku menatap sang pujaan hati.
"Aku lupa mengambil baju." Ucap Jeongyeon sambil terkekeh sebelum memunggungi Mina.
"Oh, iya menurutmu lebih bagus putih atau hitam?" Tanya Jeongyeon.
"Sexy." Ucap Mina tanpa sadar.
"Maksudku hitam, hitam sangat keren dan sexy." Jawab Mina.
"Baiklah." Setelah mengambil baju, Jeongyeon kembali ke kamar mandi.
"Hallo? Mina?? Kau dengar aku??" Panggil Momo.
"Iya Momo, aku sangat ingin menikah- maksudku aku akan datang tepat waktu. Baiklah sampai jumpa.." Setelah menutup sambungan telponnya, Mina langsung menutup mulut dengan kedua tangannya.
"GOD HAVE MERCY ON ME!!!" Teriaknya dalam diam.
"Otot perutnya, tangannya, punggungnya. Astaga aku rasa aku akan mimisan sebentar lagi." Pikir Mina.
.
.
."Acaranya jam 1 bukan?" Tanya Jeongyeon.
"Iya tapi kita berangkat sedikit telat saja." Ucap Mina yang masih menikmati untuk menonton tv bersama Jeongyeon.
"Apakah kau tidak lapar?" Tanya Jeongyeon.
"Lapaaarr, tapi nanti saja berangkatnya, aku malas." Tolak Mina sambil bermanja pada Jeongyeon.
"Ayo berangkat sekarang saja, aku sudah lapar." Jeongyeon membalas pelukan Mina.
"Nanti saja..." Rengek Mina.
"Sekarang saja.." Jeongyeon mengelitiki tubuh Mina.
"Kak! Geli!" Mina tertawa.
"Ayo berangkat sekarang." Bujuk Jeongyeon sambil masih mengelitiki Mina.
"Ahahahahaha kak Jeongyeon stopp!" Mina menahan kedua tangan Jeongyeon dan tanpa sadar sudah duduk di pangkuan Jeongyeon.
"Ayo sekarang." Jeongyeon menatap ke arah Mina.
"Nanti saja..." Mina kembali memanfaatkan momen itu untuk berdekatan dengan Jeongyeon.
"Memangnya mau apa sih disini? Acara TV nya tidak seru." Tanya Jeongyeon.
"Iya sebentar lagi." Mina memaikan pipi Jeongyeon.
"Kamu cepat nyaman dengan orang asing, atau hanya denganku saja?" Tanya Jeongyeon sambil menatap Mina.
"Hanya kakak." Jawab Mina.
"Kenapa?" Tanya Jeongyeon.
"Aku tau kakak baik. Kakak tidak akan menyakiti aku." Jawab Mina sambil mengelus anak rambut Jeongyeon.
"Aku jahat tau." Ucap Jeongyeon.
"Memangnya iya?" Tanya Mina sambil terkekeh.
"Iya nanti kamu aku sembelih." Jeongyeon memeragakan dengan pura pura memotong leher Mina dengan tangannya.
"Hihihihi geli." Tawa Mina.
"Lalu nanti badan kamu aku mutilasi, aku buang ke laut." Jeongyeon berpura pura memotong tangan Mina.
"Hihihihi geli kakkk." Rengek Mina.
"Geli ya?" Tanya Jeongyeon yang diangguki Mina.
"Geli kalau dipegang disini?" Tanya Jeongyeon sambil memegang leher Mina.
"Ahahahaha iya geli." Jawab Mina.
"Disini geli juga, disini geli, disini geli." Jeongyeon mengelitiki tubuh Mina dan membuat wanita itu tertawa lepas.
"Sudah ayo berangkat." Jeongyeon berdiri sambil menggendong Mina bak koala.
"Hihi, ayo." Angguk Mina.
.
.
."Hai girls.." Sapa Mina sambil menghampiri teman temannya.
"Minaaa astaga kangen bangetttt!" Sana, Momo, Yeri, dan Irene menyambut kedatangannya.
"Apa kabar semuanya??" Tanya Mina.
"Luar biasa baik. Kamu apa kabar?" Tanya Irene.
"Aku sehat." Angguk Mina.
"Mana hadiahnya? Kamu tadi bilang akan bawa hadiah." Tanya Momo.
"Sebentar lagi datang." Ucap Mina.
"Hadiah apa?" Tanya Sana.
"Halo semuanya." Semuanya menoleh dan menatap kedatangan Jeongyeon.
"Omg kak Jeongyeon??" Kaget Momo.
"Astaga kakak, sudah lama sekali tidak bertemu!" Sambut Yeri.
"Hai Yeri." Jeongyeon menjabat tangan Yeri sebelum memeluk singkat wanita itu.
Begitu juga dengan Irene, Momo, dan Sana yang masih belum percaya dengan yang ia lihat.
"Yang ini Sana kan?" Tanya Jeongyeon sambil menjabat tangan Sana.
"Hai kak Jeongyeon." Sapa Sana yang berdebar debar.
"Lama tidak berjumpa." Jeongyeon memeluk singkat Sana.
"Silakan duduk kak Jeongyeon." Jeongyeon pun mengambil tempat duduk ditengah tengah Mina dan Sana.
"Astaga senang sekali bisa bertemu kak Jeongyeon. Jadi bagaimana ceritamu bisa bertemu kak Jeongyeon lagi Mina?" Tanya Irene.
Siang itupun Mina dan teman temannya menghabiskan waktu makan siang dengan mengobrol dan bersenda gurau. Saat itu Jeongyeon banyak melontarkan lelucon yang berhasil membuat mereka tertawa lepas.
"Kak Jeong, boleh foto berdua tidak?" Tanya Sana.
"Ah, boleh." Angguk Jeongyeon.
Sana pun memeluk lengan Jeongyeon dan mencium pipi wanita itu. Jeongyeon yang beberapa tahun berada di Ingris merasa hal itu bukanlah masalah, namun Minalah yang saat itu merasa sangat marah.
"Terima kasih kak." Ucap Mina.
"Sama sama." Angguk Jeongyeon sambil tersenyum manis.
Saat Jeongyeon menoleh ke arah Mina, dapat ia lihat bahwa raut wajah Mina seperti berbeda.
"Mina?" Panggil Jeongyeon sambil meraih tangan Mina dan mengelusnya dengan lembut.
"Hmm?" Mina menoleh dengan wajah manisnya.
"Kenapa?" Tanya Jeongyeon.
"Kenapa apa?" Mina menggeleng.
"Kamu jadi diam." Ucap Jeongyeon.
"Aku kenyang." Bohong Mina sambil tersenyum manis.
"Ahh.." Jeongyeong mengangguk angguk.
"Manisnya dua sejoli ini." Pikir Irene yang sejak tadi memperhatikan keduanya disaat yang lain sibuk dengan ponsel masing masing.
Tak lama setelah itu, masing masing mereka pamit dan menyisakan Jeongyeon serta Mina yang sedang berjalan menuju parkiran.
"Hey.." Panggil Jeongyeon saat Mina jalan lebih dulu.
"Ya?" Mina menoleh.
"Ayo jalan jalan sedikit di sekitar sini." Ajak Jeongyeon.
Ini urutan ceritanya berantakan😕
Nanti aku benerin yaa
KAMU SEDANG MEMBACA
If Only You Know
FanfictionFull Chapter. Kisah cinta SMA yang klasik versi tijik✌