'Her' Mom

3.6K 382 2
                                    

Berdiri di depan cermin kamar mandi, Flo menatap wajahnya dengan tatapan malas. Di pantulan cermin wajah remajanya terpampang jelas, melihat wajah cantik yang terpantul disana membuatnya mau tidak mau menerima kenyataan bahwa dirinya masuk ke dunia novel.

Ia membuka seragam atasnya, hanya menyisakan tank top putih. Ia mencondongkan tubuhnya bertumpu dengan kedua tangan. Tubuhnya masih agak berisi dan pipinya belum tirus akibat stress karena pekerjaan.

Tok tok tok

Flo yang tengah menatap cermin memejamkan matanya setelah mendengar ketukan pintu.

"Non, sudah di tunggu Nyonya di bawah untuk makan malam," suara pelayan terdengar dari balik pintu kamar setelah ketukan.

Mendengar itu membuat Flo menyadari bahwa ia sama sekali belum melihat orang tua Flo asli, bahkan saat pulang sekolah pun mereka tidak ada.

"Hm," Flo bergegas keluar dari kamar, turun menuju meja makan.

Sesampainya di meja makan, sosok wanita ber blazer hitam yang tengah memegang iPad memasuki pandangannya.

Postur tubuhnya tegap, minim ekspresi, pembawaannya elegan namun terkesan dingin dan tak mudah di dekati. Wanita karir yang sukses, itu kesan pertama yang ia dapat.

Dreeek

Suara gesekan kaki kursi dengan lantai mengalihkan atensi wanita itu, ia mematikan iPad dan menaruhnya di samping, "Malam Flo, gimana sekolah hari ini?"

Flo menatapnya lalu mengangguk, "Baik."

Wanita itu--Athena mengangguk kecil, "Mama denger, sekolah kamu jadi tuan rumah di festival antar sekolah sebulan lagi, gimana persiapannya?"

"Untuk saat ini semua lancar, gak ada masalah."

Athena menatap mata anaknya sebelum mengalihkan pandangannya, "Ada kesulitan?"

"Kalaupun ada, masih bisa aku handle, Ma."

Suasana hening sesaat sebelum akhirnya Athena membuka suara, "Oke, sekarang kita makan."

Mereka mulai makan dalam diam, di meja makan yang besar hanya ada mereka berdua, Flo diam diam melihat kursi kosong di meja makan, "..Papa mana, Ma?"

Gerakan Athena terhenti sejenak lalu kembali bersikap seolah tak terjadi apa-apa, "Papa kamu.. lembur di kantor."

Reaksi kecil Athena tak bisa menipu mata tajam Flo meski Athena berusaha bersikap dingin. Berbagai dugaan mulai bermunculan di kepalanya, bertanya tanya kenapa Athena bereaksi seperti tadi.

Mereka kembali makan dengan hening, tanpa interaksi ataupun obrolan selayaknya Ibu dan anak, hanya terdengar suara sendok dan piring berdenting di rumah yang terlalu besar.

Tak lama kemudian Flo menyelesaikan makannya, ia menatap wajah dingin Athena, "Aku ke kamar dulu, good night."

Tapi Athena tak menjawab ataupun mendongakkan kepala membuat Flo berdiri dan berbalik menuju kamar tanpa menoleh.

Athena yang mendengar suara pintu tertutup pun mendongak menatap pintu kamar Flo yang tertutup, "Have a nice dream, sayang."

Di kamar, Flo duduk di meja belajarnya sambil menopang kepala malas, pikirannya berkecamuk.

Flo mengacak rambutnya frustasi, "Akh! Sial! Gue gatau apa-apa tentang Flo!"

"Kenapa gue gak kaya cerita lain, hah?! Yang kepalanya sakit gara-gara ingatan tubuh asli masuk," dug! Flo menjatuhkan dahinya ke meja.

Lelah, ia menidurkan kepalanya miring hingga sebuah buku menarik perhatiannya. Dahinya mengkerut, tangannya mengambil buku itu di selipan buku sekolah.

Tampak seperti notebook biasa, tapi yang membuatnya tertarik adalah warnannya hitam polos tanpa hiasan dan tulisan di cover. Tak seperti remaja biasanya yang menghias notebook nya semedikian rupa.

Menyandarkan punggungnya ke kursi, dengan penasaran jarinya membuka halaman pertama dan membaca dengan seksama.

Ia tak banyak berharap saat membaca halaman pertama, hingga tiba di halaman ke empat, dahinya mulai sedikit mengerut. Di halaman ke lima, punggungnya tegak dan mulai membaca dengan serius.

Dahinya semakin mengkerut, tatapannya serius membaca kata demi kata tanpa melewatkan satu huruf pun. Tiba jarinya membalik halaman terakhir yang masih kosong, ekspresinya yang tadi serius kini berubah tak percaya.

Tangannya memegang dahinya lelah.

🍁🍁🍁

Di sebuah kamar bernuansa abu-abu, seorang pria duduk di meja belajarnya lelah, lingkaran hitam menghiasi bawah matanya. Ruangannya gelap hanya diterangi lampu kecil di atas meja.

Pandangannya menatap selembar kertas di hadapannya, di atas kertas terlihat nama-nama yang entah milik siapa tercoret pulpen merah.

Nama paling akhir memang belum tercoret, tapi pada akhirnya pria itu mencoretnya juga, "Gagal lagi."

Lalu menulis nama baru di bawahnya.

Florence Adeeva

Matanya manatap nama yang baru ia tulis dengan pupen hitam, perlahan matanya bergulir membaca nama-nama di atasnya yang sudah tercoreng tinta merah.

Ia menghela nafas lelah, melirik jam lalu menyalakan lampu kamar.

Cklek

"Belum tidur? Ini udah larut loh 'nak," seorang wanita setengah baya mengomel setelah melihat pria itu masih di meja belajar.

Pria itu memutar kursinya lalu tersenyum lembut, "Ini udah selesai kok."

Wanita itu menghela nafas pasrah, melirik lampu meja belajar yang menyala, "Kamu gak belajar gelap gelapan lagi 'kan?"

Diam-diam pria itu merutuki kecerobohannya, "Gak kok, mah. Ini biar lebih terang aja."

"Yaudah, cepet tidur biar gak kesiangan," ucap wanita itu seraya menutup pintu.

Pria itu kembali memutar kursinya ke depan, melirik lampu kecil itu lalu mematikannya.

2/18/23_8:23PM

Soo -

Ilustrasi

Ilustrasi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Flo the ExtraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang