Canggung.Hening melanda ruangan mewah yang di huni dua pemuda dan seorang anak lelaki kecil.
Meja panjang yang di hias berbagai macam makanan mewah dan terlihat lezat itu di biarkan mendingin.
Dalam hati Arion merutuki betapa bodohnya ia sampai bisa masuk ke sarang Iblis.
BAHKAN BERTEMU RAJA IBLISNYA LANGSUNG!!!
Bisakah hidup mempermainkan nya begini?!
Arion tidak terima!!
Saat ini dirinya bahkan harus dengan sekuat tenaga menahan rasa lapar saat melihat berbagi macam makanan enak di depannya yang belum pernah ia santap baik di tempat tinggalnya sekarang maupun sebelum Transmigrasi.
' Ugh~ pengen makan~ tapi takut kena libas raja iblis~ Huhuhu Evelyn lontong~ (╥﹏╥)'
Ouh tuhan, dewa, malaikat, roh ataupun peri. Siapapun itu TOLONG SELAMATKAN NYAWA ARION!!
" Tidakkah kau ingin menyapaku bocah penyusup?"
Arion terperanjat mendengar nada dingin penuh intimidasi keluar dari mulut pria di depannya.
' Siapa yang kau panggil bocah penyusup brengsek!! Aku hanya tidak sengaja masuk ke taman itu!! Dan mana sudi aku memberi rasa hormat pada raja iblis sekaligus pencabut nyawa ku di masa depan!!'
Ingin sekali Arion berteriak begitu di depan pria tersebut dengan wajah kesal. Namun urung mengingat pria di depannya bisa membunuhnya bahkan tanpa menyentuh seujung jari pun.
" Tidak berguna. Bunuh saja dia, Sean."
Tubuh Arion semakin bergetar hebat mendengar bahwa dirinya akan di bunuh.
Sedangkan Sean sekaligus ksatria pribadi sang Duke mendadak gugup saat di minta membunuh bocah lelaki manis di depannya.
" M-Maaf yang mulia, ta-tapi dia-"
" Aku tidak menerima bantahan Sean Castansia"
Bungkam.
Sean tidak berani melanjutkan perkataannya saat sang Duke melirik dirinya sinis.
" Jika kau tidak mau,biar aku yang membunuh bocah penyusup ini"
Sean terkejut bukan main saat melihat Dukenya sedang mengeluarkan pedang nya. Sean tahu bahwa pedang tersebut lah yang sering di gunakan Duke saat berperang dan mengeksekusi musuh.
Manakala Arion sudah menatap horor ke arah mata pedang yang sebentar lagi akan memenggal kepalanya.
" U-Ugh..."
Sang Duke mulai berjalan dengan angkuh menghampirinya dan mulai mengayunkan pedang. Sean berlari mencoba mencegahnya dan Arion menatap takut mata pedang di atas kepalanya.
Pedang itu di angkat tinggi-tinggi sebelum di ayunkan ke arah Arion dan-
BRAK!!
" Tuan muda Arion!!"
-pintu ruangan terbuka lebar saat di dobrak diiringi teriakan panik dari seorang maid yang tak lain adalah Evelyn.
Dibelakang wanita itu ada seorang pemuda yaitu Felix Castansia sekaligus ksatria pribadi Arion.
Evelyn buru-buru berlari dan mendekat kalau memeluk Arion yang ketakutan dengan wajah pucat pasi. Dengan waspada Evelyn menatap tak gentar ke arah mata sang Duke.
Lalu berbalik menatap Arion yang gemetar ketakutan di dalam pelukannya.
" Ar-Arion? Tuan muda? Anda tidak apa-apa? Apakah anda terluka? Jangan takut saya di sini", Evelyn menatap panik Arion yang pucat.
Tangannya dengan telaten mengelus kelopak mata yang meneteskan air mata lalu mengusap punggung kecil Arion pelan.
" U-Uh....huhu...Efeyiiin~
...hiks..huhu..",Arion membenamkan wajahnya di ceruk leher sang maid dengan tangis sesenggukan." Ssh~ tidak apa-apa Arion, Evelyn di sini. Saya di sini jadi anda tenang saja."
Arion semakin mengeratkan pelukannya. Dia benar-benar takut, Benar-benar takut jika bilah pedang tadi menembus lehernya hingga kepalanya lepas.
Mengingatnya membuat dirinya semakin bergetar ketakutan.
Sial!!
Sialan!!
Dia tidak pernah merasa setakut ini selama dirinya hidup.
Saat dia masih menjadi Arka, dia dikenal sangat bar-bar dan tak kenal takut apapun. Semua akan di hadapi dengan berani!!
Segala euforia dan kemungkinan-kemungkinan buruk yang akan terjadi padanya terus menerus berputar.
Mendadak Arion merasa kepalanya berat, pandangannya memburan, perutnya terasa dililit dan jantungnya berpacu cepat juga seakan di cabik-cabik.
" Blurb-Hoeeek!"
Seketika Arion muntah darah hingga mengotori lantai dan pakaiannya juga Evelyn. Lalu dia terjatuh ke lantai dalan keadaan tak sadarkan diri.
Semua orang di sana menatap terkejut seoonggok tubuh kecil yang rapuh terjatuh ke lantai bersimbah darah.
Evelyn dengan panik memeriksa Arion yang merintih kesakitan dengan wajah pucat pasinya.
" Tuan muda Arion?! Arion?! Apa anda mendengar saya?!"
Evelyn menepuk-nepuk pelan pipi gembil Arion yang pingsan.
Felix yang dari tadi diam mendekat dengan tatapan khawatir yang biasanya hanya tatapan tajam yang ia layangkan pada bocah kecil bersurai putih itu.
Dengan sigap dirinya mengangkat tubuh yang lebih kecil ke dalam gendongannya dan berlari keluar diikuti Evelyn. Tak peduli dengan darah yang mengotori pakaiannya juga sopan santunnya pada sang Duke.
Ruangan pun jadi hening meninggalkan sang Duke yang terlihat shock dan Sean yang cemas.
Tanpa perlu menunggu perintah atau sopan santun, Sean bergegas keluar ruangan untuk membantu memanggil kan penyihir dan tabib.
Duke yang di tinggal sendiri mulai menunduk dengan ekspresi tak menentu.
Tangannya terkepal erat dan sedikit gemetar sampai buku-buku jarinya memutih.
Dengan kasar ia menyibak surai hitamnya dengan frustasi dan menggeram penuh kekesalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
👑Hello World! I'm Your Lovely Prince!👑
FantasyBiasanya orang masuk isekai mati dulu karena ketabrak mobil, kecelakaan atau mati terbunuh dan lain-lain kan ya? Kalau Arka beda. Arka masuk isekai lewat jalur kepentok pohon. Iya, kepentok pohon gegara keasikan baca web novel hasil rekomen sohibnya...