Kembali Semula

Chapter 2 : papa bear

Jangan lupa vote '-'

"Setahu ku, ibu memiliki bakat alkimia. Bakat itu genetik, jadi pasti menurun kepada ku. Dulu aku yang sibuk mencari cinta, sekarang aku akan sibuk menjaga martabat keluarga Lian. Tapi daerah di kediaman ini yang memiliki aura pelatihan yang tinggi, hanya ada di ruang pengasingan* apakah aku harus ke sana?"

*Merupakan ruangan yang dibuat
untuk orang orang yang melakukan
kesalahan fatal.

"Sepertinya harus dimulai dari sekarang. Biar kucoba di sini."

Gadis itu turun dan duduk sila di lantai kayu. Ia memejamkan matanya dan mulai menyerap semua aura pelatihan di sekelilingnya.

"UHUK!"

"Apa-apaan ini? Kenapa bisa seperti ini?" Keluar darah dari mulut Xuelian.

"Ini bukan darah racun. Aku tidak keracunan, tapi seperti ada segel yang menghambat tubuh ku untuk menyerap aura pelatihan."

'Apa ini ada hubungannya dengan ayah yang tengah malam saat itu datang ke kamar ku?'

"Bagaimana aku bisa lupa kejadian itu? Ketika umur ku 9 tahun dan aku melihat segel ukiran tingkat 4 mengelilingi tubuh ku."

'Ayah adalah ahli segel. Aku akan bertanya padanya usai ia rapat.'

---

...

2 jam kemudian ...

"Tidak, aku tidak bisa menunggu lagi! Aku harus menjumpai ayah! Ngerapatin apa sih sampai selama ini!?" Xuelian berjalan dengan emosi dan tibalah ia di depan pintu ruang aula rapat.

Terdengar kericuhan adu mulut yang mengisi ruangan itu. 'Ngomongin apa ya?' Atas rasa penasaran Xuelian, ia menempelkan kupingnya ke pintu dan mendengar.
'Oh? ini suara ayah.'

"Bagaimana bisa kau tidak mampu mencari solusinya!?"

"Aku sudah bilang, anggaran kita tidak cukup untuk membuat tanggul!"

"Pada akhirnya sama saja, banjir tetap terjadi karena tanggul itu tidak kuat! Kenapa kau tidak bisa memecahkan masalah kebanjiran ini? Lama lama kau akan diturunkan oleh kaisar dari jabatan mu!"

'Ayah galak sekali. Aku baru tau ayah bisa seganas ini. Padahal di depan ku ia selalu berbicara lembut.'

"Biarkan saja! Jika aku diturunkan dari jabatan ku, kau juga kena imbasnya!"

Para penjabat di sekeliling yang melihat pertikaian kedua orang itu, langsung kembali menengahinya. Sudah lima kali pertikaian ini terjadi.

"Uh, yang mulia perdana menteri, tolong sabarlah. Pasti ada solusi lain."

Tok tok

Krieet

"Permisi?" Yas! Akhirnya Xuelian memutuskan untuk masuk tanpa sadar ke ruang aula yang berisi hampir sepuluhan orang itu.

"Lian Lian?" Seorang pria dengan jambang panjang menghampiri Xuelian.
"Nak, kenapa kau ada di sini?"

'Dia adalah ayah ku, seorang perdana menteri, dengan nama Honglian.'