9. Dinner

496 106 13
                                    

"Selamat makan.." Keduanya pun makan di meja ruang tamu.

"Woahh, ini sangat sangat enak." Ucap Jeongyeon yang membuat Mina tersenyum.

"Jadi bagaimana kabar kakak? Kapan kembali dari inggris?" Tanya Mina.

"Setelah berangkat ke inggris aku kira aku akan lebih mudah menggapai impianku. Tapi kenyataan pahit terjadi saat 3 tahun disana, papaku meninggal. Kami akhirnya pulang dan melanjutkan hidup disini. Karna mamaku sakit, aku jadi harus mengorbankan kuliahku dan lanjut mencari pekerjaan. Well, perjalananku semenjak itu tidak pernah mulus. Aku banyak stress semenjak mamaku menyusul papa. Agak susah saat harus berdiri sendiri. Beruntung saat ini ku punya pekerjaan tetap. Walaupun tidak seberapa, setidaknya aku bisa menafkahi diriku sendiri." Cerita Jeongyeon yang membuat Mina sedih.

"Maafkan aku, telah menghancurkan nafsu makan kita." Sesal Jeongyeon sambil terkekeh.

"Bagaimana dengan teman teman kakak?" Tanya Mina.

"Saat ini yang tersisa hanya Jihyo dan rekan kerjaku. Sisanya ntah kemana. Mungkin karena aku bukanlah Jeongyeon si anak diplomat yang menang olimpiade IT lagi. Saat ini aku hanya Jeongyeon. Tidak ada yang spesial." Jawab Jeongyeon.

"Tidak bagiku." Ucap Mina.

"Buatku, kakak masih kak Jeongyeon cantik, keren, dan baik hati yang dulu berpura pura menemukan topiku padahal ia memberikan topinya untukku agar aku tidak terkena hukuman berlapis." Lanjutnya yang membuat Jeongyeon terkekeh.

"Aku sangat merindukan kakak." Ucap Mina.

"Aku tau." Ucapan Jeongyeon membuat Mina terkekeh.

"Well, kurasa makananku sudah habis." Ucap Jeongyeon.

"Milikku juga." Ucap Mina.

"Mari kita minum." Ajak Mina sambil berjalan le kulkas untuk mengambil soju dan beer.

"Aku akan minum sedikit karena aku ada shift pagi besok." Ucap Jeongyeon.


.
.
.


"Astaga, jadi ponselmu jatuh ke selokan?" Tanya Jeongyeon sambil menenggak kembali sojunya.

"Ya! Itulah mengapa aku tidak bisa menghubungimu." Angguk Mina.

"Kau tau, Mina? Hidupku sangaaaaatttt sangaattt sedih. Aku mengira hari ini akan berakhir seperti biasa, tapi ternyata kau muncul dan memperbaiki segalanya." Jelas Jeongyeon.

"Kakak sudah mabuk ya?" Tanya Mina.

"Aku sama sekali tidak mabuk." Jawab Jeongyeon sambil kembali menenggak sojunya.

"Mina.." Jeongyeon meraih tangan Mina dan menatap netra wanita itu.

"Kau sangat baik dan cantik. Tolong jangan pernah tinggalkan aku, walaupun aku tak sebaik yang kau bayangkan." Jeongyeon menitikan air matanya.

Melihat itupun, Mina segera mendekati Jeongyeon dan memeluknya dengan erat.

Malam itu Jeongyeon menangis seperti anak kecil sambil memeluk Mina. Ia bahkan menangis hingga tertidur pulas. Melihat itupun Mina tersenyum dan merebahkan tubuh Jeongyeon ke atas sofa dan menyelimutinya.

"Good night." Mina mengecup singkat pipi sang pujaan hati.

.
.
.

*Tok tok tok.

"Hmm?" Mina terbangun dari tidurnya.

*Kriet.

Jeongyeon membuka pintu kamar Mina dan masuk ke dalam.

