20

12.9K 1.2K 67
                                    

Berita tentang Ara & Marsha langsung tersebar cepat dan menjadi topik hangat di sekolah ini. Banyak yang tak menyangka tentang perubahaan Ara, dan yang paling membuat mereka kaget adalah Marsha. Mereka tidak menyangka bahwa gadis itu dengan berani mencium bibir Ara di dalam kelas, dan berita ini sudah sampai di telinga Chika membuat gadis itu jadi emosi dan sekarang menghancurkan semua barang yang ada di ruangan khususnya. Matanya memerah, rasa panas serta sakit dalam hatinya sedari tadi tak kunjung reda, membuatnya frustasi dan kembali menghancurkan barang yang ada di sekitarnya.

"ANJIR CHIKA! LO NGAPAIN?!!"

Chika mendongak, tanpa berkata apapun ia berjalan menuju orang itu dan memeluk tubuhnya erat.

"Hiks, Dey. Sakiittt" Tangis yang sedari tadi ia tahan akhirnya pecah juga. "Gue gatau kalo rasanya bakal sesakit ini. Dey, gue mau diaaa" tangis Chika semakin kuat membuat Dey tidak tau harus berbuat apa selain mengusap punggung belakang Chika.

"Lo kenapa? ayo cerita sama gue"

Namun Chika hanya diam dan semakin mengeratkan pelukannya.

"Kalo udah tenang lo harus cerita sama gue"

Chika tidak menjawab dan tetap terisak, ketika merasa agak tenang barulah ia melepaskan pelukannya.

"Udah tenang?"

Chika mengangguk kemudian Dey menariknya untuk duduk di sofa yang ada di ruangan itu. Karna jujur, ia merasa pegal sedari tadi berdiri.

"Gue ambilin lo minum dulu" Dey ingin beranjak namun Chika dengan cepat menahannya.

"Ngga usah, lo disini aja"

Dey menurut. Ia kembali duduk kemudian menatap lekat wajah Chika

"Jadi.. lo sebenarnya kenapa?"

Chika membalas tatapan Dey namun tidak langsung menjawab pertanyaan itu, ia masih ragu namun ia juga tidak bisa menyimpan ini sendirian.

"G-gue, gue nangis karna Ara"

Tangan Dey langsung terkepal erat, "Si culun itu ngapain lo? bilang ke gue biar gue yang kasih dia pelajaran"

Dey langsung berdiri namun Chika dengan cepat menahan tangannya.

"Bisa diem dulu ngga? gue belum selesai ngomong"

"Yaudah ayo cepat ngomong"

"Ya lo makanya duduk dulu!"

Dey menatap tajam pada Chika kemudian menghembuskan nafas kasar. "Jadi apa?" tanya Dey seraya kembali duduk dan berusaha untuk tenang sedikit walaupun susah.

"Lo pasti udah tau apa topik hangat yang sedang terjadi di sekolah ini"

"Iya, terus?"

"Gue nangis gegara itu"

"Hah?! jadi lo nangis gegara hal be.." Dey tidak melanjutkan ucapannya namun sekarang menatap terkejut pada Chika, "Jangan bilang lo suka sama si Ara?"

Chika tidak menjawab, namun helaan kasar yang keluar dari mulutnya membuat Dey bisa langsung menarik kesimpulan bahwa sahabatnya ini memang menyukai gadis culun itu.

"Kok bisa?" pada akhirnya cuma ini yang bisa Dey ucapkan. Kok bisa? ia sampe tidak tau harus berbuat apa saking terkejutnya.

"Gue juga gatauuu, Dey. Perasaan gue ke dia muncul gitu aja tanpa bisa gue kendaliin. Kalo lo mikir gue ga coba nyangkal ya lo salah. Gue udah coba lakuin itu tapi perasaan gue ke dia malah makin tumbuh. Dan akhirnya semalam gue minta dia untuk jauhin gue dan endingnya malah gue sendiri yang sakit begini anjing emang, hiks"

Dey hanya bisa terdiam mendengar cerita Chika. Otaknya mendadak blank untuk memberikan saran atau apapun untuk membuat Chika tenang.

"Gue ga ikhlas dia sama Marsha"

"Makanya jangan denial. Kalo suka mah bilang aja suka, perjuangin, sekarang dia udah sama sepupu lo baru lo nangis-nangis gini"

"Ihh! kok lo malah jadi salahin gue sih? bukannya di belain"

"Males gue mihak temen bego kaya lo"

"Ih Deyyyy"

Chika kembali menangis membuat Dey tidak tega. Langsung saja ia tarik tubuh sahabatnya itu ke dalam dekapannya.

"Kalo lo suka ya perjuangin sih Chik. Lagian si Ara juga sekarang udah kece banget, gue aja sampe nak- awwshh sakit begok!!"

"Makanya ga usah mengadi! Dia itu punya gu-"

"-Marsha"

"ARRGHH SAKIT BANGKE!!"

Dey langsung melepas pelukannya dan mengusap bahunya yang sakit karna di gigit sama Chika.

"Gila ya lo?!"

Chika hanya mendengus "Bodo!!"

Dey hanya berusaha menyabarkan dirinya melihat kelakuan Chika, namun kekesalannya hanya sesaat karna sekarang ia kembali memeluk Chika yang kembali menngis

"Dey, mau Araaa"

"Rebut aja"

"Tapi Ara gasuka gue"

"Ya lo paksa aja biar suka"

"Hiks, mau Araaaaa"

Chika terus merengek membuat Dey hanya bisa menyabarkan diri seraya tersenyum seperti logo kumon.

tbc

Triple up untuk kalian yang udah mau bersabar nunggu aku up🙏 doain semoga ntar malam mood nulis aku dapat lagi wkwkwk

see you~

DENIAL GIRL (CHIKARA) √√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang