Bel istirahat telah berbunyi dari lima menit yang lalu tapi Ara, gadis itu tetap tidak bergeming dari duduknya karna ia masih berfikir bagaimana sikap seorang nerd? dia belum pernah mempelajari hal ini karna biasanya ia hanya bisa bersikap dingin dan acuh pada keadaan sekitar tapi sekarang.. ia harus berlakon seolah-olah dia beneran gadis lemah yang takut pada murid disini.
Disaat Ara tengah memikirkan sikap seperti apa yang harus ia ambil, tiba-tiba seseorang masuk dan langsung berjalan menuju mejanya.
Ara menoleh dengan bibir terbungkam. Menatap bingung pada seorang gadis cantik yang tengah menatap datar padanya. Siapa gadis ini? untuk apa kemari? dan setahunya gadis ini bukan teman sekelasnya lalu apanya yang membawanya kemari?
"Mau ikut gue secara baik-baik atau gue tarik lo secara kasar?"
Ara terkesiap mendengar ucapan itu. Ah! sekarang ia tahu kenapa gadis ini tiba-tiba ada disini.
Ara tidak tau ingin menjawab apa, tapi yang pasti ia beranjak dari duduknya dan menunduk di samping gadis itu yang tak lain adalah Dey.
"Siculun yang pintar, ayo ikut gue"
Dey berjalan duluan sedangkan Ara langsung mengikutinya dari belakang. Ia sebenarnya ingin bertanya kemana gadis ini ingin membawanya? namun semua itu ia urungkan ketika langkah Dey tiba-tiba berhenti yang membuat langkahnya otomatis juga ikutan berhenti.
"Minggir Sha, gue lagi gamau berurusan sama adek kelas tengil kaya lo"
Ara mendongakkan kepalanya untuk melihat siapa sosok yang berani menghalangi langkah Dey, ketika netranya melihat Marsha, kembali ia menunduk dan hanya mendengarkan saja percakapan dari dua gadis itu.
"Gue juga gamau berurusan sama lo kak, yang gue mau itu gadis culun yang ada di belakang lo"
Marsha menatap tajam pada Ara yang tengah menunduk setelah itu kembali menatap wajah Dey.
"cari yang lain bisa?" tanya Dey
Marsha menggeleng. ia masih kesal pada Ara karna insiden tadi pagi dan ia sudah menyiapkan apa yang pantas Ara dapatkan karna telah berani mengacuhkannya.
"Gue gabisa Sha, soalnya" Dey merapatkan tubuhnya pada Marsha lalu membisikkan sesuatu ke telinga Marsha. "Ngertikan? bukannya gue mau mau ambil jatah lo tapi untuk hari ini cari yang lain dulu ya?"
Marsha terdiam cukup lama, namun tidak lama ia mengangguk "Eumm iya udah kak, untuk hari ini gue ngalah"
Marsha beranjak dari sana membuat senyum lebar langsung terpatri di bibir indah Dey. "Ayo lanjut"
Keduanya kembali melanjutkan perjalanan. Ada sekitar beberapa menit, langkah Ara mendadak pelan ketika sadar kalo mereka melewati sebuah koridor yang sangat terlihat sepi. Feelingnya tiba-tiba merasa tidak enak namun keberanian untuk bertanya kepada Dey belum ada.
"HEH CULUN!! AYO CEPAT JALAN!"
Ara menoleh lalu berlari kecil untuk menghampiri Dey yang berhenti di depan sebuah pintu warna putih.
"Lo masuk kesana dan ikuti aja jalan yang ada di dalamnya"
"T-tapi-"
"-Ga ada tapi-tapian culun!! cepat masuk!"
Ara menelan ludah kasar. dengan tangan bergetar ia membuka pintu. Pemandangan yang pertama ia lihat adalah sebuah tangga
"Cepat culun, lama banget lo"
Dey yang tidak sabar langsung mendorong tubuh Ara membuat tubuh gadis itu hampir tersungkur
"Lo ikuti aja kemana arah tangga ini"
Dey langsung mengunci pintunya setelah mengatakan itu. Mengabaikan teriakan dan gedoran Ara yang meminta untuk pintu itu di bukakan. Namun ia tidak peduli. Ia keluarkan ponselnya lalu mengirim pesan pada seseorang yang tengah menunggu di rooftop sedari tadi
Dheyaa:
Selamat bersenang-senang babyYsctam :
Thankyou Angel------
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
DENIAL GIRL (CHIKARA) √√
Short StoryBerawal dari bully berujung jadi suka beneran. •CHIKARA GXG•