"Aku meminta bantuan mu. Aku rela memberikan mu apapun yang kau mau jika kau ingin menyembuhkan anak ku. Ku mohon." Gong Hui perlahan menurunkan badannya dan berlutut di atas tanah."Kau akan memberikan apapun yang ku mau?" tanya Xuelian memastikan.
"Ya. Itu pasti."
"Baiklah."
°°°
"Anda bisa menghubungi ku di restoran Bambu Cagyo."
"Restoran bambu cagyo? Bukankah itu restoran yang sedang terkenal di kekaisaran akhir-akhir ini?"
Xuelian mengangguk.
"Jadi .... Restoran itu milik anda?" tanya Gong Hui.
Xuelian tidak menjawab apapun, lalu ia membungkukkan setengah badannya dan pergi begitu saja.
"Fuh .... Sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui. Tadinya aku khawatir karena untuk membuat pil obat perlu banyak bahan obat. Sementara tanaman obat yang guru berikan cuman sedikit!"
Zen Xi mendekati Xuelian dari belakang.
"Benarkah begitu?" ucapnya.
"E-eh guru .... "
"Kamu sangat pandai berkata-kata ya gadis kecil." Zen Xi mencubit kedua pipi Xuelian.
"Aduh! Guru lepaskan!"
"Ayo kita kembali," ujar Zen Xi.
"Baiklah."
Sepanjang perjalanan hanya ada keheningan dan tidak ada obrolan.
Kali ini mereka pulang dengan berjalan kaki dan dengan mengenakan topeng.
"Em — anu guru."
"Hm?"
"Kompetisi berpedang tersisa dua hari lagi. Apakah guru benar-benar akan ikut?"
Zen Xi yang mendengar itu, menatap Xuelian.
"Menurut mu?"
"Menurut ku .... Guru pasti mau. Sebab aku yang meminta guru untuk ikut!"
Zen Xi terkekeh mendengar jawabannya.
"Ya, aku akan ikut."
Mata Xuelian berbinar. "Sungguh guru??"
"Ya."
"Baiklah! Aku pasti akan melihat mu di arena nanti!"
Mereka pun tiba di kediaman Lian. "Guru, apa tidak istirahat di kediaman Lian dulu?"
"Tidak. Ini sudah malam. Aku harus kembali."
"Baiklah. Terimakasih untuk hari ini, guru. Anda sangat membantu."
Zen Xi mengangguk. Lalu ia pergi dengan ilmu meringankan tubuhnya.
Xuelian pun masuk ke kediamannya dan masuk ke dalam paviliunnya. Nampak di sana ada Meng Yu yang sedang menunggunya.
"Nonaaa!" Meng Yu memeluk Xuelian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembali Semula
Исторические романыMemakai permata untuk berfoya-foya, menindas putri dengan martabat rendah, dan yang terakhir bunuh diri untuk seorang pria brengsek yang ia anggap kekasihnya. Di akhir ia meninggal dalam kondisi tragis. *** Itulah sosok Xuelian, putri dari perdana m...