Eight : I don't love you [ Taeno ]

5.5K 634 28
                                    

"Nah udah sembuh, lain kali langsung bilang ke aku kalo luka" ucap Jungwoo menatap Jeno. Jeno hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

"Makasih"

"Gak perlu makasih, kalo gitu sekarang kamu istirahat, yang lain juga punya urusan di sekitar Mansion buat perketat penjagaan" Jungwoo bangkit dari duduknya.

"Karna gue udah cape cape ngejar pelaku, jadi gue nemenin Jeno, kalian perbaiki Mansion" celetuk Taeyong menggeret tubuh Mark agar menyingkir dan langsung menggantikannya untuk duduk di samping Jeno dengan santai. Sedangkan yang lainnya langsung mengerutkan kening tak setuju.

"T-"

"Et, gak ada tapi tapian, sekarang cepet pergi sono" potong Taeyong menatap tajam Jungwoo dan yang lainnya. Sedangkan yang di pelototi hanya mendengus dan langsung pergi.

"Ck! Baru juga nempel sama Jeno!" Rutuk Chenle dengan malas bangkit dan mengikuti Jungwoo, Kun dan juga Doyoung. Mark menatap punggung keempatnya dan ikut berdiri.

"Aku rapiin Mansion sebentar, kalo ngantuk tidur aja" ucap Mark mengusak surai putih Jeno sembari tersenyum tipis. Jeno menatap mata Mark dan balas tersenyum, menganggukkan kepalanya.

"Udah buruan, udah mau tengah malam, jangan sampe kita tidur gak tenang malam ini" Celetuk Taeyong tak sabar melihat interaksi keduanya. Dia panas! Mengerti?!

"Hm" dehem Mark acuh dan langsung berjalan ke arah Jungwoo dan yang lainnya baru saja pergi.

Kini hanya tinggal Taeyong dan juga Jeno di ruang keluarga, Jeno menoleh menatap Taeyong, begitupun dengan Taeyong yang menatap Jeno.

"Baby..." Lirih Taeyong dan langsung merubuhkan tubuhnya ke arah Jeno, membuat Jeno sedikit terkejut dan langsung menggeser tubuhnya menjadi di ujung sofa.

"Sini kalo mau tidur" ucap Jeno menepuk pahanya, menyuruh Taeyong untuk merebahkan kepalanya di sana. Mata Taeyong langsung saja berbinar dan dengan sigap membaringkan kepalanya di sana, dia menghadap ke arah perut Jeno, memeluknya dengan erat, mendelusupkan wajahnya di pakaian Jeno.

"Kenapa? Masih kesel sama Mansion yang rusak?" Tanya Jeno mengusap lembut surai milik Taeyong. Taeyong hanya diam, tidak mengangguk juga tidak menggelengkan kepalanya.

"Gak tega ya? Lupain kenangan lama?"

?!

Taeyong langsung mendongakkan wajahnya mendengar ucapan Jeno, dia menatap Jeno dengan tatapan rumit dan juga heran.

"Kalin terkenal, gak mungkin sejarah kalian gak bocor kemana mana" jelas Jeno mencubit hidung Taeyong dengan gemas, mengapa serius sekali wajahnya ah? Dia hanya tidak sengaja mendengarnya saat di culik kemarin.

"Bukan gitu Baby... Tapi kesel aja karna musuh bisa nyerang di bawah hidung aku! Ini tuh gak bisa di biarin!" Seru Taeyong kesal dengan wajah cemberut. Musuh mampu masuk di bawah pengawasannya, bukankah itu tandanya dia lemah?! Heh yang benar saja!

"Yaudah, kalo gitu ayo Aku puk puk tidurnya aja biar gak kesel lagi" saran Jeno menepuk nepuk pelan pipi Taeyong.

"Yakin?" Taeyong menatap mata Jeno dengan antusias yang berusaha dia tahan.

"Iya, tapi kamu tidur aku balik ke kamar aku sendiri" angguk Jeno tersenyum tipis.

"Siap! Ayo!"

Swush!

Keduanya langsung saja menghilang dan kini sudah duduk di atas tempat tidur empuk yang dapat Jeno pastikan bahwa itu adalah milik Taeyong, dia mengerjap menatap seisi ruangan berdominasi warna gelap tersebut, terlihat pas pasan, tidak mewah, juga tidak sederhana. Sangat bagus dan nyaman untuk istirahat.

My Husband ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang