05. Stalking

10.9K 1.3K 42
                                    

Derrick's POV

Aku tidak pernah tertarik atau bahkan peduli dengan wanita itu. Jika bukan karena ayahnya, aku tidak akan menikahi dia. Dimataku Abella tidak lebih dari wanita pengganggu yang terobsesi padaku bahkan sampai menyakiti wanita yang kusayangi.

Namun entah kenapa sejak beberapa minggu yang lalu dia terus mengusik pikiranku. Aku terus mengingat wajah ketakutannya malam itu dan yang paling mengusikku adalah perkataan yang ia lontarkan padaku.

Bukankah seharusnya aku senang kalau dia tidak lagi mencintaiku dan pergi meninggalkanku? Tapi kenapa aku malah resah?

Aku sangat tidak suka dia bersama pria lain bahkan hanya untuk sekedar mengobrol, aku bahkan harus mengurungnya dengan pekerjaan agar dia tidak bisa menemui pria lain lagi.

Apa benar ini hanya karena rasa tidak ingin sesuatu milikku di ambil orang lain?

"Padahal kau tidak perlu ikut. Aku bisa membereskan mereka sendiri."

Aku tengah berada disebuah kedai bersama sahabat sekaligus ketua dari pasukan ksatria keluargaku, Lucas.

"Aku hanya ingin melampiaskan rasa frustasiku."

Kami baru saja membereskan tikus-tikus dari negara musuh yang mencoba menyelinap ke sini.

"Sudah lama kau tidak seperti ini. Apa karena Lily sebentar lagi akan kembali?"

Aku tidak tahu kapan terakhir kali aku mendengar kabarnya. Sejak dia dibawa pergi oleh si sialan itu, aku tak pernah mendengar kabarnya lagi dan sekarang aku baru tahu kalau dia akan kembali.

"Bukankah itu Isak? Kenapa dia di sini? Dan sepertinya dia tidak sendiri," kata Lucas memperhatikan arah pintu masuk.

"Apa itu? Dia bersama istrimu?!"

Mendengarnya aku segera melihat ke arah yang Lucas maksud dan aku menemukan wanita itu, wanita yang terus mengusiku itu.

"Tak kusangka dia mau ke tempat seperti ini. Oh, mereka menuju kemari, biar kupanggil Isak."

"Aku pastikan kau tak dapat lagi mengucapkan satu katapun kalau kau berani memanggilnya."

Bagaimana mungkin dia bisa ada di sini? Aku sudah meminta Philip untuk mengawasinya, apa dia berbuat kesalahan lagi?

Mereka duduk tidak jauh dari kami jadi aku bisa mendengar percakapan mereka. Tapi anehnya, kenapa mereka bicara begitu santai?

"Jadi Ely jangan sampai terpisah dari kami selama di sini, oke?"

Ely?! Apa yang baru saja si brengsek itu katakan?! Beraninya dia memanggil istri dari tuannya seperti itu.

"Aku tidak tahu kalau mereka akrab. Mereka bicara begitu santai."

"Diamlah," kataku dingin.

Setahuku mereka baru bertemu sekali, tapi kenapa mereka begitu akrab? Apa mereka sering bertemu tanpa sepengetahuanku?

Aku memegang gelas ditanganku semakin erat. Niatnya aku keluar untuk melampiaskan kekesalanku tapi sekarang malah bertemu hal yang lebih mengesalkan.

"Kalau melihat penduduk di sini sepertinya Derrick melakukan pekerjaannya dengan baik."

Apa dia memujiku?

"Itu benar, Duke bekerja keras hingga wilayahnya bisa seperti sekarang."

"Apa kakak tahu kalau ada program yang Duke rancang sendiri hingga hasil pangan daerah ini melimpah?"

"Benarkah?"

"Bukan hanya itu, Duchy ini merupakan wilayah dengan pajak paling rendah. Beban untuk rakyat rendah jadi mereka bisa hidup lebih nyaman."

Villain's MomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang