26

12.6K 1.2K 179
                                    

Suara ponsel yang berdering keras membuat tidur cantik Ara menjadi terganggu, gadis itu mengambil bantal lalu ia tutupkan ke telinga, namun dering itu tak kunjung berhenti membuatnya jadi kesal.

Ia lempar kasar bantal itu lalu meraih ponsel yang berada di atas nakas.

Sebelum mengangkat panggilan, ia melihat jam yang ada di ponsel lebih dulu dan setelahnya baru mengangkat panggilan yang tak lain adalah Mira.

"Ada apa Mir?" tanya Ara.

"Lo baru bangun Cil?"

"Humm, kenapa? ada kabar baru?"

"Iya, Dey bilang Chika udah 3hari ga mau makan nasi, nafsu dia ilang dan terus nanyain ke Dey lo kapan balik"

Ara terdiam, rasa khawatir tiba-tiba memenuhi hatinya.

"Mir, bisa gue minta tolong?"

"Katakan"

"Beliin dia naspad, bilang itu dari gue"

"Wokeh, nanti gue beliin"

"Makasih Mir"

"Aman, gue tutup dulu, mau otw ke sekolah soalnya"

"Iya, hati-hati lo"

Panggilan terputus bersamaan dengan suara bel berbunyi. Beranjak dari kasur lalu berjalan menuju pintu utama

CKLEK

"Wedeehh ada apa gerangan nih duo homok datang ke tempat gue" Ara membuka lebar pintu kamarnya mempersilahkan untuk 2F aka Fajri dan Fiki masuk. "Silahkan masuk"

"Makasih Ra" ucap Fajri sambil menggenggam tangan Fiki, Ara yang melihat itu berusaha untuk tidak geli karna meskipun dia penyuka sesama tapi tetap saja geli baginya ketika melihat dua pria bermesraan di tepat di depan mata indahnya yang lucu.

"Jadi ada apa kalian kesini?" tanya Ara setelah mereka duduk di karpet tengah.

"Lo ga liat ya dari tadi gue bawa rantang?" tanya Fiki sambil menaruh rantang lumayan besar itu ke atas meja.

"Gak, jadi ada apa?" tanya Ara lagi.

"Karna hari ini hari terakhir kita di Indo, kita mau ngajakin lo sarapan untuk terakhir kalinya" Jelas Fajri membuat Ara mengangguk.

"Siapa yang masak?"

"Gue" jawab Fiki

"Cocok jadi bunda-bunda"

"Biji mata lo bunda!" ketus Fiki

Ara hanya tertawa lalu berdiri dari duduknya. "Gue ambil tempatnya dulu, lo berdua tunggu bentar"

Kedua pria itu mengangguk dan Ara langsung beranjak menuju dapur untuk mengambil peralatan makan seperti piring, sendok, gelas serta air putih di dalam teko.

"Karna udah semuanya, ayo buka" seru Ara semangat karna tak sabar merasakan masakan ukenya Fajri ini.

"Sabar dong lesbi belum centang biru" ucap Fiki sambil membuka rantang itu.

"Maksud loekh belum centang biru apa ya boti?"

"Lah? lu kan belum resmi jadi lesbinya ya berarti belum centang biru, gimana sik?" Fiki memandang kesal, dua hari berinteraksi dengan gadis ini benar-benar menguji kesabarannya.

"Emang Ara suka sama cewek?" tanya Fajri yang baru mengetahui hal ini.

"Humm Yang, tapi dia di gantung"

Ara menahan mual dalam dirinya ketika mendengar panggilan Fiki pada Fajri, kenapa pasangan gay ini terlihat menggelikan? ia jadi pengen menonjok mereka.

DENIAL GIRL (CHIKARA) √√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang