1

39.2K 1.6K 16
                                    

Zahra Nur Khaulah nama seorang gadis cantik yang tengah berdiri depan kaca sambil meneliti penampilannya.

"Menurut lo apa lagi yang kurang?", tanya Zahra pada seseorang yang sedari tadi duduk di atas kasur mini miliknya.

"Semuanya udah perfect Ra, tinggal pake kacamata nerd penampilan lo bakal beneran culun" jawab orang itu sambil mengangkat kedua jempolnya.

Zahra atau biasa di panggil Ara mengangguk kecil, ia membuka laci lemari dan mengambil kacamata nerd yang sudah ia beli tempo hari, ia memakai kacamata itu dan tersenyum geli melihat penampilannya sendiri.

Ara berbalik badan, membuat seseorang yang sedari tadi menemani nya langsung tertawa kencang.

"Hahahaha anjirr culun banget, disekolah lu pasti jadi bahan bullyan sih"

Ara terkekeh pelan seraya mengangguk. Melihat penampilannya sekarang ia setuju dengan ucapan temannya, entah apa yang membuatnya ingin berpenampilan seperti ini yang intinya dia hanya ingin mencoba sesuatu yang baru.

Ara berjalan ke arah meja mini tempat tas beserta bukunya terletak, ia memasukkan beberapa alat tulis lalu berbalik badan ketika temannya kembali berbicara.

"Tapi lo yakin bakal sekolah dengan dandanan kaya gini Ra?" tanya orang itu sambil berdiri dari duduknya.

"Gue udah yakin Mir, dan selama di sekolah lo gk boleh dekat-dekat sama gue oke? anggap aja kita kaya orang yang gk pernah saling kenal"

Orang yang di panggil Mir atau memiliki nama lengkap Amirah Fatin terdiam sebentar, ia mengusap dagunya dan tak lama mengangguk.

"Baiklah, ini kita berangkat bareng?" tanya Mira sambil mengambil tasnya lalu ia sangkutkan di bahu kanannya.

"Ga usah, gue bakal naik sepeda"

"Oh oke, kalo gitu gue berangkat duluan ya? dan sampai jumpa di sekolah Ara culun hahahaha"

Ara hanya tersenyum tipis, mungkin setelah ini dia harus terbiasa mendengar nama panggilan itu dari orang-orang di sekitarnya.

---

HIGH SCHOOL MIHARDJA48

Nama sekolah elit yang menjadi incaran para siswa dan siswi yang ingin mempamerkan harta orang tua mereka, sedangkan mereka yang masuk sekolah ini jalur beasiswa hanya bisa mengucapkan puji syukur lalu belajar sungguh-sungguh agar beasiswa mereka tidak di cabut. Tapi untuk mempertahankan kebeasiswaan dsini sangat tidaklah mudah. Mereka harus mengkuatkan mental ataupun fisik saat menghadapi beberapa dari anak orang kaya suka membuat mereka jadi bahan bullyan.

-sekilas info tentang sekolah ini-
--

Dirumah Family Tanumihardja

Seorang gadis memakai seragam putih abu2 baru saja memasuki rumah mewah itu dan langsung berjalan menuju dapur. Disana, ia mendapati seorang gadis cantik yang memakai seragam sama dengannya tengah menikmati srapannya sendirian. ia tidak perlu bertanya kenapa gadis itu makan sendirian karna ia sudah tau apa yang terjadi pada keluarga ini.


"CHIKAAAA"

Gadis cantik yang di panggil dengan nama Chika itu langsung menoleh kesumber suara. Ketika melihat siapa yang memanggil ia kembali fokus pada makanannya dan mengacuhkan orang tersebut.

"Dihh si anjir, emang ga sopan" ucap orang itu sambil berdiri di samping kursi Chika.

"Kenapa?" tanya Chika setelah menelan makanan dalam mulutnya.

"Lo gada niatan nyuruh gue duduk dulu gitu atau apa kek?"

Chika tidak menanggapi, hanya diam sembari menatap datar kearahnya.

"Sialan! harus banyak-banyak sabar gue temanan sama lo"

"Gausah bertele-tele ada apa? kalo gada urusan silahkan pergi"

Orang itu mendengus kesal mendengar ucapan Chika dan bodohnya ia tidak bisa marah. "Jadi gini.. gue ada info bagus buat lo"

Chika yang mendengar tentang info langsung menegakkan tubuhnya. "Duduk dan ceritain info apa yang lo dapat"

Tanpa di perintah dua kali orang itu langsung duduk di samping Chika. Ia mengeluarkan ponsel, lalu memperlihatkan foto seorang gadis yang tengah memakai seragam sama seperti mereka.

"Itu siapa?" tanya Chika. Ia mengambil ponsel orang itu untuk melihat fotonya lebih jelas lagi. dahinya sedikit mengerut ketika melihat seragam yang di kenakan gadis itu pada foto ini sama seperti seragam yang tengah mereka pakai sekarang. Dan yang membuatnya bingung, ia merasa tidak pernah melihat gadis ini di lingkungan sekolah apa ia yang tidak sadar akan keberadaannya?

"ini siapa?" tanya Chika lagi

"Ini Mira. dia ini salah satu murid pindahan yang akan bersekolah di sekolah kita, dan setau gue ada dua deh tapi gue gk tau yang satu lagi siapa"

Chika mengusap dagunya sambil memandang foto Mira. "Cukup menarik" ucapnya dalam hati. Ia tersenyum misterius sambil mengembalikan ponsel itu ke pemiliknya.

"Kenapa lo? sawan?" tanya orang itu sambil menyimpan kembali ponselnya ke dalam saku.

"Oke juga, anak orang kaya gak?"

"Udah pasti Chik, lo mau deketin?"

"Kalo menarik ya boleh di coba"

"kalo gak?"

"buat lo aja"

"Sialan lo"

Chika hanya tertawa pelan. "Lo udah taukan? apa yang harus lo lakuin?" ucap Chika seraya melipat kedua tangannya depan dada.

Orang itu hanya mengangguk membuat Chika tersenyum senang

"Lo emang bestie terbaik gue, Dey. Sekarang mending lo srapan sama gue"

Dey hanya mengangguk dan tidak menolak. Karna salah satu tujuannya datang kesini memang ingin menumpang srapan.

TBC
______

Aku nulis ini karna gabut aja
buat yang baca makasih...

DENIAL GIRL (CHIKARA) √√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang