*Happy Reading*
.
.Matahari telah menampakkan dirinya. Kelopak bunga sakura berguguran. Burung-burung bernyanyi.
Pagi yang hangat menyapa.
Dia tersenyum secerah matahari.
Sembari menenteng tas punggungnya pada salah satu pundak, ia dengan cepat berlari keluar dari kamarnya.
Dia berlari kecil menuruni tangga.
"Kaa-san, tou-san, aku berangkat!" Naruto memekik.
Khusina menatap punggung putranya. "Kau tidak sarapan?"
"Aku buru-buru!" Sahutnya tanpa berbalik.
Sesegera mungkin ia berlari keluar dari mansion mewahnya. Pergi ke arah motor sport hitam yang terparkir rapi di halaman.
Dia mengambil helm dan menggunakannya. Menaiki kendaraan roda dua itu dan mulai mengemudikannya menjauh dari sana.
Mansion Hyuga adalah tempat yang ia tuju.
****
Bunyi dentingan sendok yang beradu dengan piring menjadi backsound di meja makan keluarga Hyuga.
Lima orang anak manusia itu menikmati makanan mereka dalam keheningan.
Toneri meletakkan sendok dan garpu-nya di atas piring makan miliknya yang telah kosong.
Manik birunya melirik ke arah Hinata yang duduk di sebelahnya.
Saat itu pandangan mereka bertemu dan tersenyum kecil.
Toneri mengalihkan pandangannya. "Ayah, ibu aku dan Hinata berangkat dulu," ucapnya sopan seraya menatap bergantian ke arah ayah dan ibunya yang juga telah selesai makan.
Hiashi mengangguk.
"Baiklah hati-hati ya," ucap Hikari memperingati.
"Hai!" Sahut Hinata dan Toneri berbarengan.
Setelahnya mereka bangkit dari posisi dan berjalan pergi dari sana.
"Ayah, ibu, aku juga akan berangkat sekarang," ucap Neji.
"Hm, hati-hati ya. Jangan ngebut saat berkendara." Hikari memperingati putra sulungnya itu.
Neji mengangguk mengerti, dia bangkit dari duduknya dan berlalu pergi dari sana.
****
"Toneri-kun, aku akan menunggu di depan," ucap Hinata sembari berjalan ke arah pagar besar kediaman Hyuga. Rencananya dia akan menunggu Toneri di depan pagar.
"Ya, aku akan ambil mobil dulu," ucap Toneri.
Hinata berjalan santai, saat jaraknya sudah dekat dengan pagar mewah kediamannya, keningnya berkerut.
Nampak sebuah objek yang ia kenali berada di depan pagar.
Dia mempercepat laju jalannya.
"Naruto-kun!" Panggilannya saat jarak mereka sudah dekat.
Naruto tersenyum cerah. "Ohayu," sapanya hangat.
Hinata bersemu, "O-ohayu Naruto-kun."
"Kita berangkat bersama ya, Hinata," pintanya penuh harap.
Hinata sedikit terkejut, dia semakin merona. "Em, aku akan memberitahu Toneri-kun dulu," ucapnya sembari hendak berbalik.
"Nona Hinata biar nanti saya yang sampaikan pada Toneri-sama." Ko yang sedang berada disana pun berucap.
KAMU SEDANG MEMBACA
[6] Same Feeling ✔
Short Story"Aku mencintaimu. Sangat malah. Setiap hari ku habiskan hanya untuk memerhatikan dirimu dari jauh. Aku berharap bisa berdiri di sampingmu suatu saat nanti, walau mungkin itu mustahil, sebab kau punya seseorang yang kau cintai dan itu bukan aku." -H...