Sial. Aku tidak menyangka putri Antonio sudah berubah menjadi seorang gadis dewasa yang lumayan menggiurkan. Tubuhnya ramping, tapi dada dan pinggulnya sangat sintal. Tadinya aku kemari untuk memperingatkannya saja supaya tutup mulut, tapi kemolekan tubuh dan kepolosannya membuatku tak mampu menahan diri. Dia sama sekali tidak melawan saat aku nyaris menelanjanginya. Aku bahkan membuatnya orgasme dan sekarang aku khawatir tidak bisa berhenti. Aku sudah sedekat ini nyaris memerkosanya, untung saja pikiranku kembali lurus. Jangan gegabah, Roberto! Kalaupun kauingin bercinta dengannya, jangan sakiti dia. Bagaimanapun kami masih keluarga. Ah, tapi tidak mungkin. Aku tidak boleh melakukan itu! Masih banyak gadis lain yang bisa menggantikan Nancy. Bermain-main dengan anak-anak hanya akan membuatku gila. Sekarang ini aku membutuhkan istri dan Antonio pasti akan membunuhku kalau aku menyentuh anak tirinya.
Tapi dia sungguh... wow....
"Tunggu apa lagi?" tanyaku dingin.
Mungkin karena dia anak tiri kakakku, di mataku dia terlihat lebih istimewa dari gadis-gadis lain. Aku bisa mencium rasa penasarannya yang begitu besar, menyelinap di balik ketakutannya memandangiku. Gadis semolek ini dan masih perawan? Laki-laki macam apa yang mengelilinginya? Teman-teman sekolahnya apa tidak pernah ingin memasukkan lidah mereka ke liangnya yang masih sangat sempit itu? Jariku saja nyaris terjepit di dalam. Aku tak kuasa membayangkan penisku yang membengkak berada di dalam sana. Pasti rasanya luar biasa.
Nanina berdiri dengan kaki rapat, kedua tangannya mendekap lingerie kecil yang semula akan kuhadiahkan untuk Nancy. Aku yakin Nancy akan kelihatan sangat hot mengenakannya. Payudara dan bokongnya yang begitu besar akan mendesak lingerie itu dan membuatku tak tahan untuk merobeknya sekalian. Tapi sekarang, aku lebih penasaran bagaimana lingerie itu membalut tubuh mulus Nina yang belum pernah tersentuh. Tanpa sadar, aku membasahi bibirku lagi. Apakah puncak payudaranya masih setegang saat aku memelintirnya kencang tadi?
Nina menjepit lingerie itu di antara pahanya, membuat napasku tertahan. Dia melakukan gerakan biasa saja yang malah membuatnya semakin sensual. Dia menyelipkannya di bawah alat kelaminnya yang masih terbungkus bikini hitam dari Antonio, kemudian mendesaknya dengan jari-jari kecilnya supaya benda itu tak jatuh. Dia memalingkan wajah ayunya dariku saat kedua tangannya berada di balik punggungnya, membusungkan kedua belah dadanya yang bulat.
"Mmhhh...," aku memijat penisku yang berdenyut. "Lemparkan ke sini," suruhku saat penutup dada itu terlepas dari tubuhnya. Dadanya benar-benar kencang. Ukurannya tak terlalu besar. Areola-nya berwarna terang kecoklatan, nyaris merah muda. Puting susunya cukup besar karena ereksi. Dia melemparkan bra itu dengan takut-takut, sehingga benda itu jatuh sebelum tertangkap olehku. "Pungut dia,' kataku keji.
Dengan malas-malasan, sambil menutupi dadanya, Nina mendekat dan membungkuk di hadapanku. Aku mengulurkan tangan untuk menyentuh payudaranya yang jatuh, dia memekik dan berusaha mundur, tapi aku meremasnya kencang. "Scusa cara, maaf sayang," kekehku. "Aku tak tahan. Kau seksi sekali."
Dia pasti menganggapku paman yang cabul dan menyeramkan. Wajahnya begitu ngeri menatapku, membuatku semakin ingin menakutinya. Dia kembali berdiri, tapi secara mengejutkan dia tidak mundur ke tempatnya semua. Seolah ingin cepat-cepat mengakhiri permainan ini, dia menanggalkan celana bikininya, dan menjejaknya dengan satu kaki sampai benar-benar tanggal.
Uffffhhhh... brengsek. Aku membawa kedua tanganku ke belakang menekan permukaan tempat tidur, mati-matian berusaha bersikap tenang. Nina mencari-cari lingerie yang sempat terjatuh saat dia memungut penutup dadanya. Dia mundur membelakangiku, kemudian dengan santainya membungkuk memperlihatkan pipi bokongnya yang bulat, lengkap dengan pemandangan cantik bagian belakang area kewanitaannya yang mengintip. Napasku tersengal. Gundukan kecil itu begitu menggoda, lipatannya terlihat segar, berwarna kemerahan. Aku maju dan menyentuhnya dengan ujung jariku, Nina melonjot dan berlari ke dinding.
![](https://img.wattpad.com/cover/308237477-288-k372811.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Disaster
RomanceNina terpikat pada pamannya yang berasal dari Italia. Dia mengira, rahasia itu akan dibawanya sampai mati. Siapa sangka, Senor Mancini memiliki perasaan yang sama dengannya?