Part 8

80.8K 7.9K 1.4K
                                    


Haechan menghela nafasnya pelan, meletakkan kembali tas mahal miliknya di dalam lemari.

Kemudian berjalan keluar kamar setelah memastikan tak ada satu barangpun yang ketinggalan.

Awal pekan ini merupakan hari pertama dia magang di kantor Mark.

Tak ingin terlihat begitu mencolok, makanya Haechan coba berpakaian sederhana, hanya kemeja putih dan celana bahan, walaupun sangat jauh sekali dari gaya hidupnya yang selalu terlihat glamor dan elegan.

Pukul tujuh pagi Haechan harus sudah siap, dan berangkat menuju kantor Mark sebelum pria itu bangun.

Haechan hanya tak ingin suaminya tau kalau mereka sekarang berada di lingkungan kantor yang sama.

Bisa-bisa hidup Haechan tak tenang karna gangguan dan tatapan tajam pria itu.

"Haii Bi," sapa Haechan sambil meraih gelas yang berisi susu putih di atas meja makan, kemudian meminumnya hingga tandas.

"Tuan Haechan mau kemana sepagi ini?? dan rapi sekali." balas wanita itu sedikit penasaran, karna biasanya di jam segini Haechan masih tertidur pulas dikamarnya.

"Rahasia!" ucapnya sambil menyelipkan sedikit senyuman.

Kemudian berlalu pergi, dan tak lupa melambai cantik kearah Mrs. Kim.

Jemari lentik Haechan menyusuri sepanjang bibir cup coffee yang sengaja ia beli sebelum berangkat menuju kantor Mark setengah jam yang lalu.

Berdiam diri di atas mobil yang sudah ia parkir rapi di basemant, menunggu kedatangan Yangyang teman satu jurusan yang Mr. Yoon tempatkan sama dengan Haechan.

Sebenarnya ada sepuluh orang disetiap perusahaan, namun Haechan hanya kenal Yangyang karna pria itu anaknya sangat humble dan selalu tersenyum.

Jadi tak ada alasan bagi keduanya untuk tidak  akrab.

Haechan turun dari mobilnya saat menemukan Yangyang barusaja parkir di sebelahnya.

Seperti biasa, senyuman ramah tak pernah lupa mengembang di bibir pria itu.

"Selamat pagi," sapa Yangyang riang sambil menutup pintu mobilnya kembali.

"Pagi, kopi untukmu." balas Haechan mengulurkan cup kopi kearah Yangyang.

"Terima kasih." balas pria itu meraih kopinya kemudian melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya.

"Delapan kurang sepuluh, dan kita harus masuk sebelum terlambat di hari pertama." tambahnya sambil menggiring pelan tubuh Haechan untuk masuk.

Setelah beberapa bulan lamanya menjadi istri seorang Mark Jung, hari ini merupakan pertama kalinya Haechan menginjakkan kaki di kantor milik suaminya itu.

Bangunan tinggi dua puluh lantai, dengan kaca bening sebagai dindingnya.

Bagian dalam pun nampak sangat mewah, seperti kantor kebanyakan.

Terlihat sangat nyaman dan orang-orang yang bekerja disini pun bergaya layaknya pegawai pada umumnya.

"Impianku memang bekerja di perusahaan besar seperti ini Chan, semoga kita cepat lulus, dan diterima menjadi karyawan tetap disini."  ujar Yangyang menatap bangga kesegala arah.

Pemuda itu hanya balas tersenyum, kemudian
segera membawa Yangyang menuju bagian administrasi, untuk menyerahkan berkas yang sudah disiapkan Mr. Yoon, tak ingin berlama-lama karna ia tau Mark pasti akan segera datang.

Untung bagi Haechan dan Yangyang karna mereka ditempatkan di divisi yang sama, bagian pemasaran dilantai empat.

Tak ada yang istimewa, di dalam ruangan hanya terdiri dari sepuluh orang dan sedikit membosankan menurut Haechan.

AURORA [ MarkHyuck ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang