Twelve : Circumstances and Feelings

3.5K 420 11
                                    

Pertengkaran sengit terjadi antara Makhluk Mytology dan Makhluk setengah Dewa, mereka dengan gencar saling menyerang membuat seluruh Negeri Ancleon menjadi gempar dan juga cemas.

Mark dengan wujud aslinya terus menyerang ke arah Soobin yang dengan gesit menghindari cakar dan kekuatannya, begitupun dengan Taeyong, Jaehyun, Kun yang sudah berubah ke wujud aslinya. Hanya Doyoung yang tidak dapat berubah ke wujud aslinya, yang benar saja, jika dia berubah apakah di akan ngesot di lantai? bah! Itu memalukan!

Namun dengan keberadaan Doyoung, dia membabtu banyak dengan mengganggu fokus lawan menggunakan suaranya yang syahdu, lain kali kalian coba saja mendengarkan suara siren agar cepat menjadi gila chingu. Tak lupa Doyoung juga akan menggunakan sihirnya untuk melawan lawannya, yaitu Beomgyu.

Kesepuluhnya benar benar berada di keadaan 1:1 yang sebanding, hanya saja tenaga juga pasti akan ada habisnya, apalagi Mark yang sudah terluka parah, karna kehilangan fokusnya, dia dengan ganas terlempar oleh kekuatan Soobin yang tidak main main dan pangsung berubah ke wujud manusianya dengan sedikit kesadaran yang tersisa.

"Mark!" Teriak yang lain dengan cemas, namun mereka tak punya waktu untuk menolongnya karna di gencar oleh kekuatan musuh.

Soobin menghilangkan sayap di punggungnya dan dengan anggun berjalan ke arah Mark yang sudah tak berdaya, dia tersenyum menyeringai.

"Bagaimana? Yakin tidak ingin menyerah?" Ucap Soobin mulai mengembunkan kekuatan di tangannya menjadi sebuah pedang panjang dengan sinar keemasan.

"Hahhh... Sepertinya 12 Makhluk Mytology yang legendaris akan berkurang satu, sangat di sayangkan" Soobin memasang wajah penuh penyesalan, namun sepasang matanya bersinar dengan niat membunuh yang kuat.

Mark menggertakkan giginya, mencoba bangkit, namun tubuhnya serasa remuk dan tak dapat di gerakkan, dia benar benar sudah tak berdaya. Apakah ini akhirnya? Tidak! Dia masih ingin bertemu Jeno, memanjakannya dan juga memberinya segala apa yang dia punya!

"Pergi ke Neraka!"

Soobin mengayunkan pedang di tangannya tepat ke arah jantung Mark berada, Mark dengan putus asa menutup matanya, sedangkan yang lain sudah berteriak dengan panik. Pedang semakin dekat ke arah Mark hinggak akhirnya.

Jleb!

"Ukhuk...."

Dengan begitu sebuah cahaya membutakan pandangan Soobin, ketika chaya menghilang, Mark sudah tak berada di tempatnya, hanya menyisakan beberapa tetesan darah di lantai yang terlihat masih segar, Soobin melihat darah tersebut dengan acuh tak acuh lalu berdecih dan berbalik pergi.

Sedangkan keempat lainnya dengan cemas berubah menjadi marah dan mulai menyerang dengan gila gilaan keadah lima pangeran di hadapan mereka, menunjukkan tekad bahwa tidak akan berhenti sebelum titik darah penghabisan.

Taeyong dengan ganas menyemburkan apinya, membakar seluruh aula kerajaan menjadi lautan api, di tambah Jaehyun yang membuat sulur sulur kegelapan menuju musuh dengan kecepatan tinggi, berusan memasuki tubuh musuh untuk mengikis organ dalamnya. Sedangkan Kun dengan kekuatan malamnya menggelapkan pandangan di sekitar musuh agar sulit menghindari serangan. Di sisi lain Doyoung meninggikan suara nyanyiannya menjadi nyanyian kemarahan yang memekakan telinga, mengganggu pendengaran dan juga fokus musuh. Kekuatan airnya dia gunakan untuk memperlicin gerakan lawan agar sulit bergerak.

Musuh yang merasa tersudutkan juga mulai dengan gencar mengeluarkan kekuatan mereka, Yeonjun mencoba mengeluarkan kekuatan Cahayanya untuk menerangi pandangan mereka juga melawan kekuatan kegelapan. Beomgyu dengan kekuatan emasnya mengubahnya menjadi ribuan pedang yang dia arahnya ke musuh tanpa henti, Soobin menciptakan angin agar air di sekitar mereka menyingkir, Taehyun membuat perisai dengan kekuatan airnya agar dapat mengurangi dampak dari suara Doyoung, sedangkan Kai mengayunkan pedang apinya yang langsung membuat tebasan besar.

Kedua kubu dengan sekuat tenaga menggunakan seluruh kemampuan yang mereka punya, walaupun kini sudah berubah menjadi 4 lawan 5 yang tidak imbang, namun untungnya Kun dan yang lain mampu mengimbangi kekuatan musuh. Namun serangan penuh benar benar menguras energi, hingga akhirnya Beomgyu adalah yang pertama kehabisan energinya, dia dengan terengah engah mundur kebelakang.

.

"Gimana keadaan Jungwoo sama yang lain?"

Lucas dengan khawatir menatap ke arah Jeno yang baru saja keluar dari dalam ruangan dimana Jungwoo dan yang lainnya berada. Jeno mendongak, melihat Lucas yang sedikit pucat dan kuyu, lalu menatap kanan kiri, sepertinya yang lain sudah beristirahat, hanya tersisa Lucas yang masih khawatir sendirian.

"Mereka gapapa, tinggal tunggu sampe sembuh total aja, udah aku obatin" ucap Jeno tersenyum tipis, dia sedikit lelah dan pusing, bukan karna apa, tapi karna dia menggunakan darahnya untuk mengobati para Mine nya karna luka mereka terlalu serius. Mungkin jika nanti ada Mine nya yang terluka parah lagi, dia tidak yakin dapat membantu menyembuhkan dengan darahnya, tapi dia harus tetap mencoba.

Mendengar ucapan Jeno, Lucas langsung menghela nafas lega, dia menurunkan batu yang mengganjal di hatinya sejak tadi. Di tatapnya Jeno yang masih berdiri diam di hadapannya, bibirnya tanpa sadar membentuk senyuman lembut, mendekati Jeno. Jeno yang melihat hal tersebut sedikit mendongakkan kepalanya menatap Lucas tanpa bergerak.

"Makasih ya, kami semua sadar keengganan kamu nerima 12 Mine monster seperti kami, tapi kamu tetep berusaha nerima kita 12 saudara sedikit demi sedikit. Gak mudah buat ngeluluhin hati buat 12 Mine, pasti pada akhirnya cuma satu yang buat kamu nyaman di sisi orang tersebut. Kita sadar semua gak akan dapat kasih sayang yang sama, tapi kamu... Itu udah pasti dapat seluruh kasih sayang aku sama yang lainnya, karna cuma kamu satu satunya Mine yang udah kita akui sampai kehidupan selanjutnya, bahkan Mine yang dulu gak dapat perlakuan seistimewa ini. Aku cuma berharap, walau kamu cuma bisa nerima satu orang di hatimu, tolong perlakukan yang lainnya dengan sama, walaupun kamu enggan. Maaf karna udah maksa kamu nerima 12 monster seperti kami" Lucas dengan lembut mengusap surai Jeno.

Jeno yang hanya diam mendengarkan langsung membeku di tempatnya, dia menunduk, menutupi emosi di matanya menggunakan bulu matanya yang panjang, dia akui hatinya memang baru menerima satu orang untuk saat ini, namun dia tidak terlalu memperlihatkannya, apakah Lucas sadar? Tapi dia jarang melihat Lucas memperhatikannya. Atau jangan jangan selama ini tanpa dia sadari ke duabelas Mine nya selalu memperhatikannya?! Mengapa? Mereka bisa mencari Angel lain, tapi kenapa harus dirinya?

Lucas tidak memperhatikan kerumitan fikiran Jeno, dia diam diam mengeluarkan belati di tangannya dan langsung menggores tangannya sendiri, dahinya sedikit mengernyit namun dengan cepat dia rilekskan, melihat darah yang menetes di tangannya.

"Minum ini" ucap Lucas meraih dagu Jeno, Jeno yang terkejut tidak sempat bereaksi, tiba tiba tangan Lucas yang terluka sudah berada di bibirnya, membuat darah yang menetes mengalir ke dalam mulutnya.

"Kamu..."

Lucas hanya tersenyum tipis melihat ekspresi tertegun Jeno, sedangkan Jeno tidak tau harus berkata apa kepada Lucas yang tiba tiba saja aneh hari ini.

Tanpa keduanya sadari, dua pasang mata mengamati di kejauhan dengan emosi yang berbeda beda. Perkataan Lucas yang mereka dengar benar benar mewakili perasaan mereka semua.




































Yoit

Husband nih
Kira kira Mark mati kah? Hum...

See u~

My Husband ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang