Setelah ketahuan bolos selama beberapa hari, Jeongin terus berusaha keras meyakinkan kakak kakaknya untuk tetap bekerja paruh waktu ditoko itu. Setidalknya sampai ia berangkat study tour, katanya.
Dan usaha tidak pernah menghianati hasil, pada akhirnya Bangchan dan Minho mengizinkan anak itu walau berat hati dengan syarat untuk tidak bolos lagi dengan melupakan waktu belajarnya.
Ia harus berterimakasih pada Chenle yang telah membantunya untuk bisa bekerja ditoko pamannya itu. Setidaknya ia mendapatkan gaji yang cukup untuk uang jajannya nanti.
"Bagaimana magang mu diagensi, Bin?"
Changbin menatap Bangchan sembari mengingat dua minggu terakhir dirinya magang disebuah agensi ternama dikota Seoul.
"Sangat baik, mungkin setelah aku lulus nanti aku akan bekerja dibawah naungan agensi itu."
"Anjay... ikut dong." Sahut Hyunjin.
"Memangnya hyung mau bekerja apa?" tanya Jeongin polos.
"Kau ini bagaimana, sih? Changbin hyung kan akan menjadi prosuder lagu, dan ia akan terkenal dikalangan para idol nanti." Timpal Jisung yang hanya dibalas tatapan datar dari sang kakak kandung.
"Dan aku akan menjadi salah satu idol yang akan menyanyikan lagu-lagunya."
Mereka terkekeh melihat tingkah Jisung kecuali dari Changbin sendiri, ia hanya berdecih tersenyum remeh pada anak itu.
"Jika itu terjadi maka akan kupastikan aku tidak akan menciptakan lagu lagi, Seungmin bahkan jauh lebih baik dari dirimu."
Ucapnya dingin kemudian membawa piring kotor itu ke wastafel dan mencucinya. Sebuah kebiasaan kecil yang selalu Bangchan ajarkan untuk selalu bertanggung jawab.
Seungmin yang merasa tidak enak ketika namanya dibawa kemudian mengusap punggung saudaranya itu. Changbin sialan yang pandai mematikan suasana damai.
"Ia hanya bercanda, lagian jadi idol itu bukankah sangat melelahkan? Changbin hyung tidak mau kamu terkekang oleh agensi."
Jisung menanggapinya hanya dengan kekehan, sebuah kelimat penenang yang sangat indah bukan?
═━═
Matahari yang tak begitu terik itu mulai condong berada dilangit barat, menandakan hari sudah mulai sore dan seluruh murid disalah satu sekolah ibu kota Korea Selatan mulai memenuhi halte yang berada disekitarnya.
Tak terkecuali Jisung dan Jeongin, Hyunjin menyuruh mereka berdua untuk pulang lebih dulu karena ia akan membeli beberapa peralatan lukisnya.
Sekedar informasi kenapa tak bersama Seungmin juga? asal kalian tahu saja kalau Seungmin berbeda sekolah dengan ketiga saudaranya itu.
"Jeong, aku ikut bantu kamu di caffe ya?"
Yang lebih muda menoleh terkejut, "Tidak, kamu harus pulang kerumah dan istirahat, hyung."
Jisung berdecak kesal setelah mendengar penolakan, "Pokoknya aku ikut, aku janji tidak akan berbuat keributan."
Pemuda itu menyilangkan tangannya sambil menatap jalanan dari sisi jendela bus.
"Ya karena keributannya menanti dirumah."
Mengingat bagaimana Bangchan dan Minho sangat menjaga Jisung, Jeongin tidak mau ambil resiko dengan membiarkan saudara sepanti nya itu ikut repot akan dirinya, juga Jeongin yang sangat sayang pada Jisung, ia tak mau membiarkan kakaknya itu terlalu lelah dan kembali drop.
KAMU SEDANG MEMBACA
ENDURE - Han Jisung
Fanficen·dure /inˈdo͝or,enˈdo͝or/ Han Jisung hanyalah sebuah lambang kebencian bagi Seo Changbin. Tapi dia menjadikan hidup Kakaknya itu sebagai alasan dirinya bertahan sampai saat ini. "Kenapa hyung gak pernah memelukku? tiap kali aku meminta peluk, hyu...