Twenty two : Leave it

2K 338 37
                                    

Entah sudah berapa lama Jeno mengalami siklus berlari dan menyerang, kini tubuhnya sudah benar benar tidak mampu lagi, namun yang membuatnya puas adalah dirinya berhasil membunuh satu pelayan itu, dan buruknya adalah membuat mereka marah dan semakin gencar mengejarnya benar benar hahh...

Jeno yang awalnya rapi, kini sudah compang camping dengan noda darah dimana mana, wajahnya hampir tembus cahaya karna terlalu pucat, bibirnya kering dan masih memiliki noda darah, rambut yang awalnya rapi sudah seperti sarang burung, benar benar menyedihkan.

Di sisi lain, Mark dengan gila berlari antara pohon satu ke pohon lainnya, dia sedang mencari keberadaan Jeno, saat selesai membunuh para Cerberus mutan dan ingin kembali memeriksa keadaan Jeno, dia tak menyangka bahwa sosok Angel itu akan hilang dari tempatnya, bahkan ada jejak pohon pohon tumbang, sudah dia ikuti sepanjang jalan, namun belum juga di temukan.

"Kak Mark! Jangan buru buru, Jeno pasti di jaga sama para pelayan Aku. Sekarang ayo kita pulang dulu, keadaan Kak Mark kalo gak cepet di tangani bakalaan makin parah!" Kysha dengan cemas mengejar sosok Mark yang sudah seperti kilat dengan sedikit kesulitan, dirinya terluka, apapagi mereka tadi bertemu dengan beruang mutan, menyebabkan luka mereka semakin parah. Mark awalnya lebih baik, namun saat menyerang beruang mutan, dia terluka parah.

Yang membuatnya marah adalah Mark sangat keras kepala untuk menemukan bitch kecil itu, diam diam dia mengutuk Jeno, semoga saja para pelayannya berhasil membunuhnya.

Ukhuk!

Brak!

"Kak Mark!" Kysha buru buru turun, menghampiri Mark yang terjatuh dari ketinggian pohon dengan panik.

Mark menggertakkan giginya, kembali berdiri dan siap untuk pergi kembali mencari Jeno, namun tubuhnya terhuyung huyung dan di tahan oleh Kysha.

"Ayo pulang dulu, kita cari bantuan. Atau kita kirim surat bantuan?" Cemas Kysha membantu mendudukkan Mark di bawah pohon. Mark hanya diam, matanya yang sudah memerah karna cemas, panik, khawatir dan rasa bersalah terus menatap kedalaman hutan yang terlihat sangat gelap. Bagaimana keadaan Jeno? Apakah dia baik baik saja? Kemana perginya? Itulah yang tengah dia fikirkan.

"Tapi Jeno..." Lirih Mark menggertakkan giginya.

"Pelayan aku sama dia, dia pasti baik baik aja. Sekarang kita kembali dulu buat ngerawat luka Kamu!" Seru Kysha sedikit tak sabar, kenapa Mark masih sangat memperdulikan Jeno?!

"Kamu harus janji temuin Jeno!" Tukas Mark menatap tajam Kysha, Kysha mengangguk. Dia bersiul, tak lama sebuah burung yang mirip burung gagak datang kepadanya. Dia buru buru menulis surat untuk Kun agar membuka portal teleportasi secepatnya karna mereka sedang terluka.

"Pergilah, cepat!" Ucap Kysha mengikat surat di kaki burung gagak dan membiarkannya terbang mengikuti aura Kun yang memang sengaja di berikan agar dapat saling mengabari.

Mengirim surat membutuhkan waktu sekitar 1 jam lebih, jadi mereka istirahat di bawah pohon sembari menunggu portal terbuka. Jarak yang terlalu jauh memerlukan portal dengan energi yang cukup banyak. Jika hanya teleportasi biasa mungkin dia bisa, yah walau hanya 50 meter, lagipula itu adalah versi tinggi dari kemampuan lari bawaan, menyebabkan mereka dapat berteleportasi.

Di antara ke-12 Johnny bersaudara, hanya ada Kun, Johnny, Jisung dan Jaehyun yang dapat menggunakan teleportasi jarak jauh. Namun jika sangat jauh, tetap saja harus menggunakan portal. Yang lain hanya memiliki kemampuan teleportasi berjarak 20 meter saja, atau hanya lokasi lokasi tertentu yang telah di beri tanda.

Di sisi Jeno, dia dengan terengah engah bersandar di batu, entah dia sudah berada di mana, namun dia sudah tak sanggup lari lagi.

"Sudah puas kamu berlari?!"

Jeno mendongak, menatap dua ketiga sosok tak jauh darinya. Dia juga sebenarnya tak menyangka bahwa pelayan Vampir itu sangat kuat. Jeno memasang tampang tenang, bersidekap dada.

"Apa? Lelah? Berhenti mengejar jika tidak mampu!" Dengus Jeno tersenyum mencibir.

"Kamu!" Pelayan pita Merah dengan marah menunjuk tepat di hidung Jeno. Membuat Jeno mengerutkan keningnya, dia sangat tidak suka di tunjuk. Namun demi menunda waktu agar staminanya sedikit pulih, dia hanya mengabaikannya.

"Apakah ini yang di sebut pelayan dari Putri Vampir yang murni? Hei... Mengecewakan" Jeno berpura pura menghela nafas dengan sedih.

"Berhenti bicara omong kosong! Hanya Putri Kysha yang cocok dengan ke-12 Raja!" Pelayan pita abu abu berteriak marah, melambaikan pedangnya dengan kecepatan tinggi.

Jeno tak menyangka bahwa mereka akan langsung menyerang, dia terlambat bereaksi, pelayan lain tak membuang kesempatan ini, maju menendang dada Jeno membuat tubuh Jeno yang sudah terkena tebasan pedang kini terlempar menabrak sebuah batu besar.

Tenggorokannya terasa manis, tak lama dia memuntahkan seteguk darah keemasan. Sial! Tubuhnya sudah tidak tahan. Penglihatan Jeno mulai kabur, sebelum dia jatuh, dia merasa bahwa tubuhnya di peluk dengan hangat. Jeno mencoba melihat, namun kesadarannya sudah di puncak, akhirnya dia tak sadarkan diri. Siapa? Siapa yang menolongnya? Apakah Sosok itu?

"Beberapa semut sangat berani!" Suara berat dengan aura gelap langsung membuat ketiga pelayan yang terkejut merasa tercekik.

"S-siapa kamu!" Teriak pelayan pita Merah dengan waspada.

"Oh? Kalian tidak pantas mengetahui identitas kami" tiba tiba sosok lain jatuh dari langit, menatap ketiga pelayan dengan senyum di bibirnya, namun sepasang mata elang itu memancarkan aura dingin.

Sebuah tekanan di arahkan pada ketiganya, menyebabkan mereka langsung jatuh penuh darah dengan nafas terakhir.

"Hei... Menyebalkan. Cepat bawa dia kembali ke Menara!"

"Hm"

Sosok mengagumkan itu menatap wajah pucat Jeno dengan lembut, mengangkatnya penuh kasih.

"Akhirnya kami menemukanmu kembali..." Lirihnya tersenyum tipis dan langsung melompat, ketiganya dengan cepat menghilang.

Hutan kegelapan langsung sepi, hanya ada suara angin dengan ranting dan dedaunan yang berderit, membawa perasaan mencekam. Kabut hitam perlahan lahan memenuhi seluruh hutan, membuat hutam menjadi semakin tak terlihat, dan hanya memperlihatkan kepulan kabut gelap di sekitarnya.

Jeno yang tak sadarkan diri tak tau tentang ini, jika dia tau, dia pasti sudah di pastikan akan sangat waspada. 5 cobaan dunia dia lalui dengan menghindari sosok sosok yang membawanya pergi, dan kini dia tiba tiba saja jatuh di tangan mereka dengan mudahnya?! Sudah di pastikan Jeno akan sangat marah hingga memuntahkan darah! Tapi itu jika dia sadar, sekarang dia tak sadarkan diri, mari fikirkan masa depan itu nanti.

.

Mark melirik ke arah pedalaman hutan dengan rumit, dia merasa aura di sekeliling hutan mulai berubah. Belum sempat dia menyelidiki lebih lanjut, tiba tiba sebuah portal muncul. Kysha buru buru membantu Mark untuk melangkah ke dalan portal. Meski enggan, Mark akhirnya habya dapat menggertakkan gigi untuk kembali, dia terluka dan akan sia sia untuk mencari Jeno, biarkan yang lain membanti mencarinya nanti.

Dengan begitulah akhirnya mereka pergi meninggalkan Jeno di Hutan kegelapan seorang diri di tangan sosok sosok yang tak di ketahui.




























































































Yoit!

Olaaaa
Hayooo siapa yang bawa Jeno pergi😡???

See u~

My Husband ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang