Ahad, menjelang berbuka puasa
Setelah berhari-hari mengurung diri
Akhirnya diri ini memberanikan diri
Untuk pergi keluar berbuka bersamaKu pandang setiap sudut jalanan
Berharap ada kau disana
Ah, sial aku kembali membangun harapan
Harapan yang tak mungkin nyataBerhenti disana, memilih tempat untuk melepas puasa
Bersama sahabat ku yang bersedia disampingku
Tuhan ku maha baik dan maha kaya
Ia titipkan orang baik ini untukkuHari semakin sore, suara azan berkumandang
Ku lepas dahaga dengan segelas teh dinginSelain perut yang lega, ada hatiku yang masih terluka
Tetap saja senyuman ini ku paksa
Agar dia yang berusaha membuat ku tersenyum tidak terlukaAda satu hal yang mengalihkan perhatian ku
Sepasang suami istri dan keluarga kecilnya itu
Pemandangan itu tepat didepan mataku
Menebar kehangatan sekaligus rasa iri dalam hatikuCukup lama aku menatap mereka
Lalu menarik sedikit sudut bibirku sambil merapal doa
Semoga kelak aku memiliki keluarga seharmonis itu
Aku tak tahu kapan, semua ini tentang waktuSemoga waktu itu datang
Waktu dimana tidak ada kesempatan untukku menangis
Waktu dimana hatiku selalu merasa senang
Hingga waktuku di dunia ini habis..Lalacan
19th, April 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
Its My Poem
Poetry𝑨𝒑𝒂𝒃𝒊𝒍𝒂 𝒓𝒊𝒏𝒅𝒖 𝒅𝒂𝒏 𝒉𝒂𝒕𝒊𝒌𝒖 𝒑𝒂𝒕𝒂𝒉, 𝒎𝒂𝒌𝒂 𝒃𝒂𝒊𝒕 𝒊𝒏𝒊 𝒕𝒆𝒓𝒂𝒏𝒈𝒌𝒂𝒊 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌𝒎𝒖. #1- wiseword 24.3.2022 #2- wiseword 3.3.2022