"Gue bosen." Ara mengalihkan pandangannya dari ponsel. Menatap Chika yang memang terlihat tengah bosen berada disini. Ada keinginan untuk mengajak Chika jalan-jalan keluar namun ia tidak memiliki uang.
"Kak Chika pulang aja, ini udah jam 8 malam loh, emang gamau nongkrong gitu sama teman-temannya?"
Chika menatap Ara lalu menggeleng. "Gue lagi malas nongkrong sama mereka. Lo sendiri gimana? gamau gitu ajakin gue jalan?"
"Mau, tapi aku harus hemat duit"
"Gue nanti yang jajanin"
"Bener?" tanya Ara antusias sedangkan Chika hanya mengangguk.
"Iyaa, udah sana ganti baju"
"Okehh"
Ara beranjak dari kursinya lalu berjalan menuju kamar dengan wajah senang. Chika yang menyaksikan itu berusaha menahan senyum karna menurutnya Ara sangat menggemaskan. Dasar Bocil
Chika beranjak dari duduknya dan berjalan menuju kamar Ara. Sesampainya disana ia terpaksa menelan ludah kasar ketika melihat tubuh Ara yang hanya memakai atasan Sport Bra "Astaga Araaa" teriak batin Chika. Wajahnya memerah namun bukannya keluar ia tetap masuk kedalam lalu duduk di atas kasur. Ara sempat melirik kearah Chika namun dia hanya acuh toh mereka sama-sama perempuankan?
Ara udah selesai memakai bajunya lalu mengambil satu hoodie miliknya lagi untuk Chika, karna saat ini Chika hanya mengenakan tanktop yang di balut sama kameja putih.
"Kak itu kameja nya taruh disini aja bisa? trus pake hoodie aku" ucap Ara seraya berjalan menuju Chika lalu memberikan hoodie abu-abu miliknya.
"Emangnya kenapa?"
Ara menggeleng. "Nurut aja sih kak"
"Ya okey"
Chika melepas kamejanya di depan Ara. Setelah itu berdiri untuk memakai hoodie yang di berikan Ara. Namun, ketika ingin menggunakan hoodie itu tidak sengaja ia melihat wajah Ara yang seperti nafsu menatap tubuhnya. "Dasar mesum" ucap Chika sambil menampar pelan pipi Ara membuat gadis berponi depan itu hanya memberi cengiran.
"Habisnya kak Chika sexy banget" ujar Ara dengan jujur
Chika buru-buru memakai hoodienya ketika mendengar pujian itu secara langsung. Pipinya bersemu hanya karna mendapatkan pujian yang biasa ia dapatkan. Tapi ketika Ara yang mengatakannya rasanya sangat berbeda dan diaaa sangat suka itu.
"Udah, ayo"
"Ayo kak"
Chika meraih tas miliknya yang sedari tadi ia taruh di atas nakas. Lalu menggandeng tangan Ara setelah itu mereka berduapun berlalu dari sana.
---
"Lama lagi ngga Tin?" tanya Mira yang sudah kewalahan menemani Atin belanja di mall sebesar ini. Jam sudah memperlihatkan pukul 8 malam namun Atin seolah belum puas untuk menjelajahi mall ini.
"Aku masih mau liat yang lain-lain kak, kalo kak Mira capek duduk aja disini kalo udah selesai aku samperin"
Mira tidak menjawab namun ia berjalan menuju bangku yang tidak jauh dari mereka. Lalu mendudukkan tubuhnya serta menaruh belanjaan Atin yang ia bawa ke samping.
"Kalo udah selesai datang kesini"
Atin mengangguk dan setelahnya langsung pergi untuk menjelajahi mall ini lagi.
"Humm beli apa lagi ya?" Atin nampak berfikir barang apa yang harus ia beli lagi? Sambil melihat toko2 yang ia lewati tiba-tiba Atin tertarik untuk membeli jaket kulit untuk ia berikan kepada Mira. Langsung saja ia menuju toko jaket itu
KAMU SEDANG MEMBACA
DENIAL GIRL (CHIKARA) √√
Krótkie OpowiadaniaBerawal dari bully berujung jadi suka beneran. •CHIKARA GXG•