15

1K 83 8
                                    

Seokjin turun kebawah, berniat memasak bubur untuk yoongi. Setelah buburnya matang, seokjin membawa nya ke kamar yoongi. "eh Yoon kau sudah bangun? Sebentar Hyung periksa dulu. Syukurlah panas nya sudah turun. Ayo buka mulutmu Hyung suapi. Kau harus meminum obat agar cepat sembuh." Ujar seokjin sambil menyodorkan satu sendok bubur ke mulut yoongi

Sedangkan di bawah namjoon tengah asik menonton televisi. Jimin menuruni tangga dan menghampiri namjoon. "Pagi Hyung... Hyung tidak bosan terus menerus menonton berita?" Ujar Jimin menghampiri namjoon.

" Jim kau mau kemana pagi hari sekali sudah rapi?"

"Aku hanya ingin keluar untuk olahraga Hyung. Hyung mau ikut?" Tawar nya pada namjoon. Namjoon hanya menggeleng ketika mendapat tawaran dari Jimin. Jimin keluar dari rumah untuk pergi berolahraga


-
-


Setelah selesai menyuapi yoongi. Seokjin pergi ke kamarnya untuk bersiap siap pergi ke rumah sakit. Seokjin sudah siap dengan jas dokternya. Sebelum ia berangkat kerumah sakit, seokjin menghampiri yoongi terlebih dahulu. "Yoon maaf.. Hyung tidak bisa menemanimu. Hyung ada jadwal operasi dengan salah satu pasien Hyung. Kau jagalah dirimu baik baik. Jika butuh sesuatu panggillah Jimin atau namjoon" ucap seokjin. Setelah kepergian seokjin. Yoongi buru buru menelan beberapa obat untuk mengurangi rasa sakitnya yang tiba tiba saja kambuh.

"Joon kenapa rumah terlihat sepi. Dimana Jimin? Apa dia belum bangun? tanya seokjin pada adik nya.

"jimin sudah pergi keluar dari 30 menit yang lalu Hyung. Dia bilang dia ingin pergi untuk olahraga" jelas Namjoon

"Namjoon ah, bisa kau jaga yoongi? dia semalam demam tinggi. Sebenarnya Hyung tak tega meninggalkan nya. Tapi hari ini Hyung ada jadwal operasi penting. Kalau terjadi sesuatu tolong hubungi Hyung."

"Baiklah Hyung aku akan menjaga anak itu, Hyung tenang saja."

Waktu berjalan begitu cepat. Yoongi sudah mulai bosan berada di dalam kamar. Yoongi keluar dari kamar nya. Ia menuruni tangga menuju ke arah piano. Yoongi mulai memainkan piano tersebut. Tanpa yoongi sadari di balik pintu kini ada seorang namja yang tengah memperhatikan nya. "Wah Saeng sudah lama Hyung tak pernah melihat mu bermain piano. Kau masi sama seperti dulu, kau memang yang terbaik dalam memainkan piano." Namjoon mengeluarkan handphone nya dan mulai merekam yoongi yang sedang bermain piano.

Yoongi berhenti memainkan piano tersebut. Karena ia merasa dada nya kembali sesak. tak hanya sesak. Tetapi juga Karena rasa sakit yang tiba tiba datang. Aku memegangi perut ku yang tiba tiba saja sangat sakit. Padahal tadi aku sudah meminum obat ku. Tapi rasa sakit itu datang menyerangku lagi. Aku merasa mual dan darah tiba tiba saja mengalir dari hidungku. Aku segera berlari ke kamar mandi. Dikamar mandi aku memuntahkan isi perutku, aku terkejut melihat apa yang aku muntahkan. Bukan makanan yang ku muntah kan tetapi darah. "Ap....ppo" rintih ku, sambil mencengkram kuat perutku.aku duduk bersandar pada tembok yang berada disamping closet. Kaki ku merasa lemas dadaku terasa sesak, kepala ku terasa pening dan darah yang terus saja mengalir dari hidung ku. Sementara di luar. Namjoon terus saja menggedor gedor pintu kamar mandi. "Yoon kau kenapa?! Yoon buka pintunya!" Namjoon mulai khawatir pada adiknya. Pasalnya dia mendengar yoongi yang terus terusan muntah di dalam. Namjoon memutuskan untuk mendobrak pintu nya. Ia tak ingin hal buruk terjadi pada adiknya


BRAK

Pintu kamar mandi terbuka dengan cukup kasar. Namjoon terkejut melihat pemandangan yang ada di depannya itu. Namjoon mendekat ke arah yoongi. "Saeng bertahanlah, kita kerumah sakit sekarang."

"Hyung.... Je.....jebal." tubuh yoongi putih pucat, matanya sayu, bibirnya membiru dan juga nafas nya memberat. Dan jangan lupakan Keringat dingin terus membanjiri tubuh yoongi. Namjoon mendekat lalu memeluk tubuh yoongi dengan perasaan khawatir.

"Aku pulang!! dimana namjoon Hyung? bukan nya tadi dia sedang menonton tv?" Jimin berniat untuk pergi kekamar yoongi. Namun sebuah suara mampu menghentikan langkahnya.

"Jim!!" Teriak seseorang. Jimin yang mendengar teriakan tersebut langsung menuju ke sumber suara.

"Hyung ada apa kenapa kau berteriak? tanyaku. Jimin terkejut melihat keadaan yoongi yang berlumuran darah. Jimin hanya diam mematung melihat pemandangan didepannya.

"Jim cepat siapkan mobil. Kita bawa yoongi ke rumah sakit sekarang." Perintah namjoon. Namjoon mengendong yoongi di punggung nya. Yoongi duduk di pangkuan namjoon, Sementara Jimin fokus untuk menyetir. "Saeng bertahan lah hyung mohon."

"H-hyung.... Sa...kit" rintih yoongi. Namjoon dan Jimin hanya bisa menangis melihat kondisi adiknya.




TBC

Cuma mau ngasih tau, . mungkin dua atau tiga chapter lagi bakalan end

Jagan lupa votmen ya

Makasi buat yang udah mampir

I hate my lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang