KST, February 2020
"Hyung, aku bermimpi."
"Aku juga,"
Minho berdecak mendengar perkataan Bangchan yang kini malah terkekeh.
"Baiklah-baiklah, apa mimpimu?"
"Menikah dengan Sana Twice."
Bangchan memukul kepala Minho dengan sayuran ditangannya.
"Serius!"
Yang lebih muda menghela nafas, "Malam itu Felix mendatangiku."
"Hyung sel-"
Hyunjin yang barusaja menyapa tiba-tiba diam dan memilih mendengar percakapan kedua hyungnya itu dibalik dinding.
"Dia datang memakai baju kesayangan Jisung. Aku tidak mengerti, waktu itu aku tanya apa dia datang untuk mengembalikan bajunya?"
"Lalu? apa bajunya dikembalikan?" tanya Bangchan sedikit mencairkan suasana. Ia tidak mengerti, ini masih pagi namun pemuda yang lahir satu tahun dibawahnya itu sudah aneh-aneh.
Minho sudah dewasa, apakah ia tidak mengerti kalau mimpi itu hanyalah bunga tidur? memang banyak yang mengatakan jika seseorang mendatangi sebuah mimpi, itu artinya salah satunya sedang merindukannya. Mungkin saja Minho ini sedang merindukan Felix, kan?
Pria penyuka kucing itu terkekeh garing sambil mengingat mimpinya semalam, ia menggeleng lalu berkata.
"Tidak. Felix malah meminta Jisung untuk dikembalikan."
Bruk
"Hyungg!"
Bangchan juga Minho seketika saling tatap lalu bergegas mendatangi sumber kegaduhan itu. Jeongin tidak akan berteriak dipagi hari jika tidak terjadi apa apa. Sekalipun Hyunjin atau yang lainnya menganggu remaja itu, Jeongin hanya akan mendatangi Bangchan atau Minho lalu mengadu pada mereka diam diam.
"Ada ap-"
"Jisung!"
═━═
"Apa Felix Hyung akan marah ketika Jisung terluka karenaku?" Jeongin memilin ujung bajunya dengan air mata yang terus lolos membasahi pipinya.
Bangchan yang melihat gerak gerik bocah itu menarik ujung bibirnya, ia memaklumi perasaan bersalah Jeongin, ia juga senang karena anak itu mengkhawatirkan Kakaknya.
Hanya saja ia harus mengingatkan Jeongin lagi agar anak polos itu selalu hati hati ketika bermain dengan Jisung.
Pagi tadi, Jisung dan Jeongin berebut kamar mandi dibawah, karena diatas sedang dipakai Seungmin. Sebenarnya ini hal yang biasa terjadi, mereka akan berebut kamar mandi dengan gelak tawa dan rengekan protes.
Mungkin karena terlalu semangat, akhirnya Jeongin tidak sengaja menyenggol tubuh kurus Jisung dari atas tangga hingga menyebabkan pemuda itu terbentur lantai dan tak sadarkan diri.
"Jisung akan baik-baik saja Jeong, sekarang kau pergi sekolah diantar Changbin, ya.."
Jeongin menggeleng, "Tidak mau! Aku mau menunggu hyung."
"Hei... kan ada aku dan Minho hyung yang akan menjaganya," ucap Bangchan mencoba memberi pengertian pada yang lebih muda.
"Tida-"
"-Ayo sekolah Jeongin, lagian anak itu tidak akan koma hanya karena jatuh dari sisa tujuh anak tangga."
Minho yang sedari tadi diam sontak menatap Changbin tajam, sedangkan Bangchan dengan sigap menyeret anak itu dan Jeongin keluar menuju area parkir rumah sakit. Cukup sepi karena masih sangat pagi dan orang-orang masih jarang berlalu lalang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ENDURE - Han Jisung
Fanfictionen·dure /inˈdo͝or,enˈdo͝or/ Han Jisung hanyalah sebuah lambang kebencian bagi Seo Changbin. Tapi dia menjadikan hidup Kakaknya itu sebagai alasan dirinya bertahan sampai saat ini. "Kenapa hyung gak pernah memelukku? tiap kali aku meminta peluk, hyu...