Saat ini Arion sedang duduk termenung di tepi air mancur istana Thea tempat dirinya tinggal sejak masih bayi.Matanya menatap kosong ke arah tanah penuh rumput liar dan dedaunan kering.
Dirinya masih memikirkan kejadian beberapa minggu lalu saat dia pingsan sehabis muntah darah.
Dia sama sekali tidak ingat apa yang terjadi sebelum dan sesudahnya.
Arion hanya ingat dirinya di gendong oleh Felix ke istana Thea bersama Evelyn dengan raut wajah khawatir dan pucat.
Saat itu kesadaran Arion hanya sedikit,hanya samar-samar dia juga mendengar betapa paniknya Evelyn menyuruhnya untuk bertahan begitupula Felix.
Lucu.
Biasanya si surai merah itu selalu melototi dirinya saat ia tatap dan berkata kejam juga mengabaikannya saya Arion mengajaknya bicara.
Lalu saat membuka mata dirinya sudah terbaring lemah di atas ranjang miliknya dengan kompres diatas kepala.
Dia juga bisa melihat Evelyn tertidur di kursi tepat di sampingnya dengan wajah lelah yang kentara.
Bahkan ia terkejut melihat Felix yang tertidur bersenser di tepi ranjang sambil menggenggam tangan kanannya.
Sungguh,ia benar-benar tidak tahu apa yang terjadi.
Saat bertanya pada Evelyn, wanita itu hanya bungkam dengan wajah sendu dan tatapan sedih.
Saat bertanya pada Felix, anak itu diam memalingkan wajahnya dan tak lama berdecih tak suka dengan raut wajah menahan kesal.
Arion tidak tahu,apa ia berbuat salah atau ada hal yang terjadi sebelumnya.
Ingat.
Dirinya tak ingat apapun sebelum dirinya pingsan.
Mengingat hal itu Arion menghela nafas panjang lalu mendongak menatap langit biru berhias gumpalan awan.
[ Wah~ wah~ sepertinya ada yang galau nieh~]
Arion tersentak dan menatap waspada ke sekeliling saat mendengar sebuah suara mekanik mengalun.
[ He~ ada apa? Apa kau mencari ku hum? Hehehe]
Arion turun mengambil ranting kayu dan menatap waspada sekelilingnya.
" Kelual! Jangan cembunyi pengecut!"
[ Aww~ manisnya~ ternyata masih cadel ya~ utututu~ hahaha]
Arion menggeram kesal mendengar suara mekanik itu tertawa saat mengatainya masih cadel.
Dia memang cadel!
Tapi Arion masih belajar berbicara dengan benar oke!!
Umurnya masih 3 tahun asal kalian tahu itu!!
" Iish! Bialin! Yang cadel juga aku!!", Arion menghentakkan kakinya kesal ke tanah.
[ Wahaha! Reaksi yang lucu! Pantas tuan memilih mu dan menyuruhku untuk menjadi guide mu! Ternyata kau menarik sekali!]
Arion di buat bingung mendengar suara mekanik itu terdengar bersemangat dan sangat antusias.
Hei! Siapa yang beberapa menit lalu mengata-ngatainya?!
" Kelual! Tidak copan bicala tanpa menatap olang yang belcangkutan!!",tutur Arion.
Pintarkan dia, ajaran emak Rina gitu lho!
Padahal Arka dulu boro-boro sopan dia mah gak ada akhlaknya, makan aja gak baca doa main nyomot aja.
Kalau di tegur bilang nya lupa atau gak udah baca tapi dalam hati.
Hayo kelakuan siapa nih?
[ Siapa bilang aku tidak menatapmu saat bicara? Aku ada di depanmu dasar bocah!!]
" Hah? Mana?"
Arion celingukan ke sana kemari sampai matanya melihat seekor kucing hitam gemoy dengan telinga biru dan manik blue ocean.
Mata Arion berkedip beberapa kali sebelum berjongkok dan menoel-noel kepala si kucing.
" Maca kucing bica ngomong cih? Mana kucingnya gemuk lagi, jelek."
Arion menatap penuh selidik dan julid ala emak-emak kang ghibah ke kucing itu sambil mengangkat kucing hitam itu.
Kucing itu berontak dan menggeram kesal seolah-olah tidak terima dikatakan gemuk.
[ Bocah sialan!! Siapa yang kau bilang kucing gemuk hah?! Bagaimana bisa kau menyebutku si kucing jenius dan tamvan ini jelek?! Berani sekali dirimu!! Akan ku cakar wajahmu itu kalau saja tidak imut!!]
Arion tercengang melihat kucing itu bicara dengan suara mekanik khas anak lelaki persis seperti suara tadi.
Namun Arion mendadak kesal saat di sebuah imut oleh si kucing.
Dengan sekuat tenaga pun dia mengguncang tubuh gempal si kucing.
" Ciapa yang kau bilang imut?! Aku itu tampan!! Dacal kucing gemuk!! Lacakan ini!!", ucapnya penuh kesal.
Kucing di tangannya nampak panik dan merasa pusing karena di goncang sekuat tenaga.
[ H-Hey! Hentikan bocah!! Apa kau mau membunuhku?!]
Arion semakin mengguncang kuat si kucing yang sepertinya mabuk.
" Aku. bukan. bocah!! Dacar kucing ciayan!!", makinya pada si kucing.
[ HOOY!! HENTIKAN INI!! AKU MUAL!!]
Bruuk
[ Aduuh!!]
Arion langsung melempar kucing itu menjauh darinya saat melihat si kucing hendak muntah pelangi.
Mana sudi Arion mengotori pakaiannya dengan muntahan kucing aneh itu!!
Jadi sekarang Arion berdiri jauh sambil menatap jijik momen di depannya,di mana si kucing masih asik muntah.
Arion bahkan bertanya-tanya apa yang di makan kucing gemuk itu saat tidak sengaja melihat muntahan si kucing yang berwarna sangat random itu.
Melihatnya Arion buru-buru memalingkan wajahnya dan mencoba menahan mual agar tidak ikutan muntah. Dia tidak mau menguarkan isi perutnya, cukup sulit mendapat sarapan pagi ini karena perutnya menolak dan istana Thea yang memang tidak memiliki cukup dana.
Yah, mari kita tinggalkan sejenak adegan ini dan silahkan lanjut ke bagian berikutnya.
Biarkan Arion menenangkan diri dan si kucing selesai dengan panggilan alamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
👑Hello World! I'm Your Lovely Prince!👑
FantasyBiasanya orang masuk isekai mati dulu karena ketabrak mobil, kecelakaan atau mati terbunuh dan lain-lain kan ya? Kalau Arka beda. Arka masuk isekai lewat jalur kepentok pohon. Iya, kepentok pohon gegara keasikan baca web novel hasil rekomen sohibnya...