ohm menulis surat untuk crush nya. sebuah surat cinta dengan stiker hati di depan nya. menaruh nya di loker milik sang crush.
ohm berjalan untuk menemui seseorang, bertanya pada teman sekelas nya dimana 'dia' berada, lalu berjalan kearah kantin untuk menemui 'dia'
ohm melihat 'dia' sedang makan dengan neo -adik kelas- menghampiri mereka dan duduk di depan 'dia'
sebut 'dia' nanon, sang crush yang sudah lama ohm incar. yang setiap hari nya selalu ohm berikan surat cinta di lokernya
"ada apa?"
tanya nanon merasa risih ditatap begitu dalam oleh ohm
"memandangmu"
"ish, aku tanya ada apa bukan sedang apa"
"tidak apa-apa. aku hanya sedang menunggumu"
nanon memutar matanya jengah. sudah biasa sebenarnya, nanon bosan tapi nanon juga membiarkan nya
"neo, sudah selesai makan? jika sudah sebaiknya langsung ke kelas ya, sebentar lagi bel masuk"
peringat ohm pada sang adik kelas
"kak ohm, bilang saja anda ingin berduaan dengan kak nanon"
"goodboy"
seperti nanon, neo pun memutar matanya jengah sebelum berdiri dan pergi meninggalkan ohm dan nanon
"makan yang banyak sayang, agar badan mu makin semok hehe"
"bilang saja aku gendut ohm"
"tidak. kamu tidak gendut tapi semok. dan semok adalah kesukaanku"
"cringe"
ohm tersenyum simpul, matanya tak pernah lepas dari wajah indah milik nanon
"aku menaruh surat cinta lagi di loker, buka yuk"
"ohm, jika pada akhirnya kamu menemuiku kenapa tidak kamu berikan langsung saja padaku? kenapa harus taruh di loker dulu sih?"
"tidak apa-apa, aku hanya suka menghabiskan waktu denganmu"
"kenapa tidak ngomong langsung saja isi surat itu"
"aku ingin kamu membacanya dulu seperti biasanya"
"huh merepotkan"
meskipun begitu nanon tetap pergi ke lokernya untuk mengambil surat cinta dari ohm. diikuti ohm di belakangnya
"baca sini saja non"
nanon menurut. membuka surat itu dan membaca nya
'hey, i love you. wanna be my boyfriend?'
"kamu ingin aku menolak atau menerima?"
tanya nanon pada ohm
"kamu sudah tau jawaban nya"
"kalau begitu, jawaban ku sama dengan mu"
sesimple itu mereka jadian.
