Part 7

82.7K 7.6K 1.3K
                                    



🥀🥀🥀

Haechan sedikit menyerngitkan dahi sesaat setelah membuka mata pagi ini, merasakan pening hebat dibagian kepalanya akibat Hangover semalam.

Tenggorokannya terasa sangat kering, dan ia butuh minum se-segera mungkin.

Pemuda berkulit tan itu bangkit dari tidurnya, dan membawa tubuh lelah-nya untuk bersandar di headboard kasur.

Kemudian menggapai pelan botol berisi air mineral yang ada di atas nakas samping tempat tidur.

Sedikit bingung saat menemukan dua butir pil aspirin beserta roti bakar ikut terhidang rapi disana.

Haechan memutar pandangan kesegala arah, tak ada siapapun disini kecuali dirinya.

Matanya tak sengaja menoleh ke arah bawah, dan langsung tersentak kaget saat menemukan pakaiannya sudah berganti dengan piama tidur yang entah milik siapa.

Padahal semalam, Haechan ingat sekali kalau dirinya masih memakai turtleneck dan juga celana bahan.

Nafas pemuda itu langsung tercekat di tenggorokan, menendang keras selimut yang masih menutupi tubuh bagian bawahnya.

"Ohh shitt!!" mulut seksinya refleks mengumpat.

Haechan ingat sekali kalau dirinya mabuk berat semalam.

Dan saat itu Mark tiba-tiba datang untuk menyelamatkannya dari dua orang pria brengsek yang ingin berniat jahat.

Tak ada ingatan lain karna ia sudah tak sadarkan diri sesaat setelah pria Jung itu membentaknya di tepian pantai.

Tangan Haechan langsung menyusuri area tubuh bagian bawahnya, memastikan lagi kalau tak ada satu hal buruk-pun yang terjadi semalam antara dirinya dan Mark.

Setelahnya sedikit bernafas legah saat tak merasakan sakit dibagian anusnya, yang berarti keperjakaannya masih aman dan tak tersentuh.

Karna, bagaimanapun, Haechan tentu harus waspada perkara siapa yang mengganti pakaiannya ini kan??

Tak mungkin Bibi Kim datang dari Korea?? atau Mommy Tae?? sudah jelas tidak!

Mana mungkin Mark biarkan orangtuanya tau masalah ini, bukankah pria itu mati-matian menutupi dari keluarganya kalau Haechan adalah seorang pemabuk dan perokok.

"Ga mungkin Mark kan?? hahaha, ga mungkin lah, secara kan dia gabakal mau nyentuh aku, palingan nyuruh orang lain buat gantinya, atau aku sendiri waktu ga sadar semalam, mungkin??" gumamnya sambil tertawa lebar, berusaha menebak dengan fikiran positif agar hatinya tenang.

Namun beberapa detik setelahnya, Haechan langsung tersenyum kecut, memeluk tubuhnya erat, dan merengek heboh saat semua bayangan kotor mulai menguasai otaknya.

"Gabisa ga nethink kalau udah gini!" teriaknya lagi sambil berguling-guling frustasi diatas ranjang.

Intinya, sekarang Haechan harus bertanya perihal ini pada Mark agar semuanya jelas.

Mengesampingkan dulu rasa takut dan malunya.

Tapi masalahnya Haechan tidak tau dimana keberadaan Mark sekarang, bukankah mereka tidur terpisah karna pria itu anti berdekatan dengan istrinya sendiri(?)

"Oke Haechan, tenangkan dirimu, jangan kalut karna keperjakaanmu masih aman terkendali!" Haechan bangkit dari tidurnya, menarik nafas dalam, dan membuang perlahan. Menerapkan ilmu meditasi yang Renjun ajarkan padanya tempo hari.

Lama Haechan bergelut dengan fikiran sendiri, pening dikepalanya bahkan seketika teralihkan oleh rasa overthinking ini.

Sialan ingatannya, menyesalkan sekali kenapa Haechan tak bisa pertahankan kesadaran setidaknya sampai mengetahui siapa yang mengganti pakaian ini.

AURORA [ MarkHyuck ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang