VII. Endure

12 2 0
                                    

KST, January 2020

"Dokter hyung, kenapa Felix selalu mengeluh ketika habis dikemo?"

Jinyoung menatap Bangchan, ia kemudian tersenyum sambil mengusap surai cokelat Jisung dengan lembut. Mencoba meyakinkan anak kelas 12 SMA itu untuk tetap rileks.

"Jisung-ah, ini kemoterapi pertama mu, kan? rasanya akan sedikit sakit dan memiliki efek samping seperti pusing dan mual, tapi kau tidak perlu takut karena itu hanya akan berlangsung sebentar, arraseo?"

Jisung mengangguk, "Akhir-akhir ini juga hidungku sering mimisan, dan semua orang dikelas menjadi panik termasuk Hyunjin."

Jinyoung lagi-lagi tersenyum lembut, "Itu artinya mereka peduli padamu, jadi kau harus tetap semangat."

"Jinyoung, tolong jaga adikku, aku harus kembali memeriksa pasien. Dan Jisung, nanti sore Minho akan kesini. Maaf ya, hyung tidak bisa menemanimu." Ucap Bangchan menyesal.

Sedangkan Jisung hanya mengangguk tersenyum sambil menatap kepergian Bangchan dengan raut wajah yang mulai sedih.

Benar, ini kemoterapi pertama Jisung setelah dijatuhi vonisan tentang penyakit ganasnya tiga bulan yang lalu. Jisung selalu menolak mentah-mentah untuk segala terapi dan pengobatan, ia hanya mau meminum obat pereda sakit jika kambuh dan beberapa obat rutinnya.

Namun dengan segala bujukan Bangchan dan Minho, akhirnya Jisung mau juga.

Ia menatap Jinyoung dengan lekat, "Dokter hyung, aku ingin bercerita..."

═━═

"Changbin hyung ayo kerumah sakit, aku ingin melihat Jisung."

Changbin menatap datar Jeongin, dengan mendengar namanya saja Changbin malas apalagi melihat orangnya.

Lagian gemar sekali Jeongin ini untuk mengajak dirinya dekat-dekat dengan Jisung.

"Tidak, kau sendiri saja."

"Tapi Chan hyung yang memintaku untuk mengajakmu, katanya Minho hyung tidak bisa kesana sekarang."

"Pergilah sendiri Jeong, aku sedang sibuk."

"Sibuk mencoret-coret kertas maksudnya?"

Changbin menghela nafas kemudian beranjak dari kursinya, membuat Jeongin tersenyum dan mengekori pemuda itu.

"Aku pulang, eh-kalian mau kerumah sakit?" tebak Hyunjin sembari menenteng tas nya yang barusaja memasuki rumah.

Jeongin mengangguk antusias membuat Hyunjin gemas, ia melirik Changbin yang tengah bersiap, "Tumben dia mau ikut?"

Jeongin mengedikkan bahunya, "Hyunjinnie, mau ikut tidak?"

"Tentu saja, tungguin, ya."

Hyunjin mengusak rambut Jeongin kemudian segera berlari ke kamar nya untuk ganti baju.

═━═

Kemoterapi pertama Jisung sudah selesai setengah jam yang lalu, dan kini pemuda itu hanya bisa terbaring lemas dengan jarum infus yang setia menemaninya.

Detik jarum jam sebagai teman sepi pemuda itu, tak ada siapapun kecuali Felix dalam bayangan Jisung yang tengah mengupas apel untuk kembarannya.

"Aku tidak mau dikemo lagi."

"Kenapa?"

"Sakit, tidak enak pokoknya."

Mendengar itu Felix tersenyum maklum, dulu dirinya mati-matian bertahan dan berjuang untuk mereka. Felix memang tidak menolak untuk serangkaian terapi, tapi ia selalu mengeluh pada Jisung.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 17 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ENDURE - Han JisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang