*Happy Reading*
.
."Hinata sedang menuju ke sini," ucap Sakura sembari tersenyum dan memasukkan kembali ponselnya ke dalam tas selempang yang ia bawa. Lalu meletakkannya di balik punggungnya.
Perkataan Sakura membuat Naruto tersentak. Dia sedikit tersenyum. Sebentar lagi Hinata akan datang.
Jantungnya memacu dengan cepat tidak sabar menunggu kehadiran sang gadis.
"Yosh, kita tunggu Hinata dulu. Rumahnya tidak terlalu jauh dari sini, jadi pasti sebentar lagi dia akan segera tiba," ucap Kiba dan mereka semua mengangguk setuju. Terkecuali si dua kulkas beserta si nanas pemalas yang mungkin sedang bermimpi indah sekarang.
"Em ... Bagaimana dengan Neji? Apa kalian sudah mengabarinya?" Tanya Tenten dengan sedikit gugup.
"Heh." Sakura dan Ino berujar serempak. Kedua gadis itu menatap Tenten dengan pandangan menggoda disertai kedua alis meraka yang bergerak naik turun.
"K-kenapa kalian menatap ku begitu? Aku kan hanya bertanya!" Tenten mengalihkan pandangannya kearah lain dengan pipi yang merona.
"Kenapa tidak kau saja yang mengabari Neji?" Ucap Ino.
"A-aku tidak punya nomornya!"
"Tatap wajah kami saat berbicara Tenten!" Goda Sakura lagi.
"Eh, Tenten menyukai Neji?" Naruto yang sejak tadi diam, kini bertanya dengan sedikit kaget. Dia terkejut mengetahui fakta tentang si gadis tomboi yang menyukai calon kakak iparnya.
Bluss
Rona merah pekat semakin banyak memenuhi wajah si gadis bercepol dua.
"Siapa juga yang menyukai Neji?! Jangan sok tau!" Bentak Tenten dengan keras. Dia menatap Naruto tajam.
Pipinya memerah malu hingga ke belakang telinga.
Perkataan Tenten mengundang gelak tawa dari mereka semua yang ada disana. Terkecuali Naruto yang tengah menggaruk pipinya kikuk, dengan jari telunjuk.
Apa aku salah bicara?
"Ah padahal ku kira hubungan kita spesial."
Gelak tawa disana seketika terhenti, ketika suara dingin nan berwibawa itu terdengar.
Mereka semua jelas tahu siapa si pemilik suara.
Glek
Tenten menelan ludahnya kasar lantas segera menunduk.
Neji menarik sebuah kursi kebelakang. Lalu duduk disana. Dia duduk tepat disamping Kiba dan berhadapan langsung dengan Tenten yang masih menunduk.
Sudut bibir si sulung Hyuga itu tertarik keatas. Jika tidak menjaga image cool-nya maka ia akan tertawa sekarang karena melihat wajah malu-malu yang ditunjukkan oleh Tenten. Gadis yang ia ketahui adalah seorang gadis tomboi.
"Neji, dimana Hinata?" Kiba bertanya lantaran bingung karena melihat Neji hanya datang sendirian.
Naruto mengangguk menyetujui perkataan Kiba. "Kau tidak bersama Hinata?" Tanya Naruto.
KAMU SEDANG MEMBACA
[6] Same Feeling ✔
Short Story"Aku mencintaimu. Sangat malah. Setiap hari ku habiskan hanya untuk memerhatikan dirimu dari jauh. Aku berharap bisa berdiri di sampingmu suatu saat nanti, walau mungkin itu mustahil, sebab kau punya seseorang yang kau cintai dan itu bukan aku." -H...