'Her' Life

3.4K 368 3
                                    

Flo menatap buku hitam di depannya yang telah berhasil memnuat pikirannya campur aduk semalam. Ia melihat sekeliling lalu memutuskan untuk menyimpannya di lemari baju paling bawah dan pojok.

Menghela nafas lega, buku itu tidak boleh dilihat siapapun. Flo cukup yakin tak akan ada yang menemukannya di situ. Ia mencangklongkan tasnya lalu turun ke bawah.

Suasana sepi, sepertinya Athena sudah berangkat kerja, yang tersisa di ruang tamu hanya art yang tengah bersih bersih, "Berangkat non?"

Art itu menyapa dengan ramah saat hendak menuju dapur, Flo yang disapa hanya bisa tersenyum canggung sambil mengangguk.

"Kalau gitu hati hati ya, Non. Sekarang teh lagi rawan kecelakaan, makanya jangan lagi kebut-kebutan atuh, kalo Nona kenapa-kenapa pasti Nyonya khawatir," tutur art.

Flo berdiri canggung mendengar tuturan art itu, "..iya, makasih."

Tak ingin berlama lama dalam situasi itu, ia langsung berjalan keluar dengan terburu buru. Art yang melihatnya hanya menghela nafas sambil menggeleng kepalanya lalu kembali melanjutkan aktivitasnya.

🍁🍁🍁

Satpam langsung membuka gerbang lebar kala melihat mobil Flo hendak keluar. Flo keluar dengan lancar tanpa melihat satpam yang membungkuk sopan ketika ia lewati. Katakanlah Flo kasar, tapi itu bukan niatnya.

Kata orang, lingkungan berperan besar dalam pertumbuhan anak, maka kalian bisa menyalahkan itu.

Ia membuka kaca jendela membiarkan angin masuk, siku tangan kanan ia senderkan ke jendela guna menopang kepala, sedangkan tangan kirinya memegang stir dengan mantap.

Angin pagi yang sejuk berhembus kencang mengibarkan rambutnya saat Flo meningkatkan kecepatan. Kondisi jalanan sedang kosong, jadi tak masalah ia mengebut.

Setelah 15 menit menikmati waktu sendiri tanpa ada manusia, kini ia harus kembali berhadapan dengan manusia. Memarkirkan mobil hitamnya ke parkiran khusus murid, lalu keluar dengan santai.

Begitu menutup pintu mobil, ia harus di hadapkan pemandangan yang membuat iri kaum jomblo.

_______________________________________

"Nih helm lo," ku berikan saja helmnya, hatiku masih kesal kala mengingat kejadian tadi pagi.

Bagaimana tidak, dia dengan seenaknya nyelonong masuk ke rumah bertemu Mama yang saat ini sedang ngebet pengen aku punya pacar!

Tanpa berterima kasih, aku berbalik meninggalkannya di parkiran. Peduli setan dia marah atau tidak, kuharap sih marah lalu meminta putus.

Itu lebih baik.
_______________________________________

Flo bersedekap menyenderkan tubuhnya ke mobil, pandangannya menatap tanah memikirkan sesuatu.

🍁🍁🍁

"Halo bestai," sapa Vanya yang baru datang, ia duduk sambil menaruh tas.

Flo hanya berdehem singkat tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel, membuat Vanya mencebikkan mulutnya sebal.

"Ngapain sih?" Vanya mencondongkan tubuhnya mengintip layar ponsel Flo yang menampilkan roomchat group lalu tersadar sesuatu, "Oh iya ya, nanti giliran sekolah kita yang jadi tuan rumah festival."

Flo mengangguk kecil lalu menjawab, "Jangan ganggu, lagi sibuk."

Vanya mundur dengan malas, "Iya deh iya.. Bu ketu," membuka buku tulisnya, "Pr Lo udah belum, Flo?"

Flo the ExtraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang