Draco menatap penuh ke wajah tenang Arion yang terlelap dalam dekapannya. Tangannya masih saja mengelus kepala dan punggung si kecil agar lebih nyaman.Tadinya mereka masih menikmati bagaimana bintang-bintang di langit bertebaran dan berkilau dari gazebo.
Di saat menoleh Draco sudah menemukan Arion terlelap bersandar di dada bidangnya. Tangan kecil Arion juga menggenggam erat rompi merahnya.
Ingin sekali saat itu Draco mencium wajah menggemaskan Arion tapi urung melihat Arion yang nampak sangat lelah, jadi dirinya hanya mempertahankan raut wajahnya yang datar. Tapi tentu saja sebuah senyuman tipis yang terkesan hangat dan lembut merekah di bibirnya.
Jadilah dirinya diam di tempat mengamati wajah tenang Arion tertidur. Menurutnya Arion itu terlihat sangat menggemaskan dengan tubuh mungil, pipi chubby yang bulat dan gembul, bibir kecil berwarna peach yang menggoda, bulu mata yang panjang dan lentik, serta surai rambut berwarna putih yang halus dan lembut. Bahkan Draco sangat menyukai aroma seharum susu khas bayi yang tercium dari Arion.
Sebenarnya Draco merasakan sesuatu yang sangat familiar dan akrab saat melihat Arion berdiri di dekat air mancur sebelumnya.
Seperti sesuatu yang ada di anak ini mengingatkan dirinya akan sesuatu yang ia lupakan.
" Dimana dia tinggal?"
Draco baru ingat kalau dia sama sekali tidak tahu darimana Arion berasal. Anak ini terlihat tersesat di matanya lebih tepatnya seperti kucing atau kelinci putih yang kebingungan karena tersesat dan tidak tahu arah jalan pulang.
Kalaupun Arion adalah anak dari salah satu pelayan istana tentu saja dirinya akan tahu dan dengan mudah mengenalinya. Setiap pelayan wajib melapor atau meminta izin saat membawa salah satu anggota keluarganya ke kerajaan Basileus ini.
Tapi jika Draco perhatikan tidak ada pelayan di istana yang memiliki surai putih dan manik merah muda.Setidaknya salah satu ciri-ciri Arion pasti di miliki salah satu pelayan di istana kan?
Haruskah dirinya mencari tahu?
Tapi itu akan sangat merepotkan, lagipula sekarang sudah hampir tengah malam.
Sedingin ya dirinya Draco tidak pernah menganggu waktu istirahat orang lain. Draco tahu seberapa sibuknya para pelayan istana, mengingat akhir-akhir ini istana sering kedatangan tamu atau para prajurit maju ke Medan perang.
Meow~
Draco menunduk dan mendapati seekor kucing hitam gemuk sedang menggosokkan kepalanya ke kaki Draco.
" Ck! Kucing sialan dari mana ini?"
Draco berniat menendang kucing itu yang tak lain adalah Luca menjauh,tapi terhenti saat Luca mengeong tepat ke arah Arion yang tertidur.
" Huh? Kau tahu di mana Arion tinggal?"
Agaknya Draco di cap gila jika di lihat berbicara dengan kucing, percayalah Draco hanya ingin memulangkan Arion ke rumahnya atau dimanapun tempat Arion berasal. Dia tidak mau di cap pedofil karena membawa Arion ke istananya oke?
Luca kembali mengeong dan menarik kecil celana bahan milik Draco sebagai isyarat agar mengikuti nya.
Draco pun berdiri dan mengeratkan pelukannya pada tubuh kecil Arion dan memakaian jasnya ke Arion untuk menutupi tubuh si surai putih itu agar tidak kedinginan karena hembusan angin malam sebelum berjalan mengikuti kucing di depannya.
Di tengah ia berjalan Draco sesekali akan menepuk pelan punggung Arion yang bergumam kecil, berharap si mungil kembali tertidur dengan nyenyak tanpa terbanung karena tidurnya terusik.
KAMU SEDANG MEMBACA
👑Hello World! I'm Your Lovely Prince!👑
FantasyBiasanya orang masuk isekai mati dulu karena ketabrak mobil, kecelakaan atau mati terbunuh dan lain-lain kan ya? Kalau Arka beda. Arka masuk isekai lewat jalur kepentok pohon. Iya, kepentok pohon gegara keasikan baca web novel hasil rekomen sohibnya...