"Hey.." Jeongyeon duduk di sisi kasur Mina.

"A-ah.. Kakak sudah ba-" Baru saja hendak bangkit, Jeongyeon segera menahan Mina.

"Tidurlah, tidak apa apa." Ucap Jeongyeon yang dituruti Mina.

"Kakak sudah mau pergi?" Tanya Mina yang diangguki Jeongyeon.

"Maaf merepotkanmu, Mina.. Terima kasih sudah membiarkan aku tidur di tempatmu." Ucap Jeongyeon.

Mina pun mendudukan dirinya dan menatap Jeongyeon lebih dekat.

"Apa kakak sudah mau berangkat kerja?" Tanya Mina.

"Aku harus datang jam 9." Jawab Jeongyeon.

"Tapi sekarang masih jam 6." Ucap Mina.

"Aku harus bersiap siap." Ucap Jeongyeon.

"Kalau begitu sampai jumpa lagi." Pamit Jeongyeon.

"Sampai jumpa." Mina tersenyum seiring kepergian Jeongyeon.

*Drrrt drrrt.

Langkah Jeongyeon terhenti dan ia membuka pesan di ponselnya.

"Ada apa kak?" Tanya Mina.

"Hari ini pembersihan bulanan di restoran." Ucap Jeongyeon sambil berbalik dan merebahkan diri di karpet.

"Jadi kakak tidak jadi berangkat kerja?" Tanya Mina sambil melihat kebawah.

"Hari ini libur." Jawab Jeongyeon sambil menarik selimut Mina.

"Hahahahaha jangan ditarik nanti aku ikut jatuh." Mina terkekeh.

*Bruk.

"Ugh!" Mina jatuh tepat menimpa Jeongyeon.

"Hahaha." Tawa Jeongyeon sambil menahan tubuh Mina.

"Aku akan tidur beberapa jam lagi." Ucap Jeongyeon.

"Kalau begitu aku juga." Mina memejamkan kedua matanya sambil memeluk tubuh Jeongyeon.




.
.
.


"Yo, Chaeng." Sapa Jeongyeon yang baru saja sampai di apartemennya.

"Malam nanti minum di tempat biasa ya." Ajak Chaeyoung.

"Terakhir kali kau mengajakku, aku berakhir minum sendiri." Tolak Jeongyeon.

"Oh ayolah, temani aku mencari hiburan." Mohon Chaeyoung.

"Tidak, aku malas." Tolak Jeongyeon.

"Manager Im bilang akan ikut loh." Ucap Chaeyoung.

"Jam berapa?" Tanya Jeongyeon.

"Hahaha jam 8 ya." Jawab Chaeyoung.

*Bip.

Jeongyeon pun mematikan sambungan telpon.

*drrtt drrrttt

"Apalagi?!" Marah Jeongyeon.

"Hey, kak ini aku." Suara Mina membuat Jeongyeon menepuk keningnya.

"Ahh hey Mina.. Maaf aku kira kau orang lain. Ada apa?" Tanya Jeongyeon.

"Sahabat sahabat SMA ku mengajak aku makan siang jam 1 nanti di Beef&Brisket. Kakak mau temani aku?" Tanya Mina.

"Jam 1? Yeah tentu saja." Angguk Jeongyeon.

"Baiklah, kalau begitu nanti aku ke apartemen kakak yaa." Ucap Mina.

"Tentu, aku akan bersiap nanti." Setuju Jeongyeon.

"Baiklah, bye kak.." Pamit Mina.

"Bye, Mina.." Sahut Jeongyeon.

"Huft.." Jeongyeon merebahkan dirinya di atas kasur dan melihat jam yang menunjukan pukul 9 pagi.

"Kalau begitu mari ke gym di lantai bawah sebentar sebelum bersiap siap." Ucapnya sambil berganti pakaian.

























Double up karena lagi pengen hehe✌
Btw gimana cerita ini menurut kalian???

If Only You KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